Soroti Kasus Kepsek Cabuli Murid SD di Serang, Caleg Perindo Venna Melinda Minta Diusut Tuntas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Caleg DPR RI Dapil Jatim VI dari Partai Perindo, Venna Melinda menyoroti dugaan kasus kekerasan seksual yang dilakukan Kepala Sekolah SDN di Serang, Banten berinisial AS (54) terhadap murid-muridnya. Dia meminta agar kasus tersebut bisa diusut tuntas hingga ke meja hijau.
"Karena itu sudah pidana yah, jadi buat aku pasti harus diusut tuntas dan dituntut," ujar Venna pada wartawan, Jumat (17/11/2023).
Menurutnya, setiap ada pemilihan kepala sekolah seharusnya fit and proper test harus ada tes psikologi mengingat peristiwa yang dilakukan Kepsek SDN di Serang tersebut sangat mengerikan. Apalagi, para siswa SD yang menjadi korban kekerasan seksual.
"Dimana mungkin sosialisasi tentang kekerasan seksual belum sampai yah di lingkungan sekolah tingkat SD, memang sekarang ada Undang-Undang Perlindungan Anak, ada juga Undang-Undang PPKS, jadi ini wajib diketahui orang tua murid, setiap siswa atau siswi atau siapa pun yang berada di ruang lingkup sekolah. Apalagi ada Permendikbud Nomor 82 Tahun 2015 tentang Antikekerasan, termasuk kekerasan seksual," tuturnya.
Dia menilai peraturan tentang kekerasan seksual sejatinya harus sampai di lingkungan SD. Seharusnya, pihak sekolah juga memberitahukan pada orang tua murid manakala ada murid yang menerima perlakuan tak semestinya.
Caleg Partai Perindo, partai yang dipimpin oleh Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo dan mendukung Capres Ganjar Pranowo itu menerangkan orang tua juga harus bersikap aware dan sensitif. Apalagi saat menerima aduan dari pihak sekolah atau juga dari anaknya. Dengan begitu, saat terjadi kekerasan bisa segera dilaporkan dan usut secara tuntas.
"Lalu, besok-besok sekolah harus melakukan sosialisasi tentang kekerasan seksual, anak SD harus tahu mana organ-organ vital, mana yang boleh dan gak boleh, mana yamg privasi dan orang tua juga wajib mensosialisasikan itu," katanya.
Venna menambahkan seksual itu tak boleh dianggap tabu demi kebaikan sang anak sebagai pencegahan kekerasan seksual. Namun, semua itu harus disampaikan dengan bahasa yang mudah dimengerti anak SD pula.
"Karena itu sudah pidana yah, jadi buat aku pasti harus diusut tuntas dan dituntut," ujar Venna pada wartawan, Jumat (17/11/2023).
Menurutnya, setiap ada pemilihan kepala sekolah seharusnya fit and proper test harus ada tes psikologi mengingat peristiwa yang dilakukan Kepsek SDN di Serang tersebut sangat mengerikan. Apalagi, para siswa SD yang menjadi korban kekerasan seksual.
"Dimana mungkin sosialisasi tentang kekerasan seksual belum sampai yah di lingkungan sekolah tingkat SD, memang sekarang ada Undang-Undang Perlindungan Anak, ada juga Undang-Undang PPKS, jadi ini wajib diketahui orang tua murid, setiap siswa atau siswi atau siapa pun yang berada di ruang lingkup sekolah. Apalagi ada Permendikbud Nomor 82 Tahun 2015 tentang Antikekerasan, termasuk kekerasan seksual," tuturnya.
Dia menilai peraturan tentang kekerasan seksual sejatinya harus sampai di lingkungan SD. Seharusnya, pihak sekolah juga memberitahukan pada orang tua murid manakala ada murid yang menerima perlakuan tak semestinya.
Caleg Partai Perindo, partai yang dipimpin oleh Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo dan mendukung Capres Ganjar Pranowo itu menerangkan orang tua juga harus bersikap aware dan sensitif. Apalagi saat menerima aduan dari pihak sekolah atau juga dari anaknya. Dengan begitu, saat terjadi kekerasan bisa segera dilaporkan dan usut secara tuntas.
"Lalu, besok-besok sekolah harus melakukan sosialisasi tentang kekerasan seksual, anak SD harus tahu mana organ-organ vital, mana yang boleh dan gak boleh, mana yamg privasi dan orang tua juga wajib mensosialisasikan itu," katanya.
Venna menambahkan seksual itu tak boleh dianggap tabu demi kebaikan sang anak sebagai pencegahan kekerasan seksual. Namun, semua itu harus disampaikan dengan bahasa yang mudah dimengerti anak SD pula.
(kri)