Anggota Densus 88 Peragakan 40 Reka Adegan Pembunuhan Sopir Taksi Online

Kamis, 16 Februari 2023 - 18:33 WIB
loading...
Anggota Densus 88 Peragakan 40 Reka Adegan Pembunuhan Sopir Taksi Online
Anggota Densus 88 Antiteror Polri yang juga tersangka pembunuha sopir taksi online memperagakan 40 adegan dalam kasus pembunuhan tersebut. Foto: MPI/Erfan Maaruf
A A A
JAKARTA - Anggota Densus 88 Antiteror Bripda Haris Sitanggang (HS) memperagakan 40 adegan pembunuhan terhadap sopir taksi online Sony Rizal Taihitu. HS memperagakan sebelum peristiwa pembunuhan hingga ditangkap oleh satuan Densus di rumahnya.

Dalam rekonstruksi di Polda Metro Jaya, Kamis (16/2/2023), Bripda HS memperagakan adegan demi adegan pembunuhan sopir taksi online tersebut.

"Kegiatan rekonstruksi adalah kepentingan penyidikan. Oleh penyidik untuk menguji keterangan saksi, barang bukti dan keterangan tersangka," Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko di Jakarta, Rabu 15 Februari 2023.

Berikut puluhan adegan lengkap yang diperagakan Bripda HS mulai dari membohongi kakaknya hingga ditangkap polisi.Rabu 18 Januari 2023

1. Bripda Haris Sitanggang memperagakan ketika dia dikabari oleh kakaknya dari Medan telah mentransfer uang sebanyak Rp20 juta untuk uang muka pembelian mobil Terios seharga Rp90 juta.

2. Haris bermain judi online dengan uang itu. Akan tetapi, tidak memberitahu kepada kakaknya.

3. Sekitar pukul 21.00 WIB,kakak Bripda Haris kembali mengirimkan uang sebanyak Rp70 juta untuk melunasi kekurangan pembelian mobil. Kemudian uang itu digunakan seluruhnya untuk bermain judi hingga habis.

Jumat 20 Januari 2023

4. Bripda Haris Sitanggang menelepon keluarganya yang berada di Jambi. Dia akan pulang membawa mobil Terios kakaknya, padahal itu bohong.

5. Haris berinisiatif untuk melakukan pencurian mobil dengan target taksi online. Ide mencuri, membawa mobil ke Jambi, menjualnya dan uang hasil penjualan akan diserahkan kepada kakaknya sebagai pengganti uang yang telah dihabiskan untuk berjudi.

6. Haris melakukan aksi pencurian itu sudah direncanakan secara matang dengan pembelian pisau untuk melancarkan aksinya dan membawa barang-barang pribadi untuk dibawa pulang ke Jambi.

A. Haris keluar dari kantor menuju Kelapa Dua mengendarai sepeda motor bernomor polisi B 3127 FZD.

B. Haris mampir dulu ke bank di Kelapa Dua untuk mengambil uang. Uang itu rencananya untuk pembelian senjata tajam.

C. Haris datang ke toko Tactical untuk membeli pisau.

7. Haris pergi ke Terminal Kampung Rambutan untuk memarkirkan motornya.

8. Dari Terminal Kampung Rambutan, Haris naik Bus Transjakarta ke arah Blok M sembari memantau situasi jalanan. Melihat sasaran taksi online yang bisa dia curi.

Meski demikian, saat itu Haris hanya berkeliling dari halte ke halte dan kembali ke Terminal Kampung Rambutan. Saat itu Haris belum berani melakukannya.

Sabtu 21 Januari 2023.

9. Pada pukul 06.00 WIB ketika Haris masih berada di terminal. Keluarganya menelepon untuk menanyakan sampai mana. Hingga saat itu Haris masih belum berterus terang dengan apa yang terjadi. Dia malah menjawab perjalannya ditunda karena mobil sedang bermasalah.

10. Saat di Terminal Rambutan, Haris mencoba mencari sasaran dengan menghampiri taksi online yang sedang mangkal. Kemudian, naik seolah-olah akan menggunakan jasanya. Namun, saat itu Haris belum berani melancarkan aksinya. Hal itu dilakukan sebanyak tiga kali.

Minggu 22 Januari 2023.

11. Haris kembali berkeliling Jakarta dengan naik transportasi umum Bus Transjakarta.

12. Pada pukul 09.00 WIB, Haris turun ke Halte UKI, Cawang. Dia kembali melihat situasi mobil taksi online yang sedang mangkal di pinggir jalan hingga pukul 09.00 WIB. Tapi kembali tidak berhasil.

Saat itu juga, Haris kembali dihubungi keluarga, ditanya sampai mana. Dia menjawab sudah sampai pelabuhan mau menyeberang.

Setelah itu, Haris kembali melakukan perjalanan naik transportasi umum Bus Transjakarta ke arah Harmoni. Sempat salah jurusan, tapi kembali lagi ke Terminal Kampung Rambutan pukul 15.00 WIB dan melakukan pemantauan lagi di luar terminal.

13. Pada pukul 20.00 WIB Haris mandi dan makan di kantin terminal. Dilanjutkan pukul 22.00 WIB, Haris melakukan perjalanan lagi naik Bus Transjakarta menuju Pluit, transit dari Halte Cawang. Setibanya di Pluit, Haris kembali melanjutkan perjalanan ke Halte Pinang Ranti. Sebelum tiba di Pinang Ranti, Haris berganti bus ke arah sebaliknya.

Senin 23 Januari 2023.

