Jelang Pencoblosan Pilkada Depok, Personel TNI-Polri Jalani Rapid Test
Selasa, 08 Desember 2020 - 16:22 WIB
DEPOK - Personel TNI-Polri yang akan bertugas berjaga di Pilkada Kota Depok , Rabu (9/12/2020) besok, menjalani rapid test. Pemeriksaan kesehatan terhadap petugas pengamanan pilkada sudah dilakukan secara bertahap sejak kemarin.
Petugas wajib menjalani rapid test sebagai bagian dari protokol kesehatan yang berlaku di masa pandemi pelaksanaan Pilkada 2020. “Terkait petugas pelaksanaan rapid test sama dengan penyelenggara pemilu. Penyelenggara pemilu sudah jauh- jauh hari melaksanakan rapid test untuk memberikan jaminan bahwa pelaksanaan pemungutan suara bebas Covid-19,” ujar Kapolrestro Depok, Kombes Pol Azis Andriansyah, Selasa (8/12/2020).
Kapolres menyebutkan, jika salah satu petugas ada yang reaktif Covid-19 maka akan diganti. Sehingga dipastikan bahwa petugas yang ada di lapangan benar-benar mereka yang sehat. (Baca juga: Begini Alur Pencoblosan Pilkada Kota Depok di Masa Pandemi)
“Jika ada yang reaktif akan langsung dikembalikan, dipulangkan, dan dilaksanakan treatment sesuai dengan aturan kesehatan dan diganti personelnya. Jadi kita memastikan yang turun ke lapangan wajib sehat dan bebas Covid-19,” tukasnya.
Adapun untuk pengamanan pencoblosan besok, ada sebanyak 1.098 petugas gabungan yang diterjunkan. Ditambah lagi 50 anggota cadangan untuk menggantikan jika dari 1.098 orang tersebut ada yang reaktif. Selanjutnya ditambah oleh personel BKO dari TNI sebanyak 450, 250 personel Kodim, 100 personil Yonkav 7, dan 100 peresonel Yonkav 201. Sehingga total seluruhnya sebanyak 2.198 personel.
“Data DPT kita 1.229.362, TPS 4.015. Personel pengamanan TPS dengan pola 2 8 16 ada 1.098, itu yang akan insert masuk ke TPS-TPS. Dicadangkan 50 personel jika ada personel yang tidak sehat. Kemudian kita dibantu TNI sebanyak 450, 250 Kodim, 100 Yonkav 7, dan 100 Yonkav 201,” jelasnya.
Pihaknya juga dapat bantuan personel dari satuan atas, baik dari Mabes Polri Satuan Brimob, dan Ditsamapta. Untuk Brimob Polri, ada 200 personel yang disiapkan, Satbrimob Polda Metro Jaya 200 personel, dan Ditsamapta 200 personel.
“Mereka akan ditempatkan di Polsek-Polsek, karena personel polsek banyak habis untuk pengamanan TPS. Maka di polsek-polsek ada minimal satu lagi pasukan untuk mengamankan wilayah. Mereka bertugas patroli memberikan imbauan sekaligus juga menjaga protokol kesehatan,” ungkapnya.
Terkait titik rawan, Kapolres menyebut hingga saat ini belum ada. Namun hal itu tidak membuat pihaknya mengendorkan pengamanan. “Kami tidak under estimate, makanya kami mengerahkan pasukan cukup banya, karena ingin memastikan bahwa keamanan pelaksanaan Pilkada terjamin dan protokol kesehatan juga terjaga,” pungkasnya.
Petugas wajib menjalani rapid test sebagai bagian dari protokol kesehatan yang berlaku di masa pandemi pelaksanaan Pilkada 2020. “Terkait petugas pelaksanaan rapid test sama dengan penyelenggara pemilu. Penyelenggara pemilu sudah jauh- jauh hari melaksanakan rapid test untuk memberikan jaminan bahwa pelaksanaan pemungutan suara bebas Covid-19,” ujar Kapolrestro Depok, Kombes Pol Azis Andriansyah, Selasa (8/12/2020).
Kapolres menyebutkan, jika salah satu petugas ada yang reaktif Covid-19 maka akan diganti. Sehingga dipastikan bahwa petugas yang ada di lapangan benar-benar mereka yang sehat. (Baca juga: Begini Alur Pencoblosan Pilkada Kota Depok di Masa Pandemi)
“Jika ada yang reaktif akan langsung dikembalikan, dipulangkan, dan dilaksanakan treatment sesuai dengan aturan kesehatan dan diganti personelnya. Jadi kita memastikan yang turun ke lapangan wajib sehat dan bebas Covid-19,” tukasnya.
Adapun untuk pengamanan pencoblosan besok, ada sebanyak 1.098 petugas gabungan yang diterjunkan. Ditambah lagi 50 anggota cadangan untuk menggantikan jika dari 1.098 orang tersebut ada yang reaktif. Selanjutnya ditambah oleh personel BKO dari TNI sebanyak 450, 250 personel Kodim, 100 personil Yonkav 7, dan 100 peresonel Yonkav 201. Sehingga total seluruhnya sebanyak 2.198 personel.
“Data DPT kita 1.229.362, TPS 4.015. Personel pengamanan TPS dengan pola 2 8 16 ada 1.098, itu yang akan insert masuk ke TPS-TPS. Dicadangkan 50 personel jika ada personel yang tidak sehat. Kemudian kita dibantu TNI sebanyak 450, 250 Kodim, 100 Yonkav 7, dan 100 Yonkav 201,” jelasnya.
Pihaknya juga dapat bantuan personel dari satuan atas, baik dari Mabes Polri Satuan Brimob, dan Ditsamapta. Untuk Brimob Polri, ada 200 personel yang disiapkan, Satbrimob Polda Metro Jaya 200 personel, dan Ditsamapta 200 personel.
“Mereka akan ditempatkan di Polsek-Polsek, karena personel polsek banyak habis untuk pengamanan TPS. Maka di polsek-polsek ada minimal satu lagi pasukan untuk mengamankan wilayah. Mereka bertugas patroli memberikan imbauan sekaligus juga menjaga protokol kesehatan,” ungkapnya.
Terkait titik rawan, Kapolres menyebut hingga saat ini belum ada. Namun hal itu tidak membuat pihaknya mengendorkan pengamanan. “Kami tidak under estimate, makanya kami mengerahkan pasukan cukup banya, karena ingin memastikan bahwa keamanan pelaksanaan Pilkada terjamin dan protokol kesehatan juga terjaga,” pungkasnya.
(thm)
tulis komentar anda