Lewat Forum U20, Anies Usung Upaya Dekarbonisasi di Jakarta
Rabu, 16 Februari 2022 - 20:46 WIB
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melalui Forum Urban 20 atau U20 mengusung upaya dekarbonisasi atau Jakarta bebas gas karbon. Pasalnya, mobilitas di Jakarta yang cukup tinggi membuat residu karbon meningkat.
"Kita ambil aspek pendukung dekarbonisasi, mobilitas, diperkotaan ini adalah kegiatan bisnis dan kegiatan bisnis mengharuskan ada mobilitas yang tinggi," kata Anies dalam YouTube Pemprov DKI, Rabu (16/2/2022).
"Efek dari mobilitas yang tinggi menyaksikan ada residu bentuknya karbon yang mengganggu. Jadi ketika kita membahas bersama langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk menurunkan tingkat karbonasi atau dekarbonisasi itu menjadi bagian dari percakapan kita, dan Jakarta dan kota-kota lain punya contoh pengalaman," tambahnya.
Anies menuturkan, lewat Forum U20 dapat terjadi pertukaran pengalaman hingga pikiran. Dalam hal ini, Anies mengusung pengalaman Jakarta mengintegrasikan transportasi publik yang memiliki dampak penurunan karbon dan tingkat kemacetan.
"Jakarta dalam hal ini akan membawa pengalaman di dalam mengintegrasikan transportasi publik yang berdampak kepada penurunan karbon, dan penurunan kemacetan. Ini ditunjukkan lewat data time series yang kita miliki selama 5-6 tahun terakhir ini, kita menyaksikan penurunan tingkat kemacetan, Peningkatan pada target dekarbonisasi, dan ini ada wujud konkret nya," tuturnya.
Sebagai informasi, indeks dan peringkat kemacetan Jakarta terus membaik selama 4 tahun berturut-turut. Merujuk data Tomtom Traffic Index 2021, indeks kemacetan Jakarta adalah 34 persen dan menduduki peringkat 46 dari 404 kota yang diukur.
Pada 2020, Jakarta menduduki peringkat 31 dengan indeks 36 persen. Pada 2019, Jakarta menduduki peringkat 10 dengan indeks sebesar 53 persen. Sementara, pada 2018 menduduki peringkat 7 sebagai kota termacet di dunia dengan indeks sebesar 53 persen.
Peringkat kemacetan dan indeks kemacetan di Jakarta yang semakin turun menunjukkan tingkat kemacetan di DKI Jakarta juga turun. Tomtom Traffic Index 2021 ini dirilis oleh Tomtom International BV yang merupakan perusahaan teknologi navigasi asal Belanda. Sejak 10 tahun terakhir, lembaga ini melakukan pemantauan dan analisis tingkat kemacetan lalu lintas di lebih dari 400 kota di seluruh dunia.
"Kita ambil aspek pendukung dekarbonisasi, mobilitas, diperkotaan ini adalah kegiatan bisnis dan kegiatan bisnis mengharuskan ada mobilitas yang tinggi," kata Anies dalam YouTube Pemprov DKI, Rabu (16/2/2022).
"Efek dari mobilitas yang tinggi menyaksikan ada residu bentuknya karbon yang mengganggu. Jadi ketika kita membahas bersama langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk menurunkan tingkat karbonasi atau dekarbonisasi itu menjadi bagian dari percakapan kita, dan Jakarta dan kota-kota lain punya contoh pengalaman," tambahnya.
Anies menuturkan, lewat Forum U20 dapat terjadi pertukaran pengalaman hingga pikiran. Dalam hal ini, Anies mengusung pengalaman Jakarta mengintegrasikan transportasi publik yang memiliki dampak penurunan karbon dan tingkat kemacetan.
"Jakarta dalam hal ini akan membawa pengalaman di dalam mengintegrasikan transportasi publik yang berdampak kepada penurunan karbon, dan penurunan kemacetan. Ini ditunjukkan lewat data time series yang kita miliki selama 5-6 tahun terakhir ini, kita menyaksikan penurunan tingkat kemacetan, Peningkatan pada target dekarbonisasi, dan ini ada wujud konkret nya," tuturnya.
Sebagai informasi, indeks dan peringkat kemacetan Jakarta terus membaik selama 4 tahun berturut-turut. Merujuk data Tomtom Traffic Index 2021, indeks kemacetan Jakarta adalah 34 persen dan menduduki peringkat 46 dari 404 kota yang diukur.
Pada 2020, Jakarta menduduki peringkat 31 dengan indeks 36 persen. Pada 2019, Jakarta menduduki peringkat 10 dengan indeks sebesar 53 persen. Sementara, pada 2018 menduduki peringkat 7 sebagai kota termacet di dunia dengan indeks sebesar 53 persen.
Peringkat kemacetan dan indeks kemacetan di Jakarta yang semakin turun menunjukkan tingkat kemacetan di DKI Jakarta juga turun. Tomtom Traffic Index 2021 ini dirilis oleh Tomtom International BV yang merupakan perusahaan teknologi navigasi asal Belanda. Sejak 10 tahun terakhir, lembaga ini melakukan pemantauan dan analisis tingkat kemacetan lalu lintas di lebih dari 400 kota di seluruh dunia.
(hab)
tulis komentar anda