Dihantam Pandemi Covid-19, Anies Sebut Ekonomi Ibu Kota Tertekan

Senin, 19 April 2021 - 15:35 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Foto: Dok SINDOnews
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut kondisi ekonomi ibu kota Jakarta mengalami penurunan atau tertekan sebagai dampak dari pandemi Covid-19.

Hal tersebut disampaikan Anies saat memberikan sambutan Laporan Pertanggungjawaban dalam Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta, Senin (19/4/2021) di Lantai 3 Ruang Rapat Paripurna Gedung DPRD DKI.

Baca juga: Anies Baswedan: Harapan Hidup dan Kesehatan di Jakarta Meningkat



"Apabila dilihat dari dimensi ekonomi yaitu pengeluaran per kapita yang disesuaikan warga Jakarta mencapai Rp18,23 juta per tahun, turun sebesar 1,62 persen dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp18,53 juta," ujar Anies, Senin (19/4/2021).

Pandemi yang masuk mulai Maret 2020 berdampak sedemikian besar terhadap perekonomian bahkan kegiatan sosial telah membuat daya beli masyarakat melemah sehingga pengeluaran konsumsi masyarakat menurun.

"Pertumbuhan ekonomi Jakarta yang pada tahun 2020 mengalami kontraksi minus 2,36 persen. Sejak pertengahan Maret menyebabkan permintaan agregat domestik terkontraksi. Dari sisi pengeluaran, kontraksi perekonomian terjadi pada seluruh komponen kecuali Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PKP) yang tumbuh sebesar 1,60 persen," ungkapnya.

Anies menuturkan konsumsi rumah tangga yang merupakan motor pertumbuhan dari sisi pengeluaran mengalami kontraksi akibat menurunnya daya beli masyarakat.

Baca juga: Anies Sulap Kolong Tol Kalimalang Jadi Trek Sepeda

"Pandemi Covid-19 juga mengubah pola inflasi tahun 2020 di Jakarta. Pembatasan kegiatan masyarakat untuk mengatasi penyebaran virus sangat berpengaruh terhadap permintaan atau daya beli masyarakat. Aktivitas ekonomi yang turun dapat dilihat dari angka inflasi yang cukup rendah di mana inflasi di Jakarta selama Januari-Desember 2020 sebesar 1,59 persen, lebih rendah dibandingkan laju inflasi periode yang sama pada tahun 2019 yaitu 3,23 persen," ujar Anies.

Hal serupa juga berdampak pada Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB), Ekspor dan Impor. Aktivitas ekonomi yang turun dapat dilihat dari angka inflasi yang cukup rendah.

"Inflasi di DKI selama Januari-Desember 2020 sebesar 1,59 persen, lebih rendah dibandingkan laju inflasi periode yang sama pada tahun 2019 yaitu 3,23 persen," ucapnya.
(jon)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More