Dituding Lebihkan Data Kematian Covid-19, Anies: Kita Transparan Sesuai Fakta
Sabtu, 12 Februari 2022 - 16:41 WIB
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bercerita saat awal pandemi Covid-19 melanda muncul isu melebihkan data kematian ketika kasus tengah melonjak. Namun, dia menepis isu tersebut dengan menegaskan data yang disampaikan kepada publik berdasarkan fakta.
"Di awal pandemi salah satu hal yang banyak diramaikan ketika kita menyampaikan fakta tentang pelayanan pemakaman yang dilakukan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota mengalami lonjakan signifikan antara bulan Februari, Maret mulai lompat, April tinggi sekali, Mei tinggi sekali di tahun 2020," ujar Anies melalui YouTubenya, Sabtu (12/2/2022).
Baca juga: Kasus Covid-19 Tembus 81.590, Wagub DKI: Warga Tidak Usah Khawatir
"Pada waktu itu sebagian menyampaikan Jakarta melebih-lebihkan, membesar-besarkan, menakut-nakuti. Sekarang kita sudah jalan 2 tahun nggak ada yang kita takut-takuti itu fakta bahwa ada problem besar yang sedang mengancam kota kita," tambahnya.
Menurut dia, data kematian tidak pernah ditutupi. Pemprov DKI mencatat lengkap data tersebut. "Kita melaporkan antara yang sudah dites sehingga bisa dinyatakan Covid maupun yang oleh dokter didiagnosa Covid, tapi belum ada laboratorium. Kita catat semuanya lalu kita memiliki data yang lengkap atas pelayanan kematian dan peristiwa itu," ujarnya.
Kemudian, akibat banyaknya pasien Covid-19 yang meninggal dunia, dia menyadari banyak anak-anak di Jakarta yang menjadi yatim atau yatim piatu.
Baca juga: Mayoritas Warga Puas Anies-Ariza, M Taufik: Yang Kritik Jelek Belum Terima Kekalahan
Dia lalu menggelar rapat khusus untuk membahas bantuan untuk anak-anak yang orangtuanya wafat akibat Covid-19. Dari hasil rapat jumlah orang yang meninggal lebih dari 13 ribu jiwa dan mengakibatkan 9 ribu anak di Jakarta menjadi yatim atau yatim piatu.
"Jika dulu kami tidak terbuka dengan data, maka kita tidak akan tahu berapa jumlah anak yang ditinggal orangtuanya karena Covid-19," tuturnya.
"Di awal pandemi salah satu hal yang banyak diramaikan ketika kita menyampaikan fakta tentang pelayanan pemakaman yang dilakukan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota mengalami lonjakan signifikan antara bulan Februari, Maret mulai lompat, April tinggi sekali, Mei tinggi sekali di tahun 2020," ujar Anies melalui YouTubenya, Sabtu (12/2/2022).
Baca juga: Kasus Covid-19 Tembus 81.590, Wagub DKI: Warga Tidak Usah Khawatir
"Pada waktu itu sebagian menyampaikan Jakarta melebih-lebihkan, membesar-besarkan, menakut-nakuti. Sekarang kita sudah jalan 2 tahun nggak ada yang kita takut-takuti itu fakta bahwa ada problem besar yang sedang mengancam kota kita," tambahnya.
Menurut dia, data kematian tidak pernah ditutupi. Pemprov DKI mencatat lengkap data tersebut. "Kita melaporkan antara yang sudah dites sehingga bisa dinyatakan Covid maupun yang oleh dokter didiagnosa Covid, tapi belum ada laboratorium. Kita catat semuanya lalu kita memiliki data yang lengkap atas pelayanan kematian dan peristiwa itu," ujarnya.
Kemudian, akibat banyaknya pasien Covid-19 yang meninggal dunia, dia menyadari banyak anak-anak di Jakarta yang menjadi yatim atau yatim piatu.
Baca juga: Mayoritas Warga Puas Anies-Ariza, M Taufik: Yang Kritik Jelek Belum Terima Kekalahan
Dia lalu menggelar rapat khusus untuk membahas bantuan untuk anak-anak yang orangtuanya wafat akibat Covid-19. Dari hasil rapat jumlah orang yang meninggal lebih dari 13 ribu jiwa dan mengakibatkan 9 ribu anak di Jakarta menjadi yatim atau yatim piatu.
"Jika dulu kami tidak terbuka dengan data, maka kita tidak akan tahu berapa jumlah anak yang ditinggal orangtuanya karena Covid-19," tuturnya.
(jon)
Lihat Juga :
tulis komentar anda