Akhir Januari, Warga Jakarta Bisa Lihat Langsung Fenomena Astronomi
A
A
A
JAKARTA - Fenomena supermoon terlihat di sejumlah wilayah Indonesia pada Selasa (2/1/2018). Masyarakat Indonesia, termasuk Jakarta, akan melihat fenomena astronomi berikutnya pada 31 Januari 2018.
Kabag Humas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Hary Tirto Djatmiko menjelaskan, posisi bulan pada saat di perige atau jarak terpendek dengan bumi terjadi pada 2 Januari 2018 pada pukul 04.54 WIB. Jarak bumi dengan bulan saat itu hanya sejauh 356.566 kilometer.
"Bulan saat fase purnama pada 2 Januari 2018 terjadi pukul 09.24 WIB dengan jarak bumi-bulan 356.803 kilometer selisih waktu 04.30 menit," ujar Hary saat dihubungi SINDOnews, Rabu (3/1/2018).
Adapun pada 30 Januari mendatang sekitar pukul 16.54 WIB, jarak bumi dan bulan adalah 358.995 kilometer. Sedangkan bulan saat fase purnama 31 Januari 2018 pukul 20.27 WIB, jarak bumi dan bulan sejauh 360.884 kilometer, selisih waktu 1 hari 03.33 menit.
Ini artinya pada akhir Januari nanti akan terjadi fenomena spesial, dimana terjadi tiga fenomena astronomi sekaligus secara bergantian, yakni bluemoon, supermoon, dan gerhana bulan total.
Nantinya, warga Jakarta bisa menyaksikan fenomena gerhana bulan total dengan mata telanjang. "Bisa (melihat langsung) dengan catatan kondisi cuacanya cerah," sebut Hary.
Ia melanjutkan, untuk gerhana bulan total dapat dilihat pada saat bulan di Apoge tanggal 27 Juli 2018 pukul 12.44 WIB. Saat itu jarak bumi dengan bulan adalah 406.223 kilometer.
Sementara bulan saat fase purnama terjadi 28 Juli 2018 pukul 03.20 WIB, dimana jarak bumi dan bulan sejauh 405.953 kilometer.
Kabag Humas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Hary Tirto Djatmiko menjelaskan, posisi bulan pada saat di perige atau jarak terpendek dengan bumi terjadi pada 2 Januari 2018 pada pukul 04.54 WIB. Jarak bumi dengan bulan saat itu hanya sejauh 356.566 kilometer.
"Bulan saat fase purnama pada 2 Januari 2018 terjadi pukul 09.24 WIB dengan jarak bumi-bulan 356.803 kilometer selisih waktu 04.30 menit," ujar Hary saat dihubungi SINDOnews, Rabu (3/1/2018).
Adapun pada 30 Januari mendatang sekitar pukul 16.54 WIB, jarak bumi dan bulan adalah 358.995 kilometer. Sedangkan bulan saat fase purnama 31 Januari 2018 pukul 20.27 WIB, jarak bumi dan bulan sejauh 360.884 kilometer, selisih waktu 1 hari 03.33 menit.
Ini artinya pada akhir Januari nanti akan terjadi fenomena spesial, dimana terjadi tiga fenomena astronomi sekaligus secara bergantian, yakni bluemoon, supermoon, dan gerhana bulan total.
Nantinya, warga Jakarta bisa menyaksikan fenomena gerhana bulan total dengan mata telanjang. "Bisa (melihat langsung) dengan catatan kondisi cuacanya cerah," sebut Hary.
Ia melanjutkan, untuk gerhana bulan total dapat dilihat pada saat bulan di Apoge tanggal 27 Juli 2018 pukul 12.44 WIB. Saat itu jarak bumi dengan bulan adalah 406.223 kilometer.
Sementara bulan saat fase purnama terjadi 28 Juli 2018 pukul 03.20 WIB, dimana jarak bumi dan bulan sejauh 405.953 kilometer.
(thm)