Ini Deretan Gempa yang Guncang Jakarta Selama 5 Tahun Terakhir
Sabtu, 05 Februari 2022 - 11:03 WIB
JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, wilayah Jakarta telah diguncang lima kali gempa dalam lima tahun terakhir. Struktur tanah lunak dan tebal di Jakarta akan menciptakan resonansi dan mengamplifikasi atau memperkuat guncangan gempa.
Kepala Badan Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, Jakarta telah diguncang lima kali gempa dalam lima tahun terakhir. Terbaru, gempa dengan magnitudo (M)5,5 yang mengguncang Banten kemarin (4/2) pukul 17.10 WIB dirasakan hingga wilayah Jakarta.
“Gempa Banten magnitudo 5,2 (kemarin) adalah gempa kelima yang mengguncang Jakarta dalam lima tahun terakhir. Yaitu, 23 Januari 2018 (M6,1) 28 Juli 2019 (M4,9) 2 Agustus 2019 (M6,9) 14 Januari 2022 (M6,6) dan gempa hari ini 4 Februari 2022 (M5,2),” kata Daryono dikutip dari laman media sosial pribadinya, Sabtu (5/2/2022).
Daryono menjelaskan, guncangan kuat akibat gempa yang berpusat di wilayah Banten yang dirasakan di Jakarta tersebut akibat struktur tanah yang lunak dan tebal.
“Struktur tanah lunak dan tebal di Jakarta akan menciptakan resonansi dan mengamplifikasi atau memperkuat guncangan gempa,” ujarnya. Sehingga, semakin sering wilayah Jakarta diguncang gempa maka perlu ada asesmen untuk mengecek kesehatan bangunan gedung terutama melihat apakah ada retakan-retakan akibat gempa yang tidak boleh diabaikan untuk keselamatan.
“Jika Jakarta makin sering diguncang gempa maka perlu ada asesmen dari efek “swing” dari bangunan tinggi guna menjaga kesehatan gedung dari microcracks yang mungkin terjadi dan ini tidak boleh diabaikan,” ucap Daryono.
Kepala Badan Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, Jakarta telah diguncang lima kali gempa dalam lima tahun terakhir. Terbaru, gempa dengan magnitudo (M)5,5 yang mengguncang Banten kemarin (4/2) pukul 17.10 WIB dirasakan hingga wilayah Jakarta.
“Gempa Banten magnitudo 5,2 (kemarin) adalah gempa kelima yang mengguncang Jakarta dalam lima tahun terakhir. Yaitu, 23 Januari 2018 (M6,1) 28 Juli 2019 (M4,9) 2 Agustus 2019 (M6,9) 14 Januari 2022 (M6,6) dan gempa hari ini 4 Februari 2022 (M5,2),” kata Daryono dikutip dari laman media sosial pribadinya, Sabtu (5/2/2022).
Daryono menjelaskan, guncangan kuat akibat gempa yang berpusat di wilayah Banten yang dirasakan di Jakarta tersebut akibat struktur tanah yang lunak dan tebal.
“Struktur tanah lunak dan tebal di Jakarta akan menciptakan resonansi dan mengamplifikasi atau memperkuat guncangan gempa,” ujarnya. Sehingga, semakin sering wilayah Jakarta diguncang gempa maka perlu ada asesmen untuk mengecek kesehatan bangunan gedung terutama melihat apakah ada retakan-retakan akibat gempa yang tidak boleh diabaikan untuk keselamatan.
“Jika Jakarta makin sering diguncang gempa maka perlu ada asesmen dari efek “swing” dari bangunan tinggi guna menjaga kesehatan gedung dari microcracks yang mungkin terjadi dan ini tidak boleh diabaikan,” ucap Daryono.
(hab)
tulis komentar anda