Tantangan Penerjemah Bahasa Isyarat Sebarkan Informasi Utuh Covid-19

Selasa, 21 April 2020 - 08:44 WIB
Penerjemah bahasa isyarat menyampaikan informasi Covid-19 kepada penyandang tuna rungu. Foto: Ist
JAKARTA - Penyebaran arus informasi menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan dan ditunggu masyarakat di tengah wabah Corona (Covid-19). Tak terkecuali bagi para penyandang tuna rungu yang setiap harinya juga ingin mengetahui perkembangan penanganan virus tersebut.

Di balik kondisi itu mungkin tidak banyak yang tahu jika pemenuhan informasi bagi tuna rungu tidak bisa tersampaikan tanpa adanya peran penerjemah bahasa isyarat seperti Edik Widodo (42).

Pria yang tergabung dalam lembaga Indonesia Sign Language Interpreters (ISLI) dan bertugas di Beritajakarta.id ini hampir setiap hari menyiarkan informasi dari Pemprov DKI Jakarta terkait perkembangan Covid-19 kepada para tuna rungu.



"Sejak saya menggeluti profesi ini pada 1999 baru kali ini seorang penerjemah seperti saya secara langsung diminta hadir dalam konferensi pers. Langkah Pemprov DKI ini sangat brilian dan layak dicontoh daerah lain," ujar Widodo seperti dikutip beritajakarta.id, Senin (20/4/2020).

Peran penerjemah bahasa isyarat biasanya memang digunakan sebagai penunjang lisan narasumber saat menyampaikan informasi dalam konferensi pers. Dalam hal ini informasi yang disampaikan terkait perkembangan Covid-19 yang sangat dinantikan penyandang tuna rungu.

"Tantangannya saya harus bisa menyampaikan informasi secara utuh dan dimengerti para tuna rungu. Karena di layar televisi, fokus mereka terbelah dimana harus melihat kejadian secara visual, tapi juga isyarat dari penerjemah," ungkapnya. (Baca juga: 752 Warga Positif Corona Isolasi Mandiri, DKI Beri Pendampingan Psikologis)

Selama menjalani profesinya, dia juga didampingi konsultan dari kalangan tuna rungu yang telah melakukan survei terkait hasil kepuasan responden setelah melihat para penerjemah menyampaikan informasi di layar televisi.

"Tim saya inilah yang terus mendampingi saya setiap jam kerja dari pukul 11.00-16.00 WIB atau pukul 16.00-19.00 WIB," kata Widodo.

Dia mengakui pekerjaan yang dilakoninya saat ini sangat berisiko tertular Covid-19 karena berada di tempat terbuka. Namun, rasa kekhawatiran itu tak membuatnya menyerah untuk terus menyebarkan informasi kepada penyandang tuna rungu.
(jon)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More