Perumda Dharma Jaya Perkuat SDM demi Berdaya Saing Global
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pembentukan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang berdaya saing global dengan meningkatkan keterampilan dan peluang karier menjadi salah satu strategi Perumda Dharma Jaya untuk melakukan transformasi bisnis inti.
Direktur Utama Perumda Dharma Jaya Raditya Endra Budiman mengatakan dalam pengembangan kualitas SDM, perusahaannya menjalankan program training manajemen dengan dua jenis materi. Materi tersebut yaitu training sertifikasi keahlian yang dikeluarkan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan training reguler dengan memberikan soft skill yang dibutuhkan pekerja.
“Setelah training, mereka punya kewajiban untuk memberikan ilmunya kepada sesama pegawai. Sharing session training minimal dilakukan satu bulan setelah training,” ujar Raditya, Kamis (24/8/2023).
Dalam upaya memberikan peluang training ini, perusahaannya sudah mempunyai database pekerja. Sebelum menentukan pekerja yang dapat mengikuti program training, terlebih dahulu Divisi Pengembangan SDM dan Organisasi melakukan training need analysis setiap tahun kepada para pekerja.
Namun, pekerja yang belum pernah mengikuti training tetap diutamakan. Termasuk program training BNSP sudah mulai berjalan sejak Maret 2023 dan akan dilakukan reguler setiap tahun.
Hal itu nantinya dilakukan dengan PPM Management dan ESQ Training. Ditargetkan tahun ini, ada 12 pekerja yang dapat mengikuti training BNSP dengan berbagai kompetensi.
Hingga Juli 2023, sudah ada 6 pekerja yang mendapatkan pelatihan dengan kompetensi manajemen SDM, certified internal audit professional, sertifikasi public speaking, serta qualified chief risk officer.
Untuk program training reguler, sudah ada 69 pekerja yang mendapatkan training sebagai bagian dari program pengembangan di Perumda Dharma Jaya. Jenis training yang sudah diberikan antara lain:
Iprocs versi 7, hubungan industrial dan sosialisasi Perppu No 2 Tahun 2022, pelatihan Brevet A&B, pelatihan manajemen SDM komprehensif level staf SDM, pemahaman faktor biologi dan pengendalian hama di lingkungan kerja.
Kemudian, Bimtek pengelolaan arsip dinamis aktif, financial planning dan persiapan pensiun, edukasi penyelesaian perselisihan hubungan industrial perusahaan serta edukasi penyelesaian perselisihan hubungan industrial di perusahaan BUMN/BUMD.
“Training ini di luar training Juleha (juru sembelih halal). Yang sifatnya wajib seperti training Juleha itu dilakukan setiap tahun dan wajib diikuti. Karena itu bagian dari proses kelangsungan bisnis yang ada di kita, yaitu Rumah Pemotongan Hewan,” ujar Raditya.
Pihaknya juga memastikan transformasi bisnis inti ke arah komersial dapat terlaksana dengan baik dan berada di track yang tepat.
Selain program training manajemen, Perumda Dharma Jaya memberikan peluang bagi pegawainya untuk melakukan studi banding ke luar negeri. Kegiatan ini berada di dalam program pengembangan SDM atau people development yang berada di bawah Divisi Pengembangan SDM dan Organisasi. Sudah ada pegawai di bagian produksi dan logistik dikirim studi banding ke Australia selama seminggu.
Ke depan melalui Divisi Pengembangan SDM & Organisasi, Perumda Dharma Jaya akan membuat konsep Program Management Trainee di mana dengan konsep Management Trainee diharapkan dapat melahirkan SDM yang bukan hanya baik dalam kompetensi hard skill namun juga dari sisi leadership skill.
“Kita sedang bertransformasi bisnis ke arah komersial. Jadi kita ingin, pertama membuat mereka memiliki open minded terhadap perubahan. Kedua, kebutuhan keterampilan di area kerjanya dapat terpenuhi sesuai dengan posisi dan jabatan yang dimiliki saat ini. Karena secanggih apa pun sistem, sebagus apa pun infrastruktur kalau SDM tidak bagus, maka tidak mungkin jadi korporasi kuat. Jadi pengembangan SDM harus selaras dan beriringan dengan infrastruktur dan sistem,” ungkap Raditya.
