Hadapi Dampak La Nina, BMKG Saran Optimalkan Tata Kelola Air
Jum'at, 23 Oktober 2020 - 11:59 WIB
JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG ) mengingatkan kepada seluruh pihak mewaspadai dampak dari fenomena La Nina . Sebagai langkah mitigasi perlu dilakukan optimalisasi tata kelola air secara terintegrasi dari hulu hingga hilir; Danau embung sungai dan kanal untuk antisipasi debit air berlebih.
"Perlu diantisipasi dampak La Nina berupa bencana hidrometeorologi banjir, banjir bandang, longsor angin kencang, dan puting beliung yang berpotensi mengancam sektor pertanian, perhubungan (transportasi), Kesehatan, dan keselamatan masyarakat," kata Kabid Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG Hary Tirto Djatmiko saat dihubungi Sindonews, Jumat (23/10/2020).
Dia menambahkan, agar tetap memonitor perkembangan cuaca untuk setiap 7 hari ke depan (setiap 3 - 6 jam per hari) di seluruh kecamatan di Indonesia, melalui aplikasi mobile phone Info BMKG yang diinstall dari Play store/ Apple store. (Baca juga; Jabodetabek Terdampak La Nina, Warga Diminta Waspada )
"Optimalisasi sektor pertanian terutama lahan tadah hujan, re-wetting lahan gambut, dan sektor energi berbasis PLTA Pemerintah Daerah dan masyarakat dapat lebih optimal melakukan penyimpanan air pada musim hujan ini untuk memenuhi danau, waduk, embung, kolam retensi, dan penyimpanan air buatan lainnya melalui gerakan memanen air hujan," urai Hary. (Baca juga; Apa Itu La Nina? Begini Penjelasan BMKG )
"Perlu diantisipasi dampak La Nina berupa bencana hidrometeorologi banjir, banjir bandang, longsor angin kencang, dan puting beliung yang berpotensi mengancam sektor pertanian, perhubungan (transportasi), Kesehatan, dan keselamatan masyarakat," kata Kabid Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG Hary Tirto Djatmiko saat dihubungi Sindonews, Jumat (23/10/2020).
Dia menambahkan, agar tetap memonitor perkembangan cuaca untuk setiap 7 hari ke depan (setiap 3 - 6 jam per hari) di seluruh kecamatan di Indonesia, melalui aplikasi mobile phone Info BMKG yang diinstall dari Play store/ Apple store. (Baca juga; Jabodetabek Terdampak La Nina, Warga Diminta Waspada )
"Optimalisasi sektor pertanian terutama lahan tadah hujan, re-wetting lahan gambut, dan sektor energi berbasis PLTA Pemerintah Daerah dan masyarakat dapat lebih optimal melakukan penyimpanan air pada musim hujan ini untuk memenuhi danau, waduk, embung, kolam retensi, dan penyimpanan air buatan lainnya melalui gerakan memanen air hujan," urai Hary. (Baca juga; Apa Itu La Nina? Begini Penjelasan BMKG )
(wib)
tulis komentar anda