Laut Pasang, Genangan Air di Jakarta Barat Sulit Dialirkan
Jum'at, 19 Februari 2021 - 17:28 WIB
JAKARTA - Sejumlah kecamatan di Jakarta Barat masih tergenang , Jumat (19/2/2021) siang tadi. Penyebabnya tak lain lantaran tak adanya pembuangan air laut.
Dari pantauan di lokasi, genangan sekitar sedengkul orang dewasa masih tersebar di beberapa titik pemukiman warga, yakni Kedoya, Kebon Jeruk. Taman Kota dan Kampung Baru di Kembangan Utara, Kembangan. Serta, Bojong Gede, Rawa Buaya, Cengkareng.
Sementara genangan kecil juga masih terjadi di Tegal Alur dan Kamal, Kalideres. Kesemua genangan itu terjadi karena limpasan air dari kali. (Baca juga; Banjir Rob Kian Mengkhawatirkan, Pemkot Jakut Akan Bangun Tanggul Tambahan )
“Di Jakbar banjir banyak terjadi karena luapan kali. Ini juga dipengaruhi pasang surut rob, air tak bisa dibuang ke laut,” kata Kasudis Sumber Daya Air Jakarta Barat, Purwanti Suryandari ketika dikonfirmasi.
Imbasnya, air dari Kali Mookevart, Angke, hingga Pesanggrahan meluap dan keluar dari tanggul kalo. Air kemudian menggenangi beberapa pemukiman warga dan masuk ke rumah warga. (Baca juga; Ibu Kota Mendung, Jakarta Utara Terancam Banjir Rob )
Terhadap kondisi itu, Sudis Sumber Daya Jakarta Barat tak bisa berbuat banya selain menunggu air laut menyurut. Barulah, setelah itu, pihaknya menyedot air dari pemukiman warga ke kali yang mengalir ke teluk jakarta. “Jadi tunggu rob turun, baru kami sedot kembali,” katanya.
Sambil menunggu itu, sejak malam tadi, kata Purwanti, ratusan PHL Sudis Sumber Daya Air mulai menormalisasi saluran warga. Lumpur dan sampah dipisahkan dari aliran air sehingga tak mengganggu kinerja pompa stasioner, mobile, dan apung yang sudah di tebar malam tadi. “Mungkin sore ini sudah menyurut. Insya Allah,” katanya.
Sementara membandingkan tahun sebelumnya. Purwanti menyebut titik dan durasi banjir di Jakarta Barat alami penurunan. Kawasan seperti Green Garden dan RW 01 Smanan yang dahulu tinggi beberapa meter nyaris tak terlihat.
Menurutnya berkurang titik itu tak lepas dari beberapa program penanganan banjir seperti , pembuatan sumur resapan dan lumbung lumbung air yang telah selesai akhir tahun lalu. “Kami juga memperbaiki pintu air, saluran air, dan pompa yang rusak,” tutupnya.
Dari pantauan di lokasi, genangan sekitar sedengkul orang dewasa masih tersebar di beberapa titik pemukiman warga, yakni Kedoya, Kebon Jeruk. Taman Kota dan Kampung Baru di Kembangan Utara, Kembangan. Serta, Bojong Gede, Rawa Buaya, Cengkareng.
Sementara genangan kecil juga masih terjadi di Tegal Alur dan Kamal, Kalideres. Kesemua genangan itu terjadi karena limpasan air dari kali. (Baca juga; Banjir Rob Kian Mengkhawatirkan, Pemkot Jakut Akan Bangun Tanggul Tambahan )
“Di Jakbar banjir banyak terjadi karena luapan kali. Ini juga dipengaruhi pasang surut rob, air tak bisa dibuang ke laut,” kata Kasudis Sumber Daya Air Jakarta Barat, Purwanti Suryandari ketika dikonfirmasi.
Imbasnya, air dari Kali Mookevart, Angke, hingga Pesanggrahan meluap dan keluar dari tanggul kalo. Air kemudian menggenangi beberapa pemukiman warga dan masuk ke rumah warga. (Baca juga; Ibu Kota Mendung, Jakarta Utara Terancam Banjir Rob )
Terhadap kondisi itu, Sudis Sumber Daya Jakarta Barat tak bisa berbuat banya selain menunggu air laut menyurut. Barulah, setelah itu, pihaknya menyedot air dari pemukiman warga ke kali yang mengalir ke teluk jakarta. “Jadi tunggu rob turun, baru kami sedot kembali,” katanya.
Sambil menunggu itu, sejak malam tadi, kata Purwanti, ratusan PHL Sudis Sumber Daya Air mulai menormalisasi saluran warga. Lumpur dan sampah dipisahkan dari aliran air sehingga tak mengganggu kinerja pompa stasioner, mobile, dan apung yang sudah di tebar malam tadi. “Mungkin sore ini sudah menyurut. Insya Allah,” katanya.
Sementara membandingkan tahun sebelumnya. Purwanti menyebut titik dan durasi banjir di Jakarta Barat alami penurunan. Kawasan seperti Green Garden dan RW 01 Smanan yang dahulu tinggi beberapa meter nyaris tak terlihat.
Menurutnya berkurang titik itu tak lepas dari beberapa program penanganan banjir seperti , pembuatan sumur resapan dan lumbung lumbung air yang telah selesai akhir tahun lalu. “Kami juga memperbaiki pintu air, saluran air, dan pompa yang rusak,” tutupnya.
(wib)
tulis komentar anda