Arief Minta Tangerang Bebas Kekerasan Terhadap Anak dan Perempuan
Selasa, 21 September 2021 - 23:15 WIB
TANGERANG - Kekerasan terhadap anak , menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang. Hal ini menyusul status Kota Tangerang sebagai kota ramah dan layak bagi anak.
Wali Kota Tangerang , Arief R Wismansyah mengatakan, dengan disandangnya kota layak anak itu, maka perkembangan pembangunan di Kota Tangerang juga harus mengikuti standar kota anak yang ada."Untuk itu, tidak boleh ada tindak kekerasan. Tidak hanya kepada perempuan maupun anak, tapi juga laki-laki di Kota Tangerang," kata Arief saat workshop Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) 2021 pada Selasa (21/9/2021) siang ini.
Menurut dia, dibutuhkan perhatian serius dalam penanganan korban kekerasan. Apalagi, anak-anak dan perempuan korban kekerasan kerap mengalami trauma berat.
"Terkait penanganan, diperlukan adanya profesionalitas bagaimana menangani, serta memberikan perlindungan terhadap korban kekerasan. Selain program antisipasi terjadinya kekerasan," ujarnya.
Melalui workshop yang diikuti perwakilan 17 rumah sakit, seluruh Puskesmas, dan komunitas perlindungan perempuan dan anak, dapat merumuskan terobosan baru. "Semua pihak memiliki peran agar Kota Tangerang tidak hanya menjadi kota yang layak anak, tapi bisa menjadi kota di mana setiap warganya dapat saling menghormati dan menghargai sesama," ucapnya.
Wali Kota Tangerang , Arief R Wismansyah mengatakan, dengan disandangnya kota layak anak itu, maka perkembangan pembangunan di Kota Tangerang juga harus mengikuti standar kota anak yang ada."Untuk itu, tidak boleh ada tindak kekerasan. Tidak hanya kepada perempuan maupun anak, tapi juga laki-laki di Kota Tangerang," kata Arief saat workshop Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) 2021 pada Selasa (21/9/2021) siang ini.
Menurut dia, dibutuhkan perhatian serius dalam penanganan korban kekerasan. Apalagi, anak-anak dan perempuan korban kekerasan kerap mengalami trauma berat.
"Terkait penanganan, diperlukan adanya profesionalitas bagaimana menangani, serta memberikan perlindungan terhadap korban kekerasan. Selain program antisipasi terjadinya kekerasan," ujarnya.
Melalui workshop yang diikuti perwakilan 17 rumah sakit, seluruh Puskesmas, dan komunitas perlindungan perempuan dan anak, dapat merumuskan terobosan baru. "Semua pihak memiliki peran agar Kota Tangerang tidak hanya menjadi kota yang layak anak, tapi bisa menjadi kota di mana setiap warganya dapat saling menghormati dan menghargai sesama," ucapnya.
(hab)
Lihat Juga :
tulis komentar anda