Bercak Darah Masih Terlihat di Sekretariat PII
Rabu, 14 Oktober 2020 - 21:32 WIB
JAKARTA - Bercak darah mengering masih terlihat di lantai Sekretariat Pelajar Islam Indonesia (PII), Jalan Menteng, Jakarta Pusat. Kaca-kaca pecah juga tampak berserakan.
Bercak darah itu diduga dari kader PII yang mendapatkan intimidasi dari oknum aparat. (Baca juga: PB PII: Oknum Polisi Itu Dobrak Kantor Sekretariat dan Tangkap 10 Pengurus PII)
"Itu darah yang berceceran dari anak PII, infonya sih di Popor. Mereka yang diamankan saat ini masih di Polda Metro Jaya," ujar salah seorang anggota GPII, Sapiul Aman, di lokasi, Rabu (14/10/2020).
Saipul menyebutkan, terdapat 16 orang yang diamankan oleh polisi pada malam kemarin. Rinciannya, 6 kader dari GPII dan 10 kader dari PII.
"GPII dan PII beda organisasi, tapi kami satu rumpun," jelasnya. (Baca: Polda Metro Jaya Tegaskan Kerusuhan 1310 Bukan Disulut dari Anak NKRI)
Pengurus Besar (PB) PII sebelumnya menyampaikan kronologis penyerangan dan penangkapan 10 orang kadernya. PB PII menyanyangkan sikap refresif aparat.
Ketua PB PII, Husin Tasrik Makrup mengatakan, tindakan tersebut tidak seharusnya dilakukan oleh pihak kepolisian, terlebih dengan cara menggunakan cara yang represif.
"Karena dengan dalih apapun tindakan tersebut tidak dibenarkan, meskipun dengan dalih menindak massa yang berbuat kekerasan dan kerusuhan," kata Husin di Sekretariat PII.
Lihat Juga: Peringatan Hari Tani Nasional, Ratusan Orang Bawa Traktor dan Gabah ke Patung Kudu Jakarta
Bercak darah itu diduga dari kader PII yang mendapatkan intimidasi dari oknum aparat. (Baca juga: PB PII: Oknum Polisi Itu Dobrak Kantor Sekretariat dan Tangkap 10 Pengurus PII)
"Itu darah yang berceceran dari anak PII, infonya sih di Popor. Mereka yang diamankan saat ini masih di Polda Metro Jaya," ujar salah seorang anggota GPII, Sapiul Aman, di lokasi, Rabu (14/10/2020).
Saipul menyebutkan, terdapat 16 orang yang diamankan oleh polisi pada malam kemarin. Rinciannya, 6 kader dari GPII dan 10 kader dari PII.
"GPII dan PII beda organisasi, tapi kami satu rumpun," jelasnya. (Baca: Polda Metro Jaya Tegaskan Kerusuhan 1310 Bukan Disulut dari Anak NKRI)
Pengurus Besar (PB) PII sebelumnya menyampaikan kronologis penyerangan dan penangkapan 10 orang kadernya. PB PII menyanyangkan sikap refresif aparat.
Ketua PB PII, Husin Tasrik Makrup mengatakan, tindakan tersebut tidak seharusnya dilakukan oleh pihak kepolisian, terlebih dengan cara menggunakan cara yang represif.
"Karena dengan dalih apapun tindakan tersebut tidak dibenarkan, meskipun dengan dalih menindak massa yang berbuat kekerasan dan kerusuhan," kata Husin di Sekretariat PII.
Lihat Juga: Peringatan Hari Tani Nasional, Ratusan Orang Bawa Traktor dan Gabah ke Patung Kudu Jakarta
(thm)
tulis komentar anda