Polisi Telusuri Pencucian Uang dalam Kasus Ganja 1,3 Ton

Jum'at, 05 Januari 2018 - 22:02 WIB
Polisi Telusuri Pencucian Uang dalam Kasus Ganja 1,3 Ton
Polisi Telusuri Pencucian Uang dalam Kasus Ganja 1,3 Ton
A A A
JAKARTA - Jajaran Polres Jakarta Barat tengah menginventarisir sejumlah barang dari tersangka kasus penyelundupan ganja 1,3 ton di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan. Sejumlah lokasi rumah mulai disisir dari Depok hingga Jagakarsa, Jakarta Selatan.

"Kita telusuri sejumlah lokasi. Ada beberapa benda yang kami sita mulai dari kendaraan hingga buku rekening," kata Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Suhermanto di Jakarta, Jumat (5/1/2018).

Mencapai itu polisi dipimpin Kanit 2 Satnarkoba AKP Ardhy melakukan penyitaan, kemarin di kawasan Pancoran, Depok, Jawa Barat. Dari tempat itu polisi menyita tiga motor milik Luthfi alias Patrick, DPO yang diduga menjadi distributor ganja.

Selain motor, polisi mengamankan buku rekening dengan nilai transaksi hingga ratusan juta. Tak hanya itu, dalam penyisiran di rumah Luthfi, petugas mengamankan Nining, ibu Luthfi yang diduga terlibat dalam jaringan ini. (Baca Juga: Kronologi Pengungkapan Ganja 1,3 Ton oleh Polres Jakarta Barat
Luthfi diketahui merupakan salah satu pengecer ganja. Keterlibatannya dalam jaringan ini diketahui menjadi pemesan. Dari 1,3 ton ganja yang dibawa dari Aceh, 1 ton di antaranya milik Luthfi.

Selain di rumah Luthfi, polisi dipimpin Kanit 3 Satnarkoba AKP Pradipta menyambangi rumah Rizky di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Dari tempat itu petugas mengamankan sejumlah barang bukti di antaranya handphone. Sementara, dua motor mewah milik Rizky telah dibawa oleh adiknya.

Menurut Suhermanto langkah anggota menyisiri rumah terduga pelaku untuk menginventarisir sejumlah barang milik pelaku. Karena itu dibutuhkan waktu untuk semuanya lengkap. "Setelah itu baru kita kenakan TPPU (tindak pidana pencucian uang)-nya," kata Suhermanto.

Dalam penyisiran di rumah Luthfi, Rabu 4 Januari 2018, polisi mengamankan Ningsih. Ia diduga terlibat dalam jaringan ini setelah kedapatan digital tengah bertransaksi menjual sabu.

Bahkan, saat polisi menyambangi rumah anaknya, Wanita tua bertato itu sempat kalap. Ia tidak memberhentikan laju kendaraannya, malahan wanita ini tetap berjalan cepat menggunakan mobilnya Daihatsu Ayla menghindari petugas di gang sempit. Polisi mengejarnya.

Ningsih sendiri berkilah dirinya ketakutan. Ia pun membantah dirinya terlibat dalam jaringan anaknya. "Kami pun masih meriksa dia. Kita telusuri sejauh mana perannya," cetus Suhermanto.

Kanit 1 Satnarkoba Polres Metro Jakarta Barat, AKP Fajri Gani mengungkapkan, peran jaringan ini cukup lihai. Tiga orang kurir yang membawa ganja diketahui mendapatkan uang sebanyak Rp33,3 juta untuk sekali pengiriman selama sepekan.

"Termasuk jaminan keluarga. Jaringan ini memberikan uang kepada keluarga sopir untuk kebutuhan dapur," cetus Fajri. (Baca Juga: Sita 1,3 Ton Ganja, Polisi Bekuk 6 Tersangka di Tempat Berbeda
Karena itu, begitu mudahnya mendapatkan uang, jaringan ini dengan mudah mencari sopir transaksi ratusan kilogram sabu berhasil meluncur dari Aceh ke Jawa melewati empat provinsi di Sumatera.

Beberapa transaksi ganja pun berhasil diselundupkan selama lima kali dalam setahun di antaranya, 500 kilogram, 750 kilogram, dan 1 ton.

"Sabu juga mereka selundupkan dengan barang puluhan kilo," tutup Fajri. (Baca Juga: Selidiki Ganja 1,3 ton, Polisi Sisir Rumah Pengendali Ganja(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6106 seconds (0.1#10.140)