Gandeng BPJS Kesehatan, Anies Komitmen Hadirkan Perlindungan bagi Warga Jakarta
Sabtu, 01 Januari 2022 - 06:15 WIB
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta dan BPJS Kesehatan menandatangani perjanjian kerja sama perluasan cakupan kepesertaan dan peningkatan kepatuhan pemberi kerja dalam penyelenggaraan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Jakarta. Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan penyelenggaraan jaminan kesehatan yang baik dan optimal.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan, kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan penyelenggaraan jaminan kesehatan yang baik dan optimal, bagi penduduk pekerja bukan penerima upah dan bukan pekerja yang didaftarkan oleh Pemprov DKI Jakarta yang dikelola BPJS Kesehatan.
“Kami di DKI jakarta ingin memastikan bahwa seluruh warga DKI tercover, karena ini bagian dari komitmen kita bahwa kami ingin masyarakat di Ibu Kota terlindungi dalam arti yang sesungguhnya. Dan ketika kita meningkatkan pertama kali mencapai angka mendekati 100% ini, itu energi yang dikeluarkan besar tapi kita tahu sesudah itu maintenance-nya akan lebih mudah,” ujar Anies dalam sambutannya di Balairung DKI Jakarta, Jumat (31/12/2021).
Seperti diketahui, sebanyak 11 juta jiwa atau sebesar 98,39% dari jumlah penduduk DKI Jakarta telah menjadi peserta JKN-KIS. Hal ini sejalan dengan komitmen Pemprov DKI Jakarta untuk menghadirkan perlindungan bagi setiap warganya.
“Saya selalu pesan, kita ingin orang yang tinggal di Jakarta bisa berkata syukur tinggal di Jakarta. Begitu kata itu muncul, itu berarti kita ada, walaupun secara perekonomian penuh perjuangan tapi Insya Allah hal mendasar jaminan kesehatan bisa dibantu negara,” kata Anies.
Anies berharap agar ke depan Pemprov DKI Jakarta bersama BPJS Kesehatan juga melakukan pertukaran data.
Sehingga pelayanan kesehatan yang dilakukan sifatnya bukan hanya kuratif, namun bisa preventif dan promotif. Di mana data kesehatan memiliki fungsi untuk memantau, serta mengantisipasi lebih awal masalah kesehatan yang lebih lanjut.
“Kita berharap ada kesempatan pertukaran data. Kita ini jangan sampai bekerja hanya pada aspek kuratif, kita harus jalan juga preventif dan promotif dan itu memerlukan data. Kami di DKI tidak basa basi ketika kami komitmen untuk jangkau warga yang memiliki masalah kesehatan, maka itu akan di deliver dengan sumber daya yang ditambah," kata Anies.
"Apakah personalia dan lain sebagainya. Kami bersyukur di Jakarta memiliki potensi fiskal dan ini kita ingin optimalkan untuk kesehatan warga Jakarta,” ucapnya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan, kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan penyelenggaraan jaminan kesehatan yang baik dan optimal, bagi penduduk pekerja bukan penerima upah dan bukan pekerja yang didaftarkan oleh Pemprov DKI Jakarta yang dikelola BPJS Kesehatan.
“Kami di DKI jakarta ingin memastikan bahwa seluruh warga DKI tercover, karena ini bagian dari komitmen kita bahwa kami ingin masyarakat di Ibu Kota terlindungi dalam arti yang sesungguhnya. Dan ketika kita meningkatkan pertama kali mencapai angka mendekati 100% ini, itu energi yang dikeluarkan besar tapi kita tahu sesudah itu maintenance-nya akan lebih mudah,” ujar Anies dalam sambutannya di Balairung DKI Jakarta, Jumat (31/12/2021).
Seperti diketahui, sebanyak 11 juta jiwa atau sebesar 98,39% dari jumlah penduduk DKI Jakarta telah menjadi peserta JKN-KIS. Hal ini sejalan dengan komitmen Pemprov DKI Jakarta untuk menghadirkan perlindungan bagi setiap warganya.
“Saya selalu pesan, kita ingin orang yang tinggal di Jakarta bisa berkata syukur tinggal di Jakarta. Begitu kata itu muncul, itu berarti kita ada, walaupun secara perekonomian penuh perjuangan tapi Insya Allah hal mendasar jaminan kesehatan bisa dibantu negara,” kata Anies.
Anies berharap agar ke depan Pemprov DKI Jakarta bersama BPJS Kesehatan juga melakukan pertukaran data.
Sehingga pelayanan kesehatan yang dilakukan sifatnya bukan hanya kuratif, namun bisa preventif dan promotif. Di mana data kesehatan memiliki fungsi untuk memantau, serta mengantisipasi lebih awal masalah kesehatan yang lebih lanjut.
“Kita berharap ada kesempatan pertukaran data. Kita ini jangan sampai bekerja hanya pada aspek kuratif, kita harus jalan juga preventif dan promotif dan itu memerlukan data. Kami di DKI tidak basa basi ketika kami komitmen untuk jangkau warga yang memiliki masalah kesehatan, maka itu akan di deliver dengan sumber daya yang ditambah," kata Anies.
"Apakah personalia dan lain sebagainya. Kami bersyukur di Jakarta memiliki potensi fiskal dan ini kita ingin optimalkan untuk kesehatan warga Jakarta,” ucapnya.
(hab)
tulis komentar anda