Proyek Perumahan Bikin Banjir, Warga Protes ke Pemkot Tangsel
Selasa, 13 Oktober 2020 - 16:59 WIB
TANGERANG SELATAN - Warga Kampung Gunung RT 03/04, Jombang, Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menggelar protes di depan kantor Wali Kota Tangsel , Selasa (13/10/2020).
Mereka mendesak pembangunan Perumahan Ardina Residence yang ada di lingkungan mereka dihentikan. Sejak ada pembangunan perumahan itu, wilayahnya kebanjiran . Hampir setiap kali turun hujan, warga Kampung Gunung menjadi korban banjir. (Baca juga: Turap Kali Pesanggrahan Jebol, 2 Perumahan di Depok Terendam Banjir)
Abdullah, juru bicara warga mendesak Airin Rachmi Diany (Wali Kota Tangsel) menegur Dinas Pekerjaan Umum dan menindak tegas pengembang nakal perumahan penyebab banjir di permukiman warga lantaran diduga melanggar aturan.
"Sudah dua tahun kami menahan penderitaan akibat proyek perumahan Ardina Residence, sejak Oktober 2018 sampai hari ini. Setiap kali hujan kami selalu kebanjiran," ujar Abdul di Tangsel, Selasa (13/10/2020).
Padahal, sejak 10 tahun lalu atau sebelum ada proyek perumahan itu, lingkungan warga Kampung Gunung tidak pernah mengalami banjir meski hujan deras.
"Proyek perumahan itu diduga menyalahi aturan dan ketentuan terkait penyediaan sheet pile banjir di kawasan proyek perumahan. Dalam izinnya itu seharusnya sheet pile banjir dibuat 1,5 meter, tapi hanya 0,5 meter," ungkapnya.
Ketika hujan deras air tidak tertampung dan membuang ke kampung. Warga telah mengadukan persoalan ini kepada Dinas PU, tetapi laporan warga diabaikan begitu saja. "Makanya, kami mendesak Airin agar segera menghentikan proyek itu," ucapnya. (Baca juga: Kisah Pilu Korban Banjir di Ciganjur hingga Kehilangan Modal Usaha)
Iswati, warga Kampung Gunung mengaku geram dengan Dinas PU yang tidak peduli dengan keluhan warga dalam menghadapi banjir. "Emak takut tiap kali cuaca mendung, apalagi emak tinggal seorang diri. Sudah 30 tahun tinggal di Kampung Gunung tidak pernah kebanjiran. Sejak ada perumahan itu, emak jadi takut. Hujan dikit banjir," ujarnya.
Dalam aksi tersebut, warga sangat kecewa lantaran Airin tidak mau menemui mereka. Perwakilan dari Pemkot Tangsel pun akhirnya datang dan menerima keluhan itu.
Namun, warga pesimistis Pemkot Tangsel akan meneruskan keluhan warga. Apalagi dengan Dinas PU mereka juga telah mediasi tiga kali dan hasilnya nol besar. Warga pun telanjur kecewa.
Mereka mendesak pembangunan Perumahan Ardina Residence yang ada di lingkungan mereka dihentikan. Sejak ada pembangunan perumahan itu, wilayahnya kebanjiran . Hampir setiap kali turun hujan, warga Kampung Gunung menjadi korban banjir. (Baca juga: Turap Kali Pesanggrahan Jebol, 2 Perumahan di Depok Terendam Banjir)
Abdullah, juru bicara warga mendesak Airin Rachmi Diany (Wali Kota Tangsel) menegur Dinas Pekerjaan Umum dan menindak tegas pengembang nakal perumahan penyebab banjir di permukiman warga lantaran diduga melanggar aturan.
"Sudah dua tahun kami menahan penderitaan akibat proyek perumahan Ardina Residence, sejak Oktober 2018 sampai hari ini. Setiap kali hujan kami selalu kebanjiran," ujar Abdul di Tangsel, Selasa (13/10/2020).
Padahal, sejak 10 tahun lalu atau sebelum ada proyek perumahan itu, lingkungan warga Kampung Gunung tidak pernah mengalami banjir meski hujan deras.
"Proyek perumahan itu diduga menyalahi aturan dan ketentuan terkait penyediaan sheet pile banjir di kawasan proyek perumahan. Dalam izinnya itu seharusnya sheet pile banjir dibuat 1,5 meter, tapi hanya 0,5 meter," ungkapnya.
Ketika hujan deras air tidak tertampung dan membuang ke kampung. Warga telah mengadukan persoalan ini kepada Dinas PU, tetapi laporan warga diabaikan begitu saja. "Makanya, kami mendesak Airin agar segera menghentikan proyek itu," ucapnya. (Baca juga: Kisah Pilu Korban Banjir di Ciganjur hingga Kehilangan Modal Usaha)
Iswati, warga Kampung Gunung mengaku geram dengan Dinas PU yang tidak peduli dengan keluhan warga dalam menghadapi banjir. "Emak takut tiap kali cuaca mendung, apalagi emak tinggal seorang diri. Sudah 30 tahun tinggal di Kampung Gunung tidak pernah kebanjiran. Sejak ada perumahan itu, emak jadi takut. Hujan dikit banjir," ujarnya.
Dalam aksi tersebut, warga sangat kecewa lantaran Airin tidak mau menemui mereka. Perwakilan dari Pemkot Tangsel pun akhirnya datang dan menerima keluhan itu.
Namun, warga pesimistis Pemkot Tangsel akan meneruskan keluhan warga. Apalagi dengan Dinas PU mereka juga telah mediasi tiga kali dan hasilnya nol besar. Warga pun telanjur kecewa.
(jon)
tulis komentar anda