Datangi Korban Susur Sungai di Depok, Gubernur Jabar: Kegiatan Alam Harus Sesuai SOP BPBD
Sabtu, 16 Oktober 2021 - 19:18 WIB
DEPOK - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengunjungi rumah Muhammad Kafka, di Depok. Kafka adalah salah satu korban meninggal susur sungai di Ciamis, Jawa Barat.
Dalam musibah tersebut, ada 11 anak yang menjadi korban meninggal dunia. Dari 11 korban meninggal itu, tiga di antaranya adalah warga Ciamis. Sedangkan sisanya adalah warga luar Ciamis.
“Kami turut berduka cita yang mendalam atas berpulangnya 11 anak-anak kita di Ciamis. Kami merasakan sangat kehilangan para orang tua. Dari 11 itu hanya tiga warga Ciamis, itu sisanya di luar Ciamis. Nah ada dua yang berpulang dari Depok. Salah satunya ada di sini,” kata Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, di Depok, Sabtu (16/10/2021).
Dia pun memberikan bantuan pribadi kepada keluarga korban sebesar Rp25 juta. Diharapkan bantuan itu dapat meringankan beban keluarga. Selain dievaluasi, dia juga melarang susur sungai di masa depan, terkecuali sudah ada standar operasional prosedur (SOP) yang jelas dari BPBD.
“Oleh karena itu saya minta BPBD menyusun SOP bagaimana kegiatan alam itu bisa dilaksanakan tetap mengutamakan keselamatan dan keamanan. Saya minta BPBD bekerja sama dengan pecinta alam profesional agar tidak terulang lagi hal seperti ini,” tegasnya.
Orang nomor 1 di Jawa Barat ini meminta, musibah ini dijadikan pelajaran karena kehilangan satu nyawa itu tidak bisa digantikan dengan apa pun. Terlebih dalam musibah ini jumlah korban jiwa meninggal cukup banyak.
“Mudah-mudahan Allah memberikan rasa sabar pada keluarga,” ujarnya.
Emil mengatakan, di musim hujan susur sungai memiliki resisten tinggi. Sehingga, dia meminta agar kegiatan yang serupa dihentikan sementara. Dia juga mengingatkan agar SOP dipenuhi dan dilibatkan pecinta alam profesional.
“Anak-anak kan hanya happy-happy saja. Bukan skil-skil gitu. Tadabur alam baik, tapi urusan nyawa nomor satu."
Saat ini, kata dia, kasusnya sudah ditangani pihak kepolisian. Proses hukumnya sedang berjalan sesuai hukum yang berlaku.
“Ya saya kirakan ini semua bisa berhasil kalau semua berpartisipasi dengan logika sehat. Kedua, pemerintah juga sedang merasakan sebuah berita baik tentang turunnya Covid jangan euforia, jangan semua kegiatan langsung on lagi. Karena kan Covid-nya masih ada,” kata Emil.
Dalam musibah tersebut, ada 11 anak yang menjadi korban meninggal dunia. Dari 11 korban meninggal itu, tiga di antaranya adalah warga Ciamis. Sedangkan sisanya adalah warga luar Ciamis.
“Kami turut berduka cita yang mendalam atas berpulangnya 11 anak-anak kita di Ciamis. Kami merasakan sangat kehilangan para orang tua. Dari 11 itu hanya tiga warga Ciamis, itu sisanya di luar Ciamis. Nah ada dua yang berpulang dari Depok. Salah satunya ada di sini,” kata Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, di Depok, Sabtu (16/10/2021).
Dia pun memberikan bantuan pribadi kepada keluarga korban sebesar Rp25 juta. Diharapkan bantuan itu dapat meringankan beban keluarga. Selain dievaluasi, dia juga melarang susur sungai di masa depan, terkecuali sudah ada standar operasional prosedur (SOP) yang jelas dari BPBD.
“Oleh karena itu saya minta BPBD menyusun SOP bagaimana kegiatan alam itu bisa dilaksanakan tetap mengutamakan keselamatan dan keamanan. Saya minta BPBD bekerja sama dengan pecinta alam profesional agar tidak terulang lagi hal seperti ini,” tegasnya.
Orang nomor 1 di Jawa Barat ini meminta, musibah ini dijadikan pelajaran karena kehilangan satu nyawa itu tidak bisa digantikan dengan apa pun. Terlebih dalam musibah ini jumlah korban jiwa meninggal cukup banyak.
“Mudah-mudahan Allah memberikan rasa sabar pada keluarga,” ujarnya.
Baca Juga
Emil mengatakan, di musim hujan susur sungai memiliki resisten tinggi. Sehingga, dia meminta agar kegiatan yang serupa dihentikan sementara. Dia juga mengingatkan agar SOP dipenuhi dan dilibatkan pecinta alam profesional.
“Anak-anak kan hanya happy-happy saja. Bukan skil-skil gitu. Tadabur alam baik, tapi urusan nyawa nomor satu."
Saat ini, kata dia, kasusnya sudah ditangani pihak kepolisian. Proses hukumnya sedang berjalan sesuai hukum yang berlaku.
“Ya saya kirakan ini semua bisa berhasil kalau semua berpartisipasi dengan logika sehat. Kedua, pemerintah juga sedang merasakan sebuah berita baik tentang turunnya Covid jangan euforia, jangan semua kegiatan langsung on lagi. Karena kan Covid-nya masih ada,” kata Emil.
(mhd)
tulis komentar anda