Cerita Anies Baswedan soal Masjid Mangga Dua dan Keberagaman
Selasa, 23 Maret 2021 - 06:40 WIB
JAKARTA - Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau langsung Masjid Nurul Abrar atau biasa dikenal Masjid Mangga Dua pada Senin (22/3) pagi. Sembari melaksanakan salat subuh , Anies juga berbincang dengan para jamaah di masjid
"Tadi pagi subuhan sekaligus meninjau Masjid Nurul Abrar atau lebih dikenal sebagai Masjid Mangga Dua. Sebutan Mangga Dua menurut cerita berasal dari dua buah pohon mangga besar di depan masjid ini di masa lampau," kata Anies dikutip dari unggahan di Instagram pribadinya.
Anies menjelaskan, Masjid Mangga Dua merupakan salah satu masjid bersejarah di Jakarta, dibangun sejak 1841, sempat dipugar total pada 1986, mempertahankan empat tiang utama (soko guru) dan mimbar aslinya
"Pembangunan masjid ini pun sarat akan sejarah penyebaran agama islam di Nusantara dan kisah kegigihan seorang ulama yang berani menentang penjajah kolonial Belanda kala itu yaitu Sayyid Abubakar bin Alwi Bahsan Jamalullail," kata Anies.
Anies mengungkapkan ada 12 makam yang menjadi bagian Masjid Mangga Dua dan sekitarnya mencerminkan bahwa memang Kampung Mangga Dua telah lama ditinggali oleh berbagai suku bangsa-bangsa yang berbaur di Batavia
"Diantaranya, makam Sayid Abubakar bin Sayid Alwi dan makam Bahsan Jamalullail (suku arab) serta makam Rd. Temenggung Anggakusumah Dalem-Gadjah (suku sunda). Seorang dari keluarga Kesultanan Banten pun tercatat pernah tinggal di sini yakni Pangestu Ratu Bagus Urip Mohammad," jelasnya.
"Selain itu terdapat pemakaman orang-orang Tionghoa termasuk makam Kapitein China pertama di Batavia, Souw Beng Kong," tambahnya.
"Tadi pagi subuhan sekaligus meninjau Masjid Nurul Abrar atau lebih dikenal sebagai Masjid Mangga Dua. Sebutan Mangga Dua menurut cerita berasal dari dua buah pohon mangga besar di depan masjid ini di masa lampau," kata Anies dikutip dari unggahan di Instagram pribadinya.
Anies menjelaskan, Masjid Mangga Dua merupakan salah satu masjid bersejarah di Jakarta, dibangun sejak 1841, sempat dipugar total pada 1986, mempertahankan empat tiang utama (soko guru) dan mimbar aslinya
"Pembangunan masjid ini pun sarat akan sejarah penyebaran agama islam di Nusantara dan kisah kegigihan seorang ulama yang berani menentang penjajah kolonial Belanda kala itu yaitu Sayyid Abubakar bin Alwi Bahsan Jamalullail," kata Anies.
Anies mengungkapkan ada 12 makam yang menjadi bagian Masjid Mangga Dua dan sekitarnya mencerminkan bahwa memang Kampung Mangga Dua telah lama ditinggali oleh berbagai suku bangsa-bangsa yang berbaur di Batavia
"Diantaranya, makam Sayid Abubakar bin Sayid Alwi dan makam Bahsan Jamalullail (suku arab) serta makam Rd. Temenggung Anggakusumah Dalem-Gadjah (suku sunda). Seorang dari keluarga Kesultanan Banten pun tercatat pernah tinggal di sini yakni Pangestu Ratu Bagus Urip Mohammad," jelasnya.
Baca Juga
"Selain itu terdapat pemakaman orang-orang Tionghoa termasuk makam Kapitein China pertama di Batavia, Souw Beng Kong," tambahnya.
tulis komentar anda