Anies: Pembangunan Jalur Sepeda di Jakarta Bergantung pada Dana APBD
Kamis, 05 November 2020 - 13:14 WIB
JAKARTA - Pembangunan jalur sepeda di Jakarta bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta . Adanya pandemi Covid-19, rencana pembangunan jalur sepeda hingga 500 kilometer belum dapat dipastikan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, saat ini jalur sepeda di Jakarta sudah terbangun sepanjang 63 kilometer. Menurutnya, rencana membangun jalur sepeda hingga 500 kilometer belum bisa dipastikan karena embangunan bergantung kepada APBD.
Pada masa Pandemi saat ini, kata Anies, membuat APBD DKI Jakarta mengalami kontraksi dan prioritasnya ada dalam penanganan Covid-19. Dia pun akan melihat lebih dalam lagi apakah masih ada ruang didalam APBD 2021 untuk kegiatan pembangunan jalur sepeda.
"Jadi kita ingin nomor satu Covid-19 dulu tertangani dengan baik. kemudian penanganan yang masih jadi ancaman bagi Jakarta sepeti banjir itu semua anggaran untuk banjir tidak ada yang diubah. baru kemudian kita bicara soal jalur sepeda," kata Anies di Kedutaan besar Negara Nodric, Kamis (5/11/2020).
Anies menjelaskan, dalam beberapa bulan belakangan ini, pesepeda di hari kerja kawasan Sudirman-thamrin mengalami lonjakan 10 kali lipat dari biasanya. Artinya, masyarakat sudah terbiasa menggunakan sepeda sebagai alat transportasi.
Selama ini, lanjut Anies, mayoritas memandang sepeda sebagai alat olahraga, sport, dan harus dirubah menjadi transport. (Baca: Target Pajak 2021 Senilai Rp41,5 Triliun Dinilai DPRD DKI Membebani Masyarakat)
"Nah ini yang sedang kita kerjakan. Dengan adanya infrastruktur itu harapannya pengemudi sepeda merasa lebih nyaman kalau ada di jalan menggunakan sepeda sebagai transport," pungkasnya.
Diketahui sebelumnya, Sesuai dengan target hingga 2022, di Jakarta akan dibangun kurang lebih 500 kilometer jalur sepeda. Tahun 2019 baru dibangun 63 kilometer di 17 ruas jalan. Diantaranya yaitu, Jalan Pemuda, Pramuka, Tugu Proklamasi, Jalan Diponegoro, Imam Bonjol, MH Thamrin, Merdeka Selatan, Fatmawati, Panglima Polim, Sisingamangaraja, Tomang raya, Cideng, Kebon Sirih, Matraman dan Jatinegara Barat.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, saat ini jalur sepeda di Jakarta sudah terbangun sepanjang 63 kilometer. Menurutnya, rencana membangun jalur sepeda hingga 500 kilometer belum bisa dipastikan karena embangunan bergantung kepada APBD.
Pada masa Pandemi saat ini, kata Anies, membuat APBD DKI Jakarta mengalami kontraksi dan prioritasnya ada dalam penanganan Covid-19. Dia pun akan melihat lebih dalam lagi apakah masih ada ruang didalam APBD 2021 untuk kegiatan pembangunan jalur sepeda.
"Jadi kita ingin nomor satu Covid-19 dulu tertangani dengan baik. kemudian penanganan yang masih jadi ancaman bagi Jakarta sepeti banjir itu semua anggaran untuk banjir tidak ada yang diubah. baru kemudian kita bicara soal jalur sepeda," kata Anies di Kedutaan besar Negara Nodric, Kamis (5/11/2020).
Anies menjelaskan, dalam beberapa bulan belakangan ini, pesepeda di hari kerja kawasan Sudirman-thamrin mengalami lonjakan 10 kali lipat dari biasanya. Artinya, masyarakat sudah terbiasa menggunakan sepeda sebagai alat transportasi.
Selama ini, lanjut Anies, mayoritas memandang sepeda sebagai alat olahraga, sport, dan harus dirubah menjadi transport. (Baca: Target Pajak 2021 Senilai Rp41,5 Triliun Dinilai DPRD DKI Membebani Masyarakat)
"Nah ini yang sedang kita kerjakan. Dengan adanya infrastruktur itu harapannya pengemudi sepeda merasa lebih nyaman kalau ada di jalan menggunakan sepeda sebagai transport," pungkasnya.
Diketahui sebelumnya, Sesuai dengan target hingga 2022, di Jakarta akan dibangun kurang lebih 500 kilometer jalur sepeda. Tahun 2019 baru dibangun 63 kilometer di 17 ruas jalan. Diantaranya yaitu, Jalan Pemuda, Pramuka, Tugu Proklamasi, Jalan Diponegoro, Imam Bonjol, MH Thamrin, Merdeka Selatan, Fatmawati, Panglima Polim, Sisingamangaraja, Tomang raya, Cideng, Kebon Sirih, Matraman dan Jatinegara Barat.
(hab)
Lihat Juga :
tulis komentar anda