Aksi Tolak Kenaikan BBM, Massa HMI dan Polisi Saling Dorong di DPR
Senin, 29 Agustus 2022 - 17:43 WIB
Massa HMI sempat ricuh dengan kepolisian saat menggelar aksi demo tolak kenaikan BBM di depan Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Senin (29/8/2022). Foto: MPI/Rizky Syahrial
JAKARTA - Massa Himpunan Mahasiswa Islam ( HMI ) sempat ricuh dengan kepolisian saat menggelar aksi demo tolak kenaikan BBM di depan Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Senin (29/8/2022). Massa HMI dan polisi saling dorong. Bahkan, massa melemparkan traffic cone dan bambu ke arah polisi.
Pukul 17.00 WIB massa berusaha menutup kawasan Jalan Gatot Subroto arah Slipi. Aksi tersebut membuat pihak kepolisian turun tangan.
Baca juga: Aksi Konvoi ke DPR, Massa HMI Dikawal Polisi Bermotor
Meski terjadi saling dorong, namun aparat kepolisian kembali sigap mengamankan aksi. Imbas aksi demo, arus lalu lintas Jalan Gatot Subroto arah Slipi padat merayap.
HMI menolak wacana kenaikan BBM bersubsidi, listrik, serta masalah mafia gas yang tengah ramai di masyarakat.
"Menolak rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM bersubsidi karena akan mengorbankan kondisi ekonomi rakyat, terutama masyarakat kelas menengah ke bawah dan pelaku UMKM yang belum pulih akibat pandemi Covid-19," ujar Ketua Umum PB HMI Raihan Ariatama.
Pukul 17.00 WIB massa berusaha menutup kawasan Jalan Gatot Subroto arah Slipi. Aksi tersebut membuat pihak kepolisian turun tangan.
Baca juga: Aksi Konvoi ke DPR, Massa HMI Dikawal Polisi Bermotor
Meski terjadi saling dorong, namun aparat kepolisian kembali sigap mengamankan aksi. Imbas aksi demo, arus lalu lintas Jalan Gatot Subroto arah Slipi padat merayap.
HMI menolak wacana kenaikan BBM bersubsidi, listrik, serta masalah mafia gas yang tengah ramai di masyarakat.
"Menolak rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM bersubsidi karena akan mengorbankan kondisi ekonomi rakyat, terutama masyarakat kelas menengah ke bawah dan pelaku UMKM yang belum pulih akibat pandemi Covid-19," ujar Ketua Umum PB HMI Raihan Ariatama.
(jon)
Lihat Juga :
tulis komentar anda