Ini Alasan Polisi Setuju Ganjil Genap di Bogor Ditiadakan 2 Pekan
Selasa, 02 Maret 2021 - 16:03 WIB
BOGOR - Polres Bogor Kota menyampaikan sejumlah faktor ganjil genap di Bogor ditiadakan pada dua pekan depan. Salah satunya penularan Covid-19 trennya mulai mengalami penurunan.
Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan, ada beberapa faktor penyebab ganjil genap ditiadakan pada pekan depan Sabtu dan Minggu 6-7 Maret 2021, diantaranya karena penularan Covid-19 trennya mulai mengalami penurunan.
"Kemudian ganjil genap ditiadakan karena atas kesepaktan bersama. Selain sudah ada tren penurunan kasus Covid-19. Juga perlu relaksasi secara ekonomi semua para pelaku usaha di Kota Bogor," kata Susatyo di Bogor, Selasa (2/3/2021).
Menurutnya, seperti yang sudah disampaikan Wali Kota Bogor Bima Arya bahwa pekan depan selama dua minggu kebijakan ganjil genap dihapus."Ganjil genap ditiadakan dalam dua minggu kedepan dengan catatan, melalui penundaan atau relaksasi. Ini tidak membuat masyarakat Kota Bogor menjadi tidak disiplin," ungkapnya.
Menurutnya, jika masyarakat sudah tertata dan mengerti ganjil genap akan ditiadakan seterusnya. Tapi jika nanti angka kasus positif Covid-19 naik lagi, maka dua minggu ke depan akan kembali diterapkan.
"Alasan selanjutnya adalah tentu masih ada polisi RW, ada Aparatur Sipil Negara (ASN) pendamping RW sehingga di tingkat ini semakin berdaya dan semua bisa menekan penyebaran ditingkat lingkungan RW," jelasnya.
Menurutnya, klaster perumahan dan klaster lingkungan hasil evaluasi tim gabungan menurun kasus Covid-19 itu tetap bisa dipertahankan protokol kesehatan di daerah-daerah pemukiman."Meski ganjil genap tidak diberlakukan tapi CFD itu mash berlaku. Kalau ada ruas jalan yang padat bisa jadi kita lakukan penutupan sementara atau cara lain agar mengurangi kepadatan," ungkapnya.
Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya menyebutkan Satgas Covid-19 telah melakukan pembahasan, mengevaluasi data seminggu terakhir yang hasilnya menunjukkan semua indikator trennya baik.
"Angka Covid-19 trennya turun terus. Kemudian angka kesembuhan naik, angka kematian juga turun, angka keterisian tempat tidur atau BOR juga turun semakin membaik dari semua indikator semakin membaik," ucapnya.
Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan, ada beberapa faktor penyebab ganjil genap ditiadakan pada pekan depan Sabtu dan Minggu 6-7 Maret 2021, diantaranya karena penularan Covid-19 trennya mulai mengalami penurunan.
"Kemudian ganjil genap ditiadakan karena atas kesepaktan bersama. Selain sudah ada tren penurunan kasus Covid-19. Juga perlu relaksasi secara ekonomi semua para pelaku usaha di Kota Bogor," kata Susatyo di Bogor, Selasa (2/3/2021).
Menurutnya, seperti yang sudah disampaikan Wali Kota Bogor Bima Arya bahwa pekan depan selama dua minggu kebijakan ganjil genap dihapus."Ganjil genap ditiadakan dalam dua minggu kedepan dengan catatan, melalui penundaan atau relaksasi. Ini tidak membuat masyarakat Kota Bogor menjadi tidak disiplin," ungkapnya.
Menurutnya, jika masyarakat sudah tertata dan mengerti ganjil genap akan ditiadakan seterusnya. Tapi jika nanti angka kasus positif Covid-19 naik lagi, maka dua minggu ke depan akan kembali diterapkan.
"Alasan selanjutnya adalah tentu masih ada polisi RW, ada Aparatur Sipil Negara (ASN) pendamping RW sehingga di tingkat ini semakin berdaya dan semua bisa menekan penyebaran ditingkat lingkungan RW," jelasnya.
Menurutnya, klaster perumahan dan klaster lingkungan hasil evaluasi tim gabungan menurun kasus Covid-19 itu tetap bisa dipertahankan protokol kesehatan di daerah-daerah pemukiman."Meski ganjil genap tidak diberlakukan tapi CFD itu mash berlaku. Kalau ada ruas jalan yang padat bisa jadi kita lakukan penutupan sementara atau cara lain agar mengurangi kepadatan," ungkapnya.
Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya menyebutkan Satgas Covid-19 telah melakukan pembahasan, mengevaluasi data seminggu terakhir yang hasilnya menunjukkan semua indikator trennya baik.
"Angka Covid-19 trennya turun terus. Kemudian angka kesembuhan naik, angka kematian juga turun, angka keterisian tempat tidur atau BOR juga turun semakin membaik dari semua indikator semakin membaik," ucapnya.
(hab)
tulis komentar anda