Ulil Abshar Abdalla Sebut Pembongkaran Jalur Sepeda Adalah Kemunduran
Jum'at, 18 Juni 2021 - 13:22 WIB
JAKARTA - Wacana pembongkaran jalur sepeda di Jalan Sudirman-Thamrin terus berpolemik. Berbagai kalangan yang tak sependapat dengan pembongkaran beralasan karena jalur sepeda adalah kebijakan ramah lingkungan .
Cendekiawan muslim Nahdlatul Ulama (NU) Ulil Abshar Abdalla , salah seorang yang tidak setuju dengan pembongkaran jalur Sepeda. Menurutnya, pembongkaran jalur sepeda akan mengirimkan pesan buruk kepada publik, seolah pemerintah tak mendukung pola hidup sehat.
"Usulan pembongkaran jalur sepeda itu, kalau jadi dilaksanakan, jelas "set back," kemunduran dan akan mengirim pesan yg keliru kepada publik: bahwa "bike to work" itu ndak didukung oleh pemerintah; bhw pemerintah tidak pro-"green policy." Ramifikasinya bisa panjang," tulis Ulil dalam akun twitternya @ulil dikutip, Jumat (17/6/2021).
Ulil menjelaskan, jalur sepeda itu sangat penting di Ibu Kota sebagai simbol kebijakan yang pro lingkungan.
Pria yang akrab disapa Gus Ulil ini bahkan mengkritik mereka yang setuju pembongkaran jalur sepeda di Sudirman-Thamrin hanya semata-mata karena program Gubernur Anies Baswedan.
"Program siapapun, mau Pak Jokowi atau Anies, kalau bagus ya harus didukung. Jalur sepeda ini di ibu kota penting. Simbol kebijakan yg "pro-green"," pungkasnya.
Seperti diketahui sebelumnya dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo di Kompleks Parlemen Senayan pada Rabu 16 Juni 2021, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni meminta jalur sepeda di Sudirman-Thamrin untuk dibongkar lantaran memicu adanya diskriminasi. Kapolri Jenderal Pol Listyo pun mengiyakan usulan pembongkaran tersebut.
Cendekiawan muslim Nahdlatul Ulama (NU) Ulil Abshar Abdalla , salah seorang yang tidak setuju dengan pembongkaran jalur Sepeda. Menurutnya, pembongkaran jalur sepeda akan mengirimkan pesan buruk kepada publik, seolah pemerintah tak mendukung pola hidup sehat.
"Usulan pembongkaran jalur sepeda itu, kalau jadi dilaksanakan, jelas "set back," kemunduran dan akan mengirim pesan yg keliru kepada publik: bahwa "bike to work" itu ndak didukung oleh pemerintah; bhw pemerintah tidak pro-"green policy." Ramifikasinya bisa panjang," tulis Ulil dalam akun twitternya @ulil dikutip, Jumat (17/6/2021).
Ulil menjelaskan, jalur sepeda itu sangat penting di Ibu Kota sebagai simbol kebijakan yang pro lingkungan.
Pria yang akrab disapa Gus Ulil ini bahkan mengkritik mereka yang setuju pembongkaran jalur sepeda di Sudirman-Thamrin hanya semata-mata karena program Gubernur Anies Baswedan.
"Program siapapun, mau Pak Jokowi atau Anies, kalau bagus ya harus didukung. Jalur sepeda ini di ibu kota penting. Simbol kebijakan yg "pro-green"," pungkasnya.
Baca Juga
Seperti diketahui sebelumnya dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo di Kompleks Parlemen Senayan pada Rabu 16 Juni 2021, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni meminta jalur sepeda di Sudirman-Thamrin untuk dibongkar lantaran memicu adanya diskriminasi. Kapolri Jenderal Pol Listyo pun mengiyakan usulan pembongkaran tersebut.
(mhd)
tulis komentar anda