Kali dan Saluran Air Sempit Jadi Penyebab Genangan di Jakarta
Senin, 05 Oktober 2020 - 14:12 WIB
JAKARTA - Genangan yang terjadi di sejumlah wilayah Ibu Kota pasca-hujan Minggu 4 Oktober 2020 malam karena saluran air dan kali tidak mampu menampung debit air. Pengerukan dan pelebaran saluran air ataupun kali akan terus dilakukan.
Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta , Juaini Yusuf mengatakan, berdasarkan hasil evaluasi terhadap genangan yang terjadi pascahujan Minggu kemarin itu disebabkan karena sejumlah kali meluap. Seperti di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, dimana Kali Kulit meluap karena hujan yang terlalu besar dari hulu ditambah hujan lokal.
"Jadi kamu akan memperbesar aliran kali dengan terus melakukan pengerukan dan pembebasan lahan. Termasuk saluran mikro," kata Juaini Yusuf saat dihubungi, Senin (5/10/2020). (Baca: Lurah Kampung Melayu Sebut Banjir di Kebon Pala Akibat Luapan Kali Ciliwung)
Juaini menjelaskan, upaya yang dilakukan untuk mengurangi genangan pasca-hujan itu hanya bisa mengandalkan pompa dan menunggu air kali surut. Menurutnya, saat ini semua genangan sudah surut. Dia melanjutkan, pihaknya terus melakukan pengerukan untuk memperdalam daya tampung air di kali ataupun saluran.
"Jangka panjangnya perlu pelebaran kali dan saluran. Karena volume kali dan saluran kita tidak bisa lagi menampung debit air yang begitu banyak seperti Minggu kemarin," pungkasnya.
Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta , Juaini Yusuf mengatakan, berdasarkan hasil evaluasi terhadap genangan yang terjadi pascahujan Minggu kemarin itu disebabkan karena sejumlah kali meluap. Seperti di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, dimana Kali Kulit meluap karena hujan yang terlalu besar dari hulu ditambah hujan lokal.
"Jadi kamu akan memperbesar aliran kali dengan terus melakukan pengerukan dan pembebasan lahan. Termasuk saluran mikro," kata Juaini Yusuf saat dihubungi, Senin (5/10/2020). (Baca: Lurah Kampung Melayu Sebut Banjir di Kebon Pala Akibat Luapan Kali Ciliwung)
Juaini menjelaskan, upaya yang dilakukan untuk mengurangi genangan pasca-hujan itu hanya bisa mengandalkan pompa dan menunggu air kali surut. Menurutnya, saat ini semua genangan sudah surut. Dia melanjutkan, pihaknya terus melakukan pengerukan untuk memperdalam daya tampung air di kali ataupun saluran.
"Jangka panjangnya perlu pelebaran kali dan saluran. Karena volume kali dan saluran kita tidak bisa lagi menampung debit air yang begitu banyak seperti Minggu kemarin," pungkasnya.
(hab)
tulis komentar anda