Deretan Gubernur DKI Jakarta Kelahiran 1960-an, Nomor 1 Jadi Presiden 2 Periode
loading...
A
A
A
JAKARTA - Provinsi DKI Jakarta dipimpin oleh seorang Gubernur. Sejak tahun 1960 hingga 2023 ini sudah ada 18 putra terbaik Indonesia yang diamanahkan sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Di era 2000-an ini ada sejumlah Gubernur DKI Jakarta yang dilahirkan pada tahun 1960-an.
Jokowi yang saat ini menjadi Presiden Republik Indonesia dilahirkan di Surakarta, 21 Juni 1961. Pada Pilkada DKI Jakarta 2012 silam Jokowi yang berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Jokowi hanya menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta sejak 15 Oktober 2012 hingga 16 Oktober 2014.
Pada 2014 Jokowi mengikuti Pilpres berpasangan dengan Jusuf Kalla. Jokowi pun terpilih sebagai Presiden. Pada Pilpres 2019, Jokowi kembali maju sebagai capres berpasangan dengan Ma'ruf Amin.
Pada Pilpres 2019 ini, Jokowi kembali dipercaya rakyat untuk memmimpin Indonesia bersama Ma'ruf Amin hingga 2024 mendatang.
Ahok dilahirkan di Belitung Timur, 29 Juni 1966. Pada 2012, Ahok menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Jokowi.
Pada 2014, Ahok menjadi Plt Gubernur DKI setelah Jokowi maju dalam Pilpres 2014. Pada 19 November 2014, Ahok dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta, setelah Jokowi terpilih sebagai Presiden pada Pilpres 2014.
Pada 2017, Ahok berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat pada Pilkada DKI. Saat itu Ahok-Djarot dikalahkan oleh pasangan Anies Baswedan–Sandiaga Uno.
Ahok kini menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina sejak November 2019 silam.
Djarot merupakan politisi PDIP yang lahir di Magelang, Jawa Tengah, 6 Juli 1962. Djarot menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 15 Juni hingga 15 Oktober 2017.
Sebelumnya Djarot menjabat sebagai Plt Gubernur DKI Jakarta pada Mei 2017 setelah Gubernur DKI Jakarta saat itu Basuki Tjahaja Purnama divonis penjara 2 tahun terkait kasus penistaan agama.
Anies-Sandi terpilih sebagai Gubernur-Wagub DKI mengalahkan Ahok-Djarot. Anies sebelumnya ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada Kabinet Kerja.
Pada Pilpres 2024 ini Anies maju sebagai capres berpasangan dengan Muhaimin Iskandar.
Heru Budi merupakan Pj Gubernur DKI Jakarta yang lahir pada 13 Desember 1965. Heru ditunjuk sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta menggantikan Anies Baswedan yang habis masa jabatannya sejak 17 Oktober 2022.
Heru juga menjabat sebagai Kepala Sekretariat Kepresidenan sejak 2017.
Heru Budi sudah tidak asing lagi di lingkungan Pemprov DKI.
Anak buah mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memang sejak awal digadang-gadang menggantikan Anies.
Jam terbang Heru Budi di birokasi Pemprov DKI cukup mumpuni. Jabatan terakhir di DKI yakni Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah DKI Jakarta 2015-2017.
Dia juga pernah menjabat Wali Kota Jakarta Utara tahun 2014. Heru Budi mengawali karier sebagai staf PNS bagian penyusunan program Kota Jakarta Utara. Dia kemudian dipromosikan sebagai Kepala Subbagian Sarana dan Prasarana Kota Jakarta Utara dan Kepala Bagian Umum Jakarta Utara.
Di era 2000-an ini ada sejumlah Gubernur DKI Jakarta yang dilahirkan pada tahun 1960-an.
Berikut deretan Gubernur DKI Jakarta kelahiran 1960-an;
1. Joko Widodo (Jokowi)
Jokowi yang saat ini menjadi Presiden Republik Indonesia dilahirkan di Surakarta, 21 Juni 1961. Pada Pilkada DKI Jakarta 2012 silam Jokowi yang berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Jokowi hanya menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta sejak 15 Oktober 2012 hingga 16 Oktober 2014.
Pada 2014 Jokowi mengikuti Pilpres berpasangan dengan Jusuf Kalla. Jokowi pun terpilih sebagai Presiden. Pada Pilpres 2019, Jokowi kembali maju sebagai capres berpasangan dengan Ma'ruf Amin.
Pada Pilpres 2019 ini, Jokowi kembali dipercaya rakyat untuk memmimpin Indonesia bersama Ma'ruf Amin hingga 2024 mendatang.
2. Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Ahok dilahirkan di Belitung Timur, 29 Juni 1966. Pada 2012, Ahok menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Jokowi.
Pada 2014, Ahok menjadi Plt Gubernur DKI setelah Jokowi maju dalam Pilpres 2014. Pada 19 November 2014, Ahok dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta, setelah Jokowi terpilih sebagai Presiden pada Pilpres 2014.
Pada 2017, Ahok berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat pada Pilkada DKI. Saat itu Ahok-Djarot dikalahkan oleh pasangan Anies Baswedan–Sandiaga Uno.
Ahok kini menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina sejak November 2019 silam.
3. Djarot Saiful Hidayat
Djarot merupakan politisi PDIP yang lahir di Magelang, Jawa Tengah, 6 Juli 1962. Djarot menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 15 Juni hingga 15 Oktober 2017.
Sebelumnya Djarot menjabat sebagai Plt Gubernur DKI Jakarta pada Mei 2017 setelah Gubernur DKI Jakarta saat itu Basuki Tjahaja Purnama divonis penjara 2 tahun terkait kasus penistaan agama.
4. Anies Rasyid Baswedan
Anies dilahirkan di Kuningan, 7 Mei 1969. Anies menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022. Pada Pilkada 2017 lalu, Anies berpasangan dengan Sandiaga Uno.Anies-Sandi terpilih sebagai Gubernur-Wagub DKI mengalahkan Ahok-Djarot. Anies sebelumnya ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada Kabinet Kerja.
Pada Pilpres 2024 ini Anies maju sebagai capres berpasangan dengan Muhaimin Iskandar.
5. Heru Budi Hartono
Heru Budi merupakan Pj Gubernur DKI Jakarta yang lahir pada 13 Desember 1965. Heru ditunjuk sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta menggantikan Anies Baswedan yang habis masa jabatannya sejak 17 Oktober 2022.
Heru juga menjabat sebagai Kepala Sekretariat Kepresidenan sejak 2017.
Heru Budi sudah tidak asing lagi di lingkungan Pemprov DKI.
Anak buah mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memang sejak awal digadang-gadang menggantikan Anies.
Jam terbang Heru Budi di birokasi Pemprov DKI cukup mumpuni. Jabatan terakhir di DKI yakni Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah DKI Jakarta 2015-2017.
Dia juga pernah menjabat Wali Kota Jakarta Utara tahun 2014. Heru Budi mengawali karier sebagai staf PNS bagian penyusunan program Kota Jakarta Utara. Dia kemudian dipromosikan sebagai Kepala Subbagian Sarana dan Prasarana Kota Jakarta Utara dan Kepala Bagian Umum Jakarta Utara.
(hab)