Pria Paruh Baya Tewas Tertabrak KRL Commuter Line di Bojonggede
Selasa, 27 Desember 2022 - 13:40 WIB
RAM (51) ditemukan tewas mengenaskan di perlintasan KM 44+5, Desa Waringin Jaya, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor. Foto/Istimewa
BOGOR - Pria paruh baya berinisial RAM (51) ditemukan tewas mengenaskan di perlintasan KM 44+5, Desa Waringin Jaya, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor. Korban diduga tewas tertabrak KRL Commuter Line.
Kasat Lantas Polres Metro Depok AKBP Bonifacius mengatakan peristiwa itu berawal laporan masuk ke Polsek Bojonggede dari petugas PKD sekira pukul 05.30 WIB. Dilaporkan, adanya temuan mayat pria tergeletak di semak-semak pinggir rel kereta.
”Menindaklanjuti laporan itu Polsek Bojonggede mendatangi lokasi kejadian,” kata Bonifacius dalam keterangannya, Selasa (27/12/022).
Di lokasi, petugas mendapati korban tertelungkup di semak-semak bawah jalur kereta api arah antara Bojonggede dan Cilebut. Kondisinya luka berat di kepala, punggung, badan belakang dan tangan patah. ”Diduga tertabrak KRL,” tambahnya.
Selanjutnya, jasad korban dibawa ke rumah sakit oleh petugas untuk visum luar. Keluarga korban menerima kejadian yang menimpa RAM sebagai musibah. ”Keluarga menganggap kejadian itu sebagai musibah dan tidak menuntut pihak manapun,” tutupnya.
Kasat Lantas Polres Metro Depok AKBP Bonifacius mengatakan peristiwa itu berawal laporan masuk ke Polsek Bojonggede dari petugas PKD sekira pukul 05.30 WIB. Dilaporkan, adanya temuan mayat pria tergeletak di semak-semak pinggir rel kereta.
”Menindaklanjuti laporan itu Polsek Bojonggede mendatangi lokasi kejadian,” kata Bonifacius dalam keterangannya, Selasa (27/12/022).
Di lokasi, petugas mendapati korban tertelungkup di semak-semak bawah jalur kereta api arah antara Bojonggede dan Cilebut. Kondisinya luka berat di kepala, punggung, badan belakang dan tangan patah. ”Diduga tertabrak KRL,” tambahnya.
Selanjutnya, jasad korban dibawa ke rumah sakit oleh petugas untuk visum luar. Keluarga korban menerima kejadian yang menimpa RAM sebagai musibah. ”Keluarga menganggap kejadian itu sebagai musibah dan tidak menuntut pihak manapun,” tutupnya.
(ams)
tulis komentar anda