Ini Instruksi Bima Arya Soal Pohon Tumbang di Bogor

Rabu, 04 November 2020 - 05:59 WIB
Wali Kota Bogor Bima Arya mengimbau jajarannya dan masyarakat untuk waspada terhadap ancaman bahaya pohon tumbang. Foto: Haryudi/SINDOnews
BOGOR - Wali Kota Bogor Bima Arya mengimbau jajarannya dan masyarakat untuk waspada terhadap ancaman bahaya bencana hidrometeorologi atau bencana yang dipengaruhi oleh faktor cuaca seperti banjir, longsor, puting beliung hingga pohon tumbang .

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor mencatat ada 4 titik pohon tumbang yang terjadi pada Senin 2 November 2020, antara lain di Jalan Juanda (Bogor Tengah), Jalan Ahmad Yani (Tanah Sareal), Jalan Dadali (Tanah Sareal) dan di kawasan Tajur (Bogor Selatan). Meski tidak ada korban jiwa, peristiwa tersebut membuat 4 warga luka-luka dan merusak 1 unit mobil yang sedang terparkir dan 1 unit rumah.

“Semua korban karena kejadian pohon tumbang ditanggung pembiayaan perawatan oleh Pemkot Bogor,” ungkap Bima Arya di sela meninjau pemangkasan pohon rawan tumbang di Jalan Ahmad Yani bersama Bidang Pertamanan Disperumkim dan BPBD Kota Bogor. ( )

Bima mengatakan, jajaran terkait sudah berupaya mengantisipasi dengan melakukan pemangkasan dahan dan menebang pohon yang sudah rapuh. “Sudah sekitar 300-an pohon ya di trimming (pemangkasan) oleh Bidang Pertamanan. Jadi langkah kita adalah dinas terkait ini keliling menyusuri pohon-pohon rawan,” ujar Bima.



Menurut Bima, pohon rawan dibagi ada dua kategori. Pertama adalah pohon yang terlihat kokoh dari luar, tetapi di dalamnya akarnya sudah rapuh atau keropos. “Pohon ini sering tumbang ketika ada angin sedikit dia akan tumbang. Yang kedua akarnya kuat belum keropos tetapi ranting-rantingnya. Itu rawan sekali patah menimpa orang ketika cuaca buruk terutama hujan dan angin,” terangnya.

“Di Bogor itu pohon kan ada KTP-nya, ada hijau, kuning, dan merah. Yang tadi patah itu statusnya kuning, memang hati-hati karena sudah mulai rapuh. Tetapi ada pohon juga yang statusnya merah yang akarnya sudah keropos. Yang merah sudah kita proses untuk di tebang semua,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor Priyatna Syamsah mengimbau masyarakat untuk waspada dan siap siaga lantaran sudah musim hujan ditambah fenomena La Nina yang dapat berdampak buruk pada curah hujan yang disertai petir dan angin kencang. ( )

Untuk meminimalisir jatuhnya korban jiwa, selain memantau pohon-pohon rawan, BPBD meminta warga untuk tidak berkendara atau melintas di titik-titik rawan. “Sebaiknya tidak berkendara saat terjadinya hujan dengan intensitas deras yang disertai petir. Jika terlanjur sudah berada di jalan atau sedang mengemudi, kemudian ada angin kencang, sebaiknya menepi ke tempat yang aman,” kata Priyatna.

“Menepi dan berteduh di tempat aman. Hindari di bawah pohon, tiang listrik dan papan reklame. Selain karena jarak pandang terbatas, berkendara di saat hujan deras dan angin kencang bisa membahayakan karena ancaman pohon tumbang/dahan patah atau baliho roboh,” tambahnya.

Selain itu, lanjut dia, saat berkendara dan melewati genangan air agar berhati-hati, dikhawatirkan terdapat jalan yang berlubang. “Dan ketika di rumah, matikan semua aliran listrik, dan peralatan elektronik saat terjadi hujan dengan intensitas deras yang disertai petir,” pungkasnya.
(mhd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More