Santri Minhajusshobirin Dilatih Pengembangan Minuman Belimbing Wuluh
Jum'at, 01 April 2022 - 21:12 WIB
DEPOK - Santri di Pondok Pesantren Minhajusshobirin Jakarta mengembangkan keanekaragaman hayati untuk dibuat minuman kesehatan. Salah satunya belimbing wuluh dibuat oleh santri menjadi minuman segar. Harapannya para santri memiliki keahlian sebagai entrepreneur setelah lulus.
”Kami mendukung dan mendorong para santri untuk menjadi entrepreneur. Kami memberikan pelatihan pada santri agar mereka memiliki pengetahuan yang dapat dikembangkan dan produk yang dihasilkan memiliki nilai jual tinggi,” kata Ketua Pengabdi Kepada Masyarakat (PKM) Fakultas Farmasi Universitas Pancasila (UP) Novi Yantih, Jumat (1/4/2022).
Pelatihan yang diberikan pada santri yaitu mengenai cara produksi pangan olahan yang baik pada produksi minuman belimbing wuluh rendah kalori. Pelatihan ini sebagai upaya nyata yang dilakukan UP dalam menerapkan Tri Darma Perguruan Tinggi.
Dalam pelatihan tersebut sejumlah pembicara yang hadir antara lain Novi Yantih yang memberikan materi Pedoman Cara Pengolahan yang baik, Ratna Jamil (bahan tambahan pangan (BTP), dan pembuatan minuman dengan menggunakan stevia sebagai pengganti gula).
Kemudian Faizatun (Higiene dan sanitasi, sertifikasi produk), Rahmatul Qodriah, (spesifikasi mutu produk pangan olahan).
“Mulanya pengolahan minuman di ponpes itu hanya berdasarkan pengetahuan yang dimiliki. Kemudian kami berikan pelatihan agar kandungan zat aktif yang ada di belimbing wuluh tidak hilang dan tetap segar akibat diolah dengan panas tinggi,” ucapnya.
Prof. Dr.Apt Ratna Jamil menambahkan, untuk pemanis sudah tidak boleh menggunakan sacarin. Kemudian bisa diganti dengan stevia yang tidak menghasilkan kalori. “Hal ini kita usulkan bahan pangan yang aman sehingga nantinya produknya bisa lebih murah untuk dijual dan harganya bisa lebih ekonomis,” katanya.
Di tempat yang sama, guru Ponspes Minhajusshobirin Wildan Abdulgani berharap dengan adanya pelatih dari UP ini para santri bisa menjadi wirausaha yang tangguh ketika mereka lulus. “Alhamdulillah saya sudah dua kali ikut pelatihan dari UP, harapannya produk yang kami hasilkan akan terus berkembang,” katanya.
Lihat Juga: Hari Kesehatan Nasional, Ribuan Santri Pesantren Attaqwa Putra Gelar Senam dan Penyuluhan Kesehatan
”Kami mendukung dan mendorong para santri untuk menjadi entrepreneur. Kami memberikan pelatihan pada santri agar mereka memiliki pengetahuan yang dapat dikembangkan dan produk yang dihasilkan memiliki nilai jual tinggi,” kata Ketua Pengabdi Kepada Masyarakat (PKM) Fakultas Farmasi Universitas Pancasila (UP) Novi Yantih, Jumat (1/4/2022).
Pelatihan yang diberikan pada santri yaitu mengenai cara produksi pangan olahan yang baik pada produksi minuman belimbing wuluh rendah kalori. Pelatihan ini sebagai upaya nyata yang dilakukan UP dalam menerapkan Tri Darma Perguruan Tinggi.
Dalam pelatihan tersebut sejumlah pembicara yang hadir antara lain Novi Yantih yang memberikan materi Pedoman Cara Pengolahan yang baik, Ratna Jamil (bahan tambahan pangan (BTP), dan pembuatan minuman dengan menggunakan stevia sebagai pengganti gula).
Kemudian Faizatun (Higiene dan sanitasi, sertifikasi produk), Rahmatul Qodriah, (spesifikasi mutu produk pangan olahan).
“Mulanya pengolahan minuman di ponpes itu hanya berdasarkan pengetahuan yang dimiliki. Kemudian kami berikan pelatihan agar kandungan zat aktif yang ada di belimbing wuluh tidak hilang dan tetap segar akibat diolah dengan panas tinggi,” ucapnya.
Prof. Dr.Apt Ratna Jamil menambahkan, untuk pemanis sudah tidak boleh menggunakan sacarin. Kemudian bisa diganti dengan stevia yang tidak menghasilkan kalori. “Hal ini kita usulkan bahan pangan yang aman sehingga nantinya produknya bisa lebih murah untuk dijual dan harganya bisa lebih ekonomis,” katanya.
Di tempat yang sama, guru Ponspes Minhajusshobirin Wildan Abdulgani berharap dengan adanya pelatih dari UP ini para santri bisa menjadi wirausaha yang tangguh ketika mereka lulus. “Alhamdulillah saya sudah dua kali ikut pelatihan dari UP, harapannya produk yang kami hasilkan akan terus berkembang,” katanya.
Lihat Juga: Hari Kesehatan Nasional, Ribuan Santri Pesantren Attaqwa Putra Gelar Senam dan Penyuluhan Kesehatan
(ams)
tulis komentar anda