DKI Ubah Wajah Kota Tua-Sunda Kelapa, Anies: Kuno tetapi Modern dan Dinamis

Kamis, 29 April 2021 - 05:30 WIB
Kawasan wisata Kota Tua di Jakarta Barat. Foto: SINDOnews/Dok
JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI akan kembali melanjutkan program transformasi kawasan Kota Tua-Sunda Kelapa. Untuk itu, diadakan sebuah Head of Agreement (HoA) antara Jakarta Experience Board/PT Jakarta Tourisindo (JXB), Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), dan PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ) di Halaman Museum Fatahillah, Taman Sari, Jakarta Barat.

Kesepakatan tersebut dibuat agar terbentuk Joint Venture (JV) dalam rangka percepatan perkembangan kawasan Kota Tua - Sunda Kelapa, sebagai destinasi wisata yang ramah pejalan kaki di utara Jakarta. Kegiatan HoA tersebut turut dihadiri oleh Menteri BUMN, Erick Thohir; Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno; Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo; Dirut PT KAI (Persero), Didiek Hartantyo; Dirut PT MRT Jakarta (Perseroda), William Sabandar; Dirut PT MITJ, Tuhiyat; Direktur Utama JXB, Novita Dewi; dan Direktur Utama ITDC, Abdulbar M Mansoer.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, transformasi kawasan Kota Tua-Sunda Kelapa ini sudah pernah dicanangkan sejak masa Gubernur Ali Sadikin, namun kali ini dilaksanakan dengan cara baru.



"Bedanya, kali ini dengan cara baru, sehingga kita lebih optimistis meraih sukses. Cara baru tersebut adalah kolaboratif, masif, dan terstruktur. Kolaboratif adalah melibatkan banyak pihak, pusat, daerah, swasta, UKM, dan pakar. Lalu, masif dengan yang dikelola bukan sejumlah bangunan saja, tetapi kawasan seluas 240 hektare dari Sunda Kelapa, hingga Kota Tua. Kemudian, terstruktur adalah melalui pembentukan JV yang diberi banyak fleksibilitas dan otoritas untuk mengelola," ujar Anies, Rabu (28/4/2021).



Anies menyebutkan transformasi tersebut memanfaatkan unsur nostalgia dikombinasikan dengan mewujudkan peluang ekonomi, sekaligus memberi kesempatan bagi generasi mendatang untuk belajar. Sehingga pengembangan Kota Tua tetap mengangkat masa lalu, namun berorientasi masa mendatang.



"Inilah yang dinamakan kuno tetapi modern dan dinamis. Kita tidak ingin menjadikan Kota Tua sebagai destinasi wisata semata, tetapi juga sebagai ekosistem ekonomi yang dinamis yang menarik orang untuk berkarya. Ada kehidupan di Kota Tua, dan kehidupan itulah yang menarik wisatawan untuk datang. Kita tidak ingin desain kota tua nanti penuh dengan copy paste dari tempat lain di dunia, tetapi Kota Tua harus memiliki narasi, ciri, dan keunikan tersendiri," jelas Anies.

Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More