14. Haris memeragakan sekitar pukul 02.00 WIB ketika Bus Transjakarta itu tiba di Halte Jembatan Besi, petugas membangunkannya.

Pukul 02.30 WIB, Haris naik bus lagi jurusan Pinang Ranti, akan tetapi dia turun di Semanggi.

Setelah itu dari Halte Semanggi. Haris melihat tiga mobil yang terparkir dekat halte yang terletak di seberang Polda Metro Jaya. Sebanyak tiga mobil yang berjejer itu dengan urutan blue bird, Avanza merah milik korban dan mobil Sigra hitam. Niat buruk itu muncul, memilih mobil Avanza merah.

15. Haris menghampiri pengemudi Avanza merah dan menanyakan ‘Pak narik gak ?’. Kemudian, pengemudi Avanza merah (Sony Rizal Taihitu) menjawab ‘ke mana?’ Haris meminta mengantarkan ke Depok, Bukit Cengkeh secara offline, tarifnya disesuaikan dengan aplikasi.

Awalnya tarif sebesar Rp93.000. Kemudian, ditawar Haris Rp90.000. Akhirnya terjadilah kesepakatan.

16. Haris naik ke mobil Avanza merah itu tepat di belakang sopir.

17. Sesampainya di Bukit Cengkeh Haris meminta sopir berhenti dan beralasan karena tidak membawa uang tunai dia harus meminjam uang kepada temannya di kontrakan.

18. Haris keluar dari mobil berpura-pura meminjam uang kepada temannya.

19. Haris kembali masuk dan mengatakan tidak ada uang, akhirnya dia meminta Sony untuk mengantarkan ke ATM.

20. Dalam mobil itu Haris menghubungi kakaknya dengan niat meminta transfer untuk membayar taksi online. Akan tetapi, tidak ada jawaban.

21. Sesampainya di ATM. Haris berpura-pura mengambil uang.

22. Haris kembali ke mobil dan melanjutkan perjalanan ke Bukit Cengkeh.

23. Setelah tiba di area Bukit Cengkeh

24. Haris mengambil pisau yang dia persiapkan. Kemudian dia mengatakan ‘maaf pak sebenarnya saya tidak ada uang’. Sony bertanya apa maksudnya.

25. Sony membalikkan badan ke arah Haris. Akan tetapi, Haris menodongkan pisau ke Sony dan bilang bahwa dirinya adalah anggota.

26. Sony menanyakan kepada Haris apa maksudnya menodongkan pisau sambil marah dan berusaha mendorong tangan Haris.

27. Haris menusukkan pisau ke arah Sony. Namun, dia tidak bisa memastikan bagian mana yang tertusuk. Akan tetapi, tusukan terakhir diketahuinya terkena kepala.

28. Haris keluar dari mobil dengan maksud akan mengambil alih kemudi. Akan tetapi, ketika dia keluar. Sony mengunci mobil atau central lock. Haris mencoba membuka pintu satu persatu tapi tidak berhasil.



29. Haris lari ke arah perumahan. Namun, dia baru ingat kalau barang-barang pribadinya tertinggal dalam mobil. Kemudian, dia kembali lagi ke mobil meminta Sony untuk membukakan pintu, tapi tidak dibuka oleh Sony.

30. Ada warga perumahan yang membuka pintu rumahnya. Sontak Sony membunyikan klakson mobilnya berkali-kali hingga membuat Haris panik.

31. Haris yang panik lari keluar dari perumahan Bukit Cengkeh hingga tiba ke Halte Mako Brimob.

32. Sony yang terluka menjalankan mobilnya ke arah Jalan Nusantara dan menyalakan klakson berkali-kali.

33. Saksi bernama Supriyanto dab R. A Zakaria menghampiri mobil korban yang membunyikan klakson minta tolong. Dilanjutkan Supriyanto menghubungi rekannya untuk membukakan portal. Sedangkan Zakaria menghubungi bapak RW dengan maksud agar menghubungi kepolisian. Saat kembali, Supriyanto telah melihat Sony berada di luar mobil tergeletak dengan bersimbah darah.

34. Di sisi lain Haris mendengar suara adzan. Kemudian dia ke masjid, lantaran masjid masih ramai orang-orang beribadah dia menunggunya hingga sepi. Setelah sepi, Haris masuk ke toilet dan berkaca, dia melihat cipratan darah di wajah dan jaket yang dia pakai. Dalam toilet masjid itu, Haris membersihkan darah Sony dari badannya.

35. Haris keluar toilet lalu memakai sepatu dan melanjutkan perjalanan ke arah Mcdonald dekat perempatan untuk menunggu angkot ke arah Kampung Rambutan.

36. Haris naik angkot dan tiba di Terminal Kampung Rambutan. Dia masuk warung dan bercerita kepada pemilik warung kalau dia baru saja mengalami perampokan.

37. Ibu warung yang iba memberikan makan dan uang Rp20.000. Uang itu Haris gunakan untuk naik angkutan umum ke Bekasi Timur.

38. Haris kemudian menumpang truk dan pikap beberapa kali.

39. Setibanya ke Puri Persada Cibarusah (rumah Pamannya). Haris ditanya ke mana motornya dan dia minta jujur dengan apa yang terjadi. Akhirnya Haris jujur telah melakukan perampokan hingga penusukan terhadap sopir taksi online.

40. Pada pukul 16.30 WIB anggota Densus 88 Antiteror Polri menjemput Haris dan membawanya ke Polda Metro Jaya untuk dilakukan pemeriksaan.
(mhd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1804 seconds (0.1#10.140)