Lihat Juga: Ikuti Kebijakan Pusat, Pemprov DKI Jakarta Pastikan Program Bansos Tidak Berkaitan dengan Masa Pilkada
Direktur Utama Perumda Dharma Jaya Raditya Endra Budiman mengatakan dalam pengembangan kualitas SDM, perusahaannya menjalankan program training manajemen dengan dua jenis materi. Materi tersebut yaitu training sertifikasi keahlian yang dikeluarkan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan training reguler dengan memberikan soft skill yang dibutuhkan pekerja.
“Setelah training, mereka punya kewajiban untuk memberikan ilmunya kepada sesama pegawai. Sharing session training minimal dilakukan satu bulan setelah training,” ujar Raditya, Kamis (24/8/2023).
Dalam upaya memberikan peluang training ini, perusahaannya sudah mempunyai database pekerja. Sebelum menentukan pekerja yang dapat mengikuti program training, terlebih dahulu Divisi Pengembangan SDM dan Organisasi melakukan training need analysis setiap tahun kepada para pekerja.
Namun, pekerja yang belum pernah mengikuti training tetap diutamakan. Termasuk program training BNSP sudah mulai berjalan sejak Maret 2023 dan akan dilakukan reguler setiap tahun.
Hal itu nantinya dilakukan dengan PPM Management dan ESQ Training. Ditargetkan tahun ini, ada 12 pekerja yang dapat mengikuti training BNSP dengan berbagai kompetensi.
Hingga Juli 2023, sudah ada 6 pekerja yang mendapatkan pelatihan dengan kompetensi manajemen SDM, certified internal audit professional, sertifikasi public speaking, serta qualified chief risk officer.
Untuk program training reguler, sudah ada 69 pekerja yang mendapatkan training sebagai bagian dari program pengembangan di Perumda Dharma Jaya. Jenis training yang sudah diberikan antara lain:
Iprocs versi 7, hubungan industrial dan sosialisasi Perppu No 2 Tahun 2022, pelatihan Brevet A&B, pelatihan manajemen SDM komprehensif level staf SDM, pemahaman faktor biologi dan pengendalian hama di lingkungan kerja.
Kemudian, Bimtek pengelolaan arsip dinamis aktif, financial planning dan persiapan pensiun, edukasi penyelesaian perselisihan hubungan industrial perusahaan serta edukasi penyelesaian perselisihan hubungan industrial di perusahaan BUMN/BUMD.
“Training ini di luar training Juleha (juru sembelih halal). Yang sifatnya wajib seperti training Juleha itu dilakukan setiap tahun dan wajib diikuti. Karena itu bagian dari proses kelangsungan bisnis yang ada di kita, yaitu Rumah Pemotongan Hewan,” ujar Raditya.
Pihaknya juga memastikan transformasi bisnis inti ke arah komersial dapat terlaksana dengan baik dan berada di track yang tepat.
Selain program training manajemen, Perumda Dharma Jaya memberikan peluang bagi pegawainya untuk melakukan studi banding ke luar negeri. Kegiatan ini berada di dalam program pengembangan SDM atau people development yang berada di bawah Divisi Pengembangan SDM dan Organisasi. Sudah ada pegawai di bagian produksi dan logistik dikirim studi banding ke Australia selama seminggu.
Ke depan melalui Divisi Pengembangan SDM & Organisasi, Perumda Dharma Jaya akan membuat konsep Program Management Trainee di mana dengan konsep Management Trainee diharapkan dapat melahirkan SDM yang bukan hanya baik dalam kompetensi hard skill namun juga dari sisi leadership skill.
“Kita sedang bertransformasi bisnis ke arah komersial. Jadi kita ingin, pertama membuat mereka memiliki open minded terhadap perubahan. Kedua, kebutuhan keterampilan di area kerjanya dapat terpenuhi sesuai dengan posisi dan jabatan yang dimiliki saat ini. Karena secanggih apa pun sistem, sebagus apa pun infrastruktur kalau SDM tidak bagus, maka tidak mungkin jadi korporasi kuat. Jadi pengembangan SDM harus selaras dan beriringan dengan infrastruktur dan sistem,” ungkap Raditya.
Lihat Juga: Ikuti Kebijakan Pusat, Pemprov DKI Jakarta Pastikan Program Bansos Tidak Berkaitan dengan Masa Pilkada
(jon)