Turap Kali di Kampung Bendungan Depok Jebol, Permukiman Warga Terendam Banjir

Selasa, 06 Juni 2023 - 12:13 WIB
loading...
Turap Kali di Kampung Bendungan Depok Jebol, Permukiman Warga Terendam Banjir
Sejumlah petugas tengah membuat turap agar rumah yang ada di bantaran kali tidak terdampak. Foto: MPI/M Refi Sandi
A A A
DEPOK - Turap atau dinding penahan air kali di Kampung Bendungan, RT 1 RW 6, Cilodong, Depok, kembali jebol dan membanjiri permukiman warga. Adapun turap jebol imbas intensitas hujan deras dan air kiriman pada Senin 5 Juni 2023.

Pantauan MNC Portal Indonesia di lokasi pada Selasa (6/6/2023), turap yang sempat jebol pada Mei lalu itu kembali jebol. Terlihat sejumlah satgas Dinas PUPR Kota Depok pun sedang merapihkan turap meski tidak dibuat permanen.



Turap hanya menggunakan karung pasir dan tanah serta batu kali untuk menahan bangunan warga yang berada tepat di bantaran kali. Terlihat sejumlah warga sedang membersihkan kasur hingga tikar imbas rumah terendam banjir.

Hidayat (40) salah seorang warga RT 1 RW 6, Kampung Bendungan, Cilodong, Depok mengatakan, banjir telah terjadi kesekian kali ditambah dengan insiden runtuhnya turab kali yang sudah mencapai tujuh kali kurang lebih.

"Bicara banjir subtansinya luas ini udah kesekian kali bahkan insiden runtuhnya turap kali ini saya hitung sudah hampir tujuh kali," kata Hidayat saat ditemui di lokasi.



Hidayat menyebut, saat hujan mengguyur dengan intensitas deras air pasti naik dan merendam permukiman padat penduduk. Ia berharap pemerintah dalam hal ini Pemkot Depok dapat segera tanggap membenahi turap kali di Kampung Bendungan tersebut.

"Saya berharap, pemerintah ini tanggap lah, kita ini memang di bantaran kali ya dan banyak hal yang harus dibenahi. Khususnya, ini yang sudah ada paling tidak direvitalisasi kembali termasuk struktur bangunannya karena ini memang sudah tidak memungkinkan ini termasuk jatah yang lama," ujarnya.

"Sudah pasti, saya tidak mau berbicara terlalu jauh kita yang berada di lingkungan padat penduduk yang terasa (dampaknya)," tambahnya.

Lebih lanjut, Hidayat mengatakan, air naik mulai pukul 17.00 WIB ditambah dengan turap jebol membuat laju air terhalangi.



"Kalau hujan jam 4 sore, jam 5 itu sudah mulai (banjir) itu udah meluap ditambah itu (turap) jebol jadi menghalangi laju air akhirnya air tumpah ke sana ke sini enggak karuan," tuturnya.
(mhd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2037 seconds (0.1#10.140)