Jakarta Timur Targetkan Tes Swab PCR 6.000 Warga Per Hari
Jum'at, 06 Agustus 2021 - 23:10 WIB
Pemkot Jakarta Timur terus menggencarkan 3 T (testing, tracing, dan treatment) guna mengendalikan penyebaran Covid-19.Foto/SINDOnews/Ilustrasi.dok
JAKARTA - Pemkot Jakarta Timur terus menggencarkan 3 T (testing, tracing, dan treatment) guna mengendalikan penyebaran Covid-19. Oleh karena itu, Satgas Covid-19 Jakarta Timur menargetkan tes swab PCR sebanyak 6.000 warga per hari.
Kepala Sudin Kesehatan Jakarta Timur, Indra Setiawan mengatakan, jumlah itu merupakan akumulasi dari 10 Puskesmas yang berada di setiap Kecamatan di Jakarta Timur."Target 6.000 per hari, nah itu kalau dibagi 10 kan 600. Tapi kadang per harinya kita melakukan (tes swab PCR) sampai di atas 700 warga di satu kecamatan," kata Indra di Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (6/8/2021).
Menurut Indra, upaya 3 T dilakukan untuk menemukan kasus baru yang terkadang tidak menimbulkan gejala apa pun. Hal itu menjadi perhatian, mengingat pasien yang terjangkit dapat dengan cepat menularkan virus ke lingkungan sekitar.
"Tidak ada demam dan batuk, tapi dia terkonfirmasi, ada yang seperti itu. Jadi dengan menambah tracing dan testing kita bisa mendapat gambaran mana-mana saja yang ada OTG (orang tanpa gejala) di Jakarta Timur," ujarnya.
Indra menuturkan, selain untuk cepat mengetahui seseorang terjangkit virus Corona. Upaya 3 T ini bertujuan untuk menghindari risiko pasien yang terjangkit Covid-19.
"Testing dan tracing harus tinggi, itu yang kami lakukan. Saya sih berharap makin tinggi lagi testing dan tracingnya, jadi makin banyak yang kita ketahui terkonfirmasi atau tidak," tuturnya.
Kepala Sudin Kesehatan Jakarta Timur, Indra Setiawan mengatakan, jumlah itu merupakan akumulasi dari 10 Puskesmas yang berada di setiap Kecamatan di Jakarta Timur."Target 6.000 per hari, nah itu kalau dibagi 10 kan 600. Tapi kadang per harinya kita melakukan (tes swab PCR) sampai di atas 700 warga di satu kecamatan," kata Indra di Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (6/8/2021).
Menurut Indra, upaya 3 T dilakukan untuk menemukan kasus baru yang terkadang tidak menimbulkan gejala apa pun. Hal itu menjadi perhatian, mengingat pasien yang terjangkit dapat dengan cepat menularkan virus ke lingkungan sekitar.
"Tidak ada demam dan batuk, tapi dia terkonfirmasi, ada yang seperti itu. Jadi dengan menambah tracing dan testing kita bisa mendapat gambaran mana-mana saja yang ada OTG (orang tanpa gejala) di Jakarta Timur," ujarnya.
Indra menuturkan, selain untuk cepat mengetahui seseorang terjangkit virus Corona. Upaya 3 T ini bertujuan untuk menghindari risiko pasien yang terjangkit Covid-19.
"Testing dan tracing harus tinggi, itu yang kami lakukan. Saya sih berharap makin tinggi lagi testing dan tracingnya, jadi makin banyak yang kita ketahui terkonfirmasi atau tidak," tuturnya.
(hab)
tulis komentar anda