Jelang Idul Adha, Dinas KPKP Pastikan Stok Pangan di Jakarta Aman

Rabu, 22 Juli 2020 - 10:02 WIB
loading...
Jelang Idul Adha, Dinas...
Pedagang merapikan sayuran di Pasa Senen, Jakarta Pusat. Foto/Dok/SINDOphoto
A A A
JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, Pertanian (KPKP) menjamin ketersediaan 11 pangan strategis di Jakarta aman. Hal demikian berdasarkan pantauan dan evaluasi kebutuhan pangan tersebut aman hingga menjelang dan saat Idul Adha 2020.

Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Darjamuni merinci, kebutuhan dan ketersediaan pangan hingga Idul Adha 2020 untuk beras kebutuhan 44.000 ton stok 358.199 ton, daging sapi kebutuhan 3.568 ton tersedia stok 17.388 ton, gula pasir kebutuhan 2.512 ton stok tersedia 5.902 ton, minyak goreng kebutuhan 4.240 ton tersedia stok 55.634 ton, dan bawang putih kebutuhan 832 ton stok tersedia 1.095 ton.

"Berdasarkan hasil pantauan, koordinasi, dan evaluasi kebutuhan 11 pangan strategis di Jakarta tersedia dan aman hingga akhir Idul Adha, dan stok/ketersediaannya akan terus mengalir sesuai dengan rencana bisnis Bulog, BUMD, Importir dan pelaku usaha pangan lainnya dalam memenuhi kebutuhan pangan di Jakarta. Untuk itu masyarakat Jakarta tidak perlu khawatir," ungkap Darjamuni kepada wartawan, Rabu (22/7/2020).

Sementara pangan segar yang tidak dapat disimpan lama seperti cabai merah besar, cabai merah keriting, cabai rawit merah, cabai rawit hijau, bawang merah, dan telur ayam dipastikan pasokannya masuk ke DKI Jakarta terkendali atau tersedia.

"Meskipun untuk bawang merah dan telur ayam harga eceran rata rata masih di atas Harga Eceran Tertinggi/HET masing-masing sebesar Rp 38.444 dan Rp 26.378," tambah Darjamuni. ( )

Darjamuni menuturkan, ketiga komoditas yaitu gula pasir, bawang merah, dan telur ayam sangat perlu untuk diintervensi melalui Operasi Pasar/ Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) dengan sasaran pedagang, sehingga harga dapat segera diturunkan.

"Kami akan segera kordinasikan dengan instansi terkait Disperindag Koperasi UKM, Bulog dan BUMD untuk pelaksanaan OP/KPSH nya," kata Darjamuni. ( )

Darjamuni menambahkan, untuk menjamin keamanan 11 bahan pangan penting tersebut, pihaknya akan melakukan pengawasan dan pengujian sampelnya di laboratorium. "Tujuannya untuk memastikan bahwa pangan yang beredar terbebas dari cemaran bahan kimia berbahaya," tutup Darjamuni.
(mhd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2532 seconds (0.1#10.140)