4 Wilayah Jabodetabek yang Identik dengan Etnis Arab, Nomor Terakhir Destinasi Wisata Favorit

Jum'at, 31 Maret 2023 - 14:04 WIB
loading...
4 Wilayah Jabodetabek yang Identik dengan Etnis Arab, Nomor Terakhir Destinasi Wisata Favorit
Wilayah di Jabodetabek yang identik dengan etnis Arab adalah kawasan Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor. Banyak toko-toko dengan bahasa Arab berdiri di wilayah berhawa dingin itu. Foto: Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Ada 4 wilayah Jabodetabek yang identik dengan etnis Arab . Wilayah yang ramai dihuni orang Arab seperti Pekojan, Condet, Krukut, hingga kawasan Puncak Bogor.

Bahkan, ada yang menyebut wilayah yang ditinggali orang Arab dengan Kampung Arab. Berikut 4 wilayah Jabodetabek yang identik dengan etnis Arab dihimpun Litbang MPI, Jumat (31/3/2023):
Baca juga: Kehidupan Kampung Arab di Puncak Bogor, Warung Kaleng hingga Kawin Kontrak

1. Pekojan, Jakarta Barat
Pekojan, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat sudah dikenal sebagai Kampung Arab sejak abad ke-18. Nama Pekojan berasal dari kata ‘Khoja’ yang mengacu pada penyebutan penduduk keturunan India beragama Islam.

Awalnya Pekojan didominasi masyarakat India. Namun, karena kebijakan yang diimplementasikan pemerintah Belanda kala itu, masyarakat etnis Arab kemudian mendominasi dan menjadi mayoritas. Pekojan ditetapkan menjadi Kampung Arab oleh pemerintah kolonial karena banyak menampung imigran asal Yaman Selatan.

2. Condet, Jakarta Timur
Condet, Kramat Jati, Jakarta Timur juga dihuni banyak etnis Arab. Wilayah Condet sebenarnya pernah ditunjuk sebagai kawasan cagar budaya masyarakat Betawi. Namun, tidak berjalan karena banyaknya warga pendatang sehingga jumlah masyarakat Betawi semakin berkurang.

Meskipun didominasi orang Betawi pada tahun 1970-an, Condet kedatangan banyak warga keturunan Arab pada tahun 1980-an. Sebagian besar warga keturunan Arab itu berdagang dengan membawa bibit parfum. Alhasil, Condet dikenal sebagai kawasan penjual minyak wangi.

3. Krukut, Jakarta Barat
Kelurahan Krukut, Taman Sari, Jakarta Barat juga banyak dihuni etnis Arab. Nama Krukut berasal dari kata “Krokot” yang berarti sebuah sindiran kepada etnis Arab yang berdatangan. Warga setempat menilai warga keturunan Arab sangat hemat dan cenderung pelit. Kata Krokot kemudian sedikit diubah menjadi Krukut agar tidak ada pihak yang tersinggung.

Orang Arab yang datang ke Krukut pada era penjajahan adalah pedagang. Wilayah tersebut mudah dijangkau karena berada di dekat Sungai Ciliwung dan Kali Cideng. Masyarakat Arab yang awalnya berdagang, kemudian banyak menikahi pribumi dan menetap.

4. Puncak, Bogor
Satu lagi wilayah di Jabodetabek yang identik dengan etnis Arab adalah kawasan Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor. Banyak toko-toko dengan bahasa Arab berdiri di wilayah tersebut.

Sebelum terkenal dengan nama Kampung Arab, masyarakat sekitar menyebutnya sebagai Kampung Sampay. Banyak turis asing asal Bahrain, Arab Saudi, dan Kuwait yang menjadikan Kampung Sampay sebagai destinasi wisata favorit jika bertandang ke Indonesia.
(jon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3073 seconds (0.1#10.140)