Relawan Kesehatan Nilai Anies Mampu Gerakan Gotong Royong Warga-Pemprov DKI Hadapi Banjir
Senin, 22 Februari 2021 - 22:43 WIB
JAKARTA - Relawan Kesehatan (Rekan) Indonesia menilai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mampu menggerakan gotong royong warga dan petugas Pemprov DKI Jakarta dalam menghadapi banjir. Kolaborasi antara warga korban banjir dengan Pemprov DKI tercipta dengan elegan.
Sekretaris Nasional Rekan Indonesia, Adjie Rimbawan mengatakan, hujan deras yang terjadi dan menggenangi Jakarta pada akhir pekan lalu menjadi perhatian publik. Banjir yang disebabkan oleh derasnya curah hujan itu ternyata bukan hanya terjadi di Jakarta tapi di Bekasi dan Tangerang.
Dari data yang disisir oleh Rekan Indonesia luas area yang tergenang hanya 4 Km persegi atau tidak mencapai 1% dari total luas DKI Jakarta."Tapi yang menarik adalah, Anies Baswedan dibully habis-habisan. Ada kesan banyak pihak sedang mencari panggung untuk mendompleng bencana," ujar Adjie dalam siaran tertulis yang diterima SINDOnews pada Senin (22/2/2021).
Namun, lanjut Adjie, bully itu tidak mendapat respons terutama warga DKI yang menjadi korban banjir. Warga DKI yang notabene rata-rata memiliki pengetahuan tinggi dan lebih dewasa serta bijaksana menyikapi musibah banjir tersebut dengan tidak mengeluarkan sumpah serapah. Seakan banjir kesalahan satu orang saja.
"Banjir ini justru menggerakan warga DKI untuk bahu membahu atau gotong royong dengan Pemprov DKI menanggulangi musibah banjir. Kolaborasi yang konkrit dimana warga DKI tidak hanya menunggu tapi juga ikut berperan aktif bersama Pemprov menganggulangi banjir ini," ujarnya.
Dari pantauan Rekan Indonesia, kolaborasi warga dengan pemprov DKI di lokasi banjir saat ini begitu nyata. Bukan hanya saat banjir terjadi, saat surut pun warga tanpa diperintah ikut juga bergabung melakukan bersih-bersih dilingkungannya bersama petugas lintas dinas Pemprov DKI.
“Posko-posko pengungsian yang Rekan dirikan di lokasi banjir menangkap pesan kalau warga tidak terpengaruh dan ini adalam musibah. 2016 kami pernah punya pengalaman dimana untuk membawa korban banjir yang sakit saja menunggu ambulans AGD lama. Kalau sekarang cepat ditangani," terangnya.
Adjie mengingatkan juga kepada para politisi untuk tidak mengambil keuntungan politik ditengah musibah banjir. Bagi para politisi serangan yang dilancarkan bukan tanpa tujuan. "Mereka sudah membuat kalkulasi politik yang berpotensi melahirkan keuntungan. Keuntungan politik adalah meningkatkan pengaruh sang politisi di tengah publik," ucap Adjie.
Sekretaris Nasional Rekan Indonesia, Adjie Rimbawan mengatakan, hujan deras yang terjadi dan menggenangi Jakarta pada akhir pekan lalu menjadi perhatian publik. Banjir yang disebabkan oleh derasnya curah hujan itu ternyata bukan hanya terjadi di Jakarta tapi di Bekasi dan Tangerang.
Dari data yang disisir oleh Rekan Indonesia luas area yang tergenang hanya 4 Km persegi atau tidak mencapai 1% dari total luas DKI Jakarta."Tapi yang menarik adalah, Anies Baswedan dibully habis-habisan. Ada kesan banyak pihak sedang mencari panggung untuk mendompleng bencana," ujar Adjie dalam siaran tertulis yang diterima SINDOnews pada Senin (22/2/2021).
Namun, lanjut Adjie, bully itu tidak mendapat respons terutama warga DKI yang menjadi korban banjir. Warga DKI yang notabene rata-rata memiliki pengetahuan tinggi dan lebih dewasa serta bijaksana menyikapi musibah banjir tersebut dengan tidak mengeluarkan sumpah serapah. Seakan banjir kesalahan satu orang saja.
"Banjir ini justru menggerakan warga DKI untuk bahu membahu atau gotong royong dengan Pemprov DKI menanggulangi musibah banjir. Kolaborasi yang konkrit dimana warga DKI tidak hanya menunggu tapi juga ikut berperan aktif bersama Pemprov menganggulangi banjir ini," ujarnya.
Baca Juga
Dari pantauan Rekan Indonesia, kolaborasi warga dengan pemprov DKI di lokasi banjir saat ini begitu nyata. Bukan hanya saat banjir terjadi, saat surut pun warga tanpa diperintah ikut juga bergabung melakukan bersih-bersih dilingkungannya bersama petugas lintas dinas Pemprov DKI.
“Posko-posko pengungsian yang Rekan dirikan di lokasi banjir menangkap pesan kalau warga tidak terpengaruh dan ini adalam musibah. 2016 kami pernah punya pengalaman dimana untuk membawa korban banjir yang sakit saja menunggu ambulans AGD lama. Kalau sekarang cepat ditangani," terangnya.
Adjie mengingatkan juga kepada para politisi untuk tidak mengambil keuntungan politik ditengah musibah banjir. Bagi para politisi serangan yang dilancarkan bukan tanpa tujuan. "Mereka sudah membuat kalkulasi politik yang berpotensi melahirkan keuntungan. Keuntungan politik adalah meningkatkan pengaruh sang politisi di tengah publik," ucap Adjie.
(hab)
Lihat Juga :
tulis komentar anda