Festival Perahu Naga Peh Cun, Gardu Ganjar Bagikan 5.000 Makanan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Relawan Gerakan Rakyat Desa Untuk (Gardu) Ganjar ikut memeriahkan Festival Perahu Naga Peh Cun di pesisir Sungai Cisadane di Tangerang. Mereka menyediakan 5.000 porsi makanan gratis untuk masyarakat yang menyaksikan festival yang berlangsung dari 21 - 25 Juni tersebut.
"Makanan yang diberikan pun berbeda setiap harinya. Mulai dari nasi dan lauk-lauknya, ketupat sayur, hingga bubur,” kata Ketua Umum Gardu Ganjar Ahmad Wahyudin Nahsyar, Minggu (25/6/2023).
Warga antusias mengantre makanan yang dibagikan relawan Ganjar Pranowo tersebut. Gardu Ganjar juga bekerja sama dengan dengan masyarakat sekitar untuk menyiapkan makanan yang akan dibagikan.
Keterlibatan para relawan dalam festival ini adalah bentuk dukungan Gardu Ganjar terhadap pelestarian seni dan budaya, termasuk Peh Cun yang merupakan budaya masyarakat etnis Tionghoa di Indonesia. "Dan tentunya untuk memperkenalkan sosok Ganjar Pranowo kepada teman-teman etnis Tionghoa di daerah ini," jelasnya.
Dia kagum dengan antusiasme masyarakat yang menyambut baik kedatangan relawan untuk menyosialisasikan program-program Ganjar Pranowo. Diharapkan, kegiatan ini bisa memperkuat tali silaturahmi antara relawan dengan masyarakat sekitar.
"Rencana kegiatan berikutnya kita juga nanti merencanakan festival tahunan di Kabupaten Serang. Dilanjutkan dengan kegiatan sosialisasi dan juga ada bantuan-bantuan," tandsnya.
Tokoh budaya Banten, Abah Elang Mangkubumi mengapresiasi kegiatan yang digelar relawan Gardu Ganjar. Dia menyebut, kegiatan ini mencerminkan toleransi di tengah kemajemukan budaya di Indonesia.
"Gardu Ganjar membawa pesan penting dari Pak Ganjar yang tidak pernah membedakan satu golongan dengan yang lainnya. Kami memiliki hak yang sama, memiliki kepentingan yang sama dalam berbangsa dan bernegara," kata Abah Elang.
Budayawan terkenal ini berharap kegiatan relawan yang berbasis kebudayaan bisa kembali digelar. "Berharap kegiatan-kegiatan berjenis budaya lokal seperti ini, bukan hanya kali ini terjadi di Banten," harapnya.
"Makanan yang diberikan pun berbeda setiap harinya. Mulai dari nasi dan lauk-lauknya, ketupat sayur, hingga bubur,” kata Ketua Umum Gardu Ganjar Ahmad Wahyudin Nahsyar, Minggu (25/6/2023).
Warga antusias mengantre makanan yang dibagikan relawan Ganjar Pranowo tersebut. Gardu Ganjar juga bekerja sama dengan dengan masyarakat sekitar untuk menyiapkan makanan yang akan dibagikan.
Keterlibatan para relawan dalam festival ini adalah bentuk dukungan Gardu Ganjar terhadap pelestarian seni dan budaya, termasuk Peh Cun yang merupakan budaya masyarakat etnis Tionghoa di Indonesia. "Dan tentunya untuk memperkenalkan sosok Ganjar Pranowo kepada teman-teman etnis Tionghoa di daerah ini," jelasnya.
Dia kagum dengan antusiasme masyarakat yang menyambut baik kedatangan relawan untuk menyosialisasikan program-program Ganjar Pranowo. Diharapkan, kegiatan ini bisa memperkuat tali silaturahmi antara relawan dengan masyarakat sekitar.
"Rencana kegiatan berikutnya kita juga nanti merencanakan festival tahunan di Kabupaten Serang. Dilanjutkan dengan kegiatan sosialisasi dan juga ada bantuan-bantuan," tandsnya.
Tokoh budaya Banten, Abah Elang Mangkubumi mengapresiasi kegiatan yang digelar relawan Gardu Ganjar. Dia menyebut, kegiatan ini mencerminkan toleransi di tengah kemajemukan budaya di Indonesia.
"Gardu Ganjar membawa pesan penting dari Pak Ganjar yang tidak pernah membedakan satu golongan dengan yang lainnya. Kami memiliki hak yang sama, memiliki kepentingan yang sama dalam berbangsa dan bernegara," kata Abah Elang.
Budayawan terkenal ini berharap kegiatan relawan yang berbasis kebudayaan bisa kembali digelar. "Berharap kegiatan-kegiatan berjenis budaya lokal seperti ini, bukan hanya kali ini terjadi di Banten," harapnya.
(poe)