Pesepeda di Bekasi Jadi Korban Jambret, Uang Rp700.000 dan Ponsel Raib
loading...
A
A
A
BEKASI - Seorang pesepeda bernama Yongki menjadi korban penjambretan di Pekayon, Bekasi Selatan, Kota Bekasi. Tas berisi uang tunai, handphone dan kunci rumah dibawa kabur pelaku.
Dalam video yang beredar, kawanan penjambret menggunakan sepeda motor berboncengan. Dalam hitungan detik, pelaku mendekati korban dan merampas tas yang dikenakan korban.
“Kalau menurut CCTV saya sudah diikuti sejak dari Jalan Nusa Indah 5 karena di wilayah itu belum memungkinkan untuk mereka beraksi,” kata Yongki, kepada wartawan, Jumat (21/7/2023).
Yongki menuturkan, para pelaku memanfaatkan momen sepi untuk menjambret. Pasalnya saat itu tidak ada satu orang pun yang mendengar teriakannya.
“Di tas itu isinya handphone, dompet isi uang Rp700.000, SIM, KTP, STNK, dan kunci rumah satu set,” tuturnya.
Kapolsek Bekasi Selatan Kompol Jupriono mengatakan, korban hingga kini belum melakukan pelaporan terkait penjambretan tersebut.
“Ini jadi catatan kita, tetap anggota melakukan penyelidikan karena itu tindak pidana. Kita sudah ke TKP untuk memperjelas apakah ada CCTV lain yang bisa kita ambil rekamannya. Kalaupun nanti tertangkap, tetap akan kita proses,” ujarnya.
Jupriono juga mengaku akan melakukan manajemen operasi terhadap anggotanya untuk melakukan patroli. Hal ini dengan menyisir wilayah-wilayah mana yang kerap dilaporkan terjadi tindak pidana.
“Kalau memang ada informasi seperti ini, tentu kami akan melakukan manajemen operasional. Kita akan gunakan data yang masuk, masyarakat laporan di jam-jam tertentu, atau di hari-hari tertentu di lokasi akan kita tempatkan anggota patroli kita,” ucapnya.
Dalam video yang beredar, kawanan penjambret menggunakan sepeda motor berboncengan. Dalam hitungan detik, pelaku mendekati korban dan merampas tas yang dikenakan korban.
“Kalau menurut CCTV saya sudah diikuti sejak dari Jalan Nusa Indah 5 karena di wilayah itu belum memungkinkan untuk mereka beraksi,” kata Yongki, kepada wartawan, Jumat (21/7/2023).
Yongki menuturkan, para pelaku memanfaatkan momen sepi untuk menjambret. Pasalnya saat itu tidak ada satu orang pun yang mendengar teriakannya.
“Di tas itu isinya handphone, dompet isi uang Rp700.000, SIM, KTP, STNK, dan kunci rumah satu set,” tuturnya.
Kapolsek Bekasi Selatan Kompol Jupriono mengatakan, korban hingga kini belum melakukan pelaporan terkait penjambretan tersebut.
“Ini jadi catatan kita, tetap anggota melakukan penyelidikan karena itu tindak pidana. Kita sudah ke TKP untuk memperjelas apakah ada CCTV lain yang bisa kita ambil rekamannya. Kalaupun nanti tertangkap, tetap akan kita proses,” ujarnya.
Jupriono juga mengaku akan melakukan manajemen operasi terhadap anggotanya untuk melakukan patroli. Hal ini dengan menyisir wilayah-wilayah mana yang kerap dilaporkan terjadi tindak pidana.
“Kalau memang ada informasi seperti ini, tentu kami akan melakukan manajemen operasional. Kita akan gunakan data yang masuk, masyarakat laporan di jam-jam tertentu, atau di hari-hari tertentu di lokasi akan kita tempatkan anggota patroli kita,” ucapnya.
(hab)