Wujudkan Toleransi Beragama, Universitas Pancasila Bangun Vihara
Kamis, 09 Desember 2021 - 01:39 WIB
DEPOK - Dalam rangka mencerminkan toleransi beragama, Universitas Pancasila membangun dan meresmikan Vihara Dhamma Sasana. Sebagai universitas yang mengembang nama Pancasila, maka dalam kehidupan sehari-hari pun nilai toleransi diwujudkan dengan dibangunnya sejumlah rumah ibadah yang bisa digunakan untuk mahasiswa serta warga sekitar.
Pembangunan rumah ibadah ini juga bagian dari pendidikan di UP untuk memberikan saling pengertian dan menghargai.”Maksud dibangun sarana beribadah ini agar satu sama lain saling memahami. Toleransi merupakan bagian dari budaya kita sejak dahulu,” kata Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan dan Pembina UP, Siswono Yudohusodo, Rabu (8/12/2021).
Siswono mengatakan selama ini mahasiswa Budha yang ada di kampus UP jika ada acara keagamaan hanya menggunakan ruangan kuliah. Melihat kondisi tersebut maka dibangunlah Vihara Dhamma Sasana yang berdekatan dengan rumah ibadah agama lain. Hal ini mencerminkan pentingnya untuk saling toleransi antar umat beragama.
”Dengan adanya rumah ibadah ini maka mahasiwa dan keluarga civitas akademika dapat memanfaatkan dengan sebaik-baiknya,” tambahnya. Siswono berharap adanya sarana ibadah yang saling berdekatan di Kampus UP dapat menumbuhkan saling pengertian sehingga tumbuh rasa saling menghargai dan terwujud toleransi antar umat beragama.
Dia menuturkan, di negara dengan keanekaragaman ini yang paling berbahaya adalah fanatisme buta yang dibarengi dengan kebodohan karena bisa menimbulkan fundamentalisme dan radikalisme.
”Radikalisme inilah akan menimbulkan bibit-bibit terorisme, seperti kita lihat di beberapa tempat ada perusakan sarana ibadah. Terorisme sebenarnya tumbuh dari orang-orang bodoh dan tidak mendalami pelajaran agamanya, sebab semua agama mengajarkan kasih-sayang terhadap sesama umat dan juga semua mahluk hidup,” paparnya.
Di tempat yang sama, Bhante Y.M Dhammiko Thera berharap dengan adanya vihara di lingkungan kampus UP bisa dijadikan contoh oleh kampus lain. Menurutnya, keberagaman merupakan keniscayaan dan tidak bisa dihindari. ”Diharapkan ada pemahaman sehingga bisa muncul sikap toleransi dan saling menghargai antar sesama pemeluk agama dalam kampus ini dan yang ada di masyarakat luas,” katanya.
Dia berharap agar generasi mau mempelajari nilai budaya luhur yang ada sejak lama. Diceritakan dia sejak dulu sudah ada keanekaragaman kepercayaan beragama dan mereka saling menghargai satu sama lain. ”Karena semuanya saling menghargai. Semuanya difasilitasi oleh Negara. Jadi Negara mengakui keberagaman ini dan tentu ini ditanamkan nilai ini kepada masyarakat,” pungkasnya.
Pembangunan rumah ibadah ini juga bagian dari pendidikan di UP untuk memberikan saling pengertian dan menghargai.”Maksud dibangun sarana beribadah ini agar satu sama lain saling memahami. Toleransi merupakan bagian dari budaya kita sejak dahulu,” kata Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan dan Pembina UP, Siswono Yudohusodo, Rabu (8/12/2021).
Siswono mengatakan selama ini mahasiswa Budha yang ada di kampus UP jika ada acara keagamaan hanya menggunakan ruangan kuliah. Melihat kondisi tersebut maka dibangunlah Vihara Dhamma Sasana yang berdekatan dengan rumah ibadah agama lain. Hal ini mencerminkan pentingnya untuk saling toleransi antar umat beragama.
”Dengan adanya rumah ibadah ini maka mahasiwa dan keluarga civitas akademika dapat memanfaatkan dengan sebaik-baiknya,” tambahnya. Siswono berharap adanya sarana ibadah yang saling berdekatan di Kampus UP dapat menumbuhkan saling pengertian sehingga tumbuh rasa saling menghargai dan terwujud toleransi antar umat beragama.
Dia menuturkan, di negara dengan keanekaragaman ini yang paling berbahaya adalah fanatisme buta yang dibarengi dengan kebodohan karena bisa menimbulkan fundamentalisme dan radikalisme.
”Radikalisme inilah akan menimbulkan bibit-bibit terorisme, seperti kita lihat di beberapa tempat ada perusakan sarana ibadah. Terorisme sebenarnya tumbuh dari orang-orang bodoh dan tidak mendalami pelajaran agamanya, sebab semua agama mengajarkan kasih-sayang terhadap sesama umat dan juga semua mahluk hidup,” paparnya.
Di tempat yang sama, Bhante Y.M Dhammiko Thera berharap dengan adanya vihara di lingkungan kampus UP bisa dijadikan contoh oleh kampus lain. Menurutnya, keberagaman merupakan keniscayaan dan tidak bisa dihindari. ”Diharapkan ada pemahaman sehingga bisa muncul sikap toleransi dan saling menghargai antar sesama pemeluk agama dalam kampus ini dan yang ada di masyarakat luas,” katanya.
Dia berharap agar generasi mau mempelajari nilai budaya luhur yang ada sejak lama. Diceritakan dia sejak dulu sudah ada keanekaragaman kepercayaan beragama dan mereka saling menghargai satu sama lain. ”Karena semuanya saling menghargai. Semuanya difasilitasi oleh Negara. Jadi Negara mengakui keberagaman ini dan tentu ini ditanamkan nilai ini kepada masyarakat,” pungkasnya.
(ams)
tulis komentar anda