Turun 1.098, Dinkes Sebut Kasus Aktif di Jakarta Capai 12.328
Senin, 21 Maret 2022 - 06:19 WIB
JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta masih terus berupaya mengendalikan pandemi Covid-19 . Berdasarkan data Minggu 20 Maret 2022, Dinkes DKI mencatat jumlah kasus aktif di Jakarta hari ini turun sejumlah 1.098 kasus.
"Sehingga jumlah kasus aktif kini sebanyak 12.328 (orang yang masih dirawat/isolasi)," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia dalam keterangannya, Senin (21/3/2022).
Dia juga mengimbau, agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes).
"Kami turut mengimbau agar masyarakat juga mewaspadai penularan Varian Omicron. Upaya 3T terus digalakan, selain vaksinasi Covid-19 yang juga masih berlangsung dengan cakupan yang lebih luas," tambahnya.
Dwi membeberkan berdasarakan data Dinkes DKI mencatat, dilakukan tes PCR sebanyak 18.196 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 16.376 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 1.167 positif dan 15.209 negatif.
Selain itu, dilakukan pula tes Antigen hari ini sebanyak 14.756 orang dites, dengan hasil 496 positif dan 14.260 negatif. Perlu diketahui, hasil tes antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR.
"Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 1.200.920 dengan tingkat kesembuhan 97,8%, dan total 15.087 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,2%, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 2,6%," ujarnya.
Dwi juga menyampaikan, target tes WHO adalah 1.000 orang dites PCR per sejuta penduduk per minggu (bukan spesimen), artinya target WHO untuk Jakarta adalah minimum 10.645 orang dites per minggu.
"Target ini telah Jakarta lampaui selama beberapa waktu. Dalam seminggu terakhir ada 127.965 orang dites PCR. Sementara itu, total tes PCR DKI Jakarta kini telah mencapai 960.627 per sejuta penduduk," ucapnya.
Lebih lanjut, Dwi menyebut kasus positivity rate di Ibu Kota masih diatas standar organisasi kesehatan dunia atau WHO.
"Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 8,1%, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 12%. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5%," tuturnya.
"Sehingga jumlah kasus aktif kini sebanyak 12.328 (orang yang masih dirawat/isolasi)," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia dalam keterangannya, Senin (21/3/2022).
Dia juga mengimbau, agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes).
"Kami turut mengimbau agar masyarakat juga mewaspadai penularan Varian Omicron. Upaya 3T terus digalakan, selain vaksinasi Covid-19 yang juga masih berlangsung dengan cakupan yang lebih luas," tambahnya.
Dwi membeberkan berdasarakan data Dinkes DKI mencatat, dilakukan tes PCR sebanyak 18.196 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 16.376 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 1.167 positif dan 15.209 negatif.
Selain itu, dilakukan pula tes Antigen hari ini sebanyak 14.756 orang dites, dengan hasil 496 positif dan 14.260 negatif. Perlu diketahui, hasil tes antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR.
"Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 1.200.920 dengan tingkat kesembuhan 97,8%, dan total 15.087 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,2%, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 2,6%," ujarnya.
Dwi juga menyampaikan, target tes WHO adalah 1.000 orang dites PCR per sejuta penduduk per minggu (bukan spesimen), artinya target WHO untuk Jakarta adalah minimum 10.645 orang dites per minggu.
"Target ini telah Jakarta lampaui selama beberapa waktu. Dalam seminggu terakhir ada 127.965 orang dites PCR. Sementara itu, total tes PCR DKI Jakarta kini telah mencapai 960.627 per sejuta penduduk," ucapnya.
Lebih lanjut, Dwi menyebut kasus positivity rate di Ibu Kota masih diatas standar organisasi kesehatan dunia atau WHO.
"Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 8,1%, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 12%. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5%," tuturnya.
(mhd)
tulis komentar anda