Kota Tangerang Daerah Pertama di Banten Gunakan Teknologi PSEL Dalam Pengolahan Sampah
Rabu, 09 Maret 2022 - 18:43 WIB
TANGERANG - Kota Tangerang akan menjadi daerah pertama di Provinsi Banten yang memiliki teknologi Pengolahan Sampah Energi Listrik (PSEL) sebagai solusi mengatasi masalah persampahan perkotaan.
Hal ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama pembangunan dan pengoperasian fasilitas pengolahan sampah terpadu ramah lingkungan di Kota Tangerang oleh Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah dan PT Oligo Infra Swarna Nusantara.
Baca juga: Mengenal Kecap Benteng, Kecap yang Jadi Ikon Kota Tangerang
Dengan proyek PSEL yang segera berjalan akan menjadi solusi dalam mengatasi persampahan dengan keterbatasan lahan TPA Rawa Kucing. Saat ini, TPA tersebut menjadi lokasi pemrosesan akhir sampah di Tangerang dengan sampah per hari mencapai 1.500 ton.
"Dengan metode yang sedang berjalan membutuhkan perluasan lahan TPA yang sulit dicapai pada area perkotaan," ujar Arief dalam acara yang juga dihadiri Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di kantor Kemenko Marves, Jakarta, Rabu (9/3/2022).
"Pemkot sangat mengharapkan proses pengolahan sampah yang menggunakan teknologi," sambungnya.
Selain itu, Pemkot Tangerang mengharapkan bantuan pemerintah pusat terkait pembiayaan tipping fee yang harus ditanggung oleh pemda dalam proses pengolahan sampah. Apalagi biaya yang dikeluarkan cukup besar dan akan mempengaruhi APBD.
"Agar Kota Tangerang yang menjadi pintu gerbang Indonesia semakin lebih baik ke depan," ucapnya.
Baca juga: Dukung Indonesia Bebas Sampah 2030 dengan Dropbox Sampah Kemasan
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan masalah persampahan menjadi isu yang sangat penting, terlebih belum berimbangnya kapasitas penampungan dan juga sistem pengolahan sampah yang ada.
"Karena itu perlu kerja sama dan bahu-membahu dari semua pihak untuk mengatasi masalah persampahan," ujarnya.
Nanti PSEL di Kota Tangerang akan berlokasi di dua tempat yaitu TPA Rawa Kucing dan Jatiuwung dengan kapasitas total pengolahan sampah per hari mencapai 2.100 ton dengan target operasional pada tahun 2024.
Hal ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama pembangunan dan pengoperasian fasilitas pengolahan sampah terpadu ramah lingkungan di Kota Tangerang oleh Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah dan PT Oligo Infra Swarna Nusantara.
Baca juga: Mengenal Kecap Benteng, Kecap yang Jadi Ikon Kota Tangerang
Dengan proyek PSEL yang segera berjalan akan menjadi solusi dalam mengatasi persampahan dengan keterbatasan lahan TPA Rawa Kucing. Saat ini, TPA tersebut menjadi lokasi pemrosesan akhir sampah di Tangerang dengan sampah per hari mencapai 1.500 ton.
"Dengan metode yang sedang berjalan membutuhkan perluasan lahan TPA yang sulit dicapai pada area perkotaan," ujar Arief dalam acara yang juga dihadiri Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di kantor Kemenko Marves, Jakarta, Rabu (9/3/2022).
"Pemkot sangat mengharapkan proses pengolahan sampah yang menggunakan teknologi," sambungnya.
Selain itu, Pemkot Tangerang mengharapkan bantuan pemerintah pusat terkait pembiayaan tipping fee yang harus ditanggung oleh pemda dalam proses pengolahan sampah. Apalagi biaya yang dikeluarkan cukup besar dan akan mempengaruhi APBD.
"Agar Kota Tangerang yang menjadi pintu gerbang Indonesia semakin lebih baik ke depan," ucapnya.
Baca juga: Dukung Indonesia Bebas Sampah 2030 dengan Dropbox Sampah Kemasan
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan masalah persampahan menjadi isu yang sangat penting, terlebih belum berimbangnya kapasitas penampungan dan juga sistem pengolahan sampah yang ada.
"Karena itu perlu kerja sama dan bahu-membahu dari semua pihak untuk mengatasi masalah persampahan," ujarnya.
Nanti PSEL di Kota Tangerang akan berlokasi di dua tempat yaitu TPA Rawa Kucing dan Jatiuwung dengan kapasitas total pengolahan sampah per hari mencapai 2.100 ton dengan target operasional pada tahun 2024.
(jon)
tulis komentar anda