Sejarah 22 Juni Jadi HUT DKI Jakarta dari Fatahillah yang Mendirikan Jayakarta

Selasa, 20 Juni 2023 - 05:40 WIB
loading...
Sejarah 22 Juni Jadi HUT DKI Jakarta dari Fatahillah yang Mendirikan Jayakarta
DKI Jakarta akan merayakan ulang tahunnya yang ke-496 pada 22 Juni 2023. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - DKI Jakarta sebentar lagi akan merayakan ulang tahunnya yang ke-496 pada 22 Juni 2023. Tanggal tersebut ditetapkan pemerintah dan tertuang dalam Keputusan DPR Kota Sementara No.6/D/K/1956.

Selanjutnya, melalui PP Nomor 2 Tahun 1961 junto UU Nomor 2 PNPS 1961, dibentuklah Pemerintah Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta. Tanggal 22 Juni sendiri merupakan tanggal didirikannya Jayakarta oleh Fatahillah pada tahun 1527.

Hal itu diketahui berdasarkan naskah dari era Jayakarta. Gubernur DKI Jakarta yang pernah menjabat Sudiro merasa penting untuk memperingati hari jadi Kota Jakarta.



Sudiro lantas mengumpulkan ahli sejarah dan wartawan senior untuk mencari tahu kapan Jakarta berdiri, lalu ditemukanlah naskah Jayakarta tersebut. Beberapa tokoh yang ia panggil di antaranya adalah Sudarjo Tjokrosiswoyo, Sukanta, dan Mohamad Yamin.

Sudiro berkeyakinan kuat bahwa Jakarta lahir pada tahun 1527, namun ia masih mencari tanggal dan bulan pastinya. Jauh sebelum penetapan tersebut, pemerintah kolonial Belanda memperingati hari jadi Kota Batavia setiap akhir Mei.

Mereka berpatokan pada penaklukan Jayakarta (nama Batavia sebelumnya) oleh Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen pada akhir Mei 1619. Pada tahun 1869, pemerintah Belanda membangun monument J.P Coen untuk memperingati 250 tahun umur kota Batavia.

Patung Coen berdiri dengan angkuh dengan menunjuk ke bawah (tanah). Hal tersebut menyimbolkan bahwa dirinya sudah berhasil menaklukkan Jayakarta.



Monumen tersebut diketahui berada di area Lapangan Banteng, Jakarta Pusat dan dihancurkan pemerintah Jepang ketika menduduki Indonesia.

Jakarta adalah kota yang memiliki sangat panjang. Melansir portal resmi Provinsi DKI Jakarta, Jakarta kala itu dikenal dengan nama Kalapa, yang merupakan pelabuhan utama milik Kerajaan Sunda. Namanya kemudian berubah menjadi Sunda Kelapa.

Pelabuhan besar tersebut dijadikan pusat perdagangan Portugis. Pangeran Fatahillah lalu menyerang wilayah itu dan berhasil menduduki Sunda Kelapa menyerang wilayah tersebut. Ia mendirikan Kota Jayakarta pada 22 Juni 1527.

Nama Jayakarta berubah menjadi Batavia pada abad ke-16. Nama Batavia diambil dari bahasa Belanda, Batavieren.



Karena kondisi geografis Batavia dianggap menyerupai kota di Belanda, maka pemerintah melengkapi kota dengan kanal demi melindungi Batavia dari ancaman banjir.

Sejak kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945 hingga kini, Jakarta menjadi pusat pemerintahan dan kegiatan politik. Jakarta diresmikan sebagai Ibu Kota Indonesia pada tahun 1966.
(ams)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0995 seconds (0.1#10.140)