Akibat Corona, Tunjangan PNS DKI Dipangkas hingga 50 Persen
Selasa, 05 Mei 2020 - 13:56 WIB
JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan memotong Tunjangan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungannya akibat pandemi virus Corona atau Covid-19. Pemotongan tunjangan itu dilakukan sebesar 50 persen.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta Chaidir mengatakan, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Jakarta merosot seiring pandemi Covid-19. Untuk itu, kata dia, ada penyesuaian terhadap perbaikan penghasilan setinggi-tingginya 50 persen.
"Kebijakan berlaku mulai April jadi tunjangan yang diterima PNS akan berkurang pada bulan Mei 2020," kata Chaidr kepada wartawan di Jakarta, Selasa(5/5/2020).
Chaidir menjelaskan, penyesuaian penghasilan hanya dilakukan pada sektor tunjangan PNS semua golongan. Menurutnya, untuk gaji pokok tidak akan dilakukan pemangkasan. "Kalau tunjangan itu ya kaitan dengan insentif seluruh pegawai," jelas dia.
Chaidir menuturkan, dengan adanya pemangkasan tunjangan para Aparatur Sipil Negara (ASN) DKI maka konstruksi PAD Jakarta yang merosot ini bisa segera diperbaiki.
"Tunjangan perbaikan penghasilan semua pegawai berpengaruh sama pendapatan daerah berkaitan dengan kasus Covid-19," ungkapnya.
Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meyakini, bahwa pada tahun ini PAD DKI mengalami penurunan pendapatan. Karena pandemi Corona yang membuat sejumlah sektor penyumbang pajak dan penggerak roda perekonomian DKI tak bisa beroperasi sewajarnya.
Sejak virus Corona mewabah di Jakarta berbagai sektor usaha mulai tak beroperasi normal. Ketika kegiatan perekonomian turun maka pajak yang dibayarkan juga ikut turun. "Ketika pajak yang dibayarkan turun maka pendapatan Pemprov DKI juga turun," pungkasnya.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta Chaidir mengatakan, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Jakarta merosot seiring pandemi Covid-19. Untuk itu, kata dia, ada penyesuaian terhadap perbaikan penghasilan setinggi-tingginya 50 persen.
"Kebijakan berlaku mulai April jadi tunjangan yang diterima PNS akan berkurang pada bulan Mei 2020," kata Chaidr kepada wartawan di Jakarta, Selasa(5/5/2020).
Chaidir menjelaskan, penyesuaian penghasilan hanya dilakukan pada sektor tunjangan PNS semua golongan. Menurutnya, untuk gaji pokok tidak akan dilakukan pemangkasan. "Kalau tunjangan itu ya kaitan dengan insentif seluruh pegawai," jelas dia.
Chaidir menuturkan, dengan adanya pemangkasan tunjangan para Aparatur Sipil Negara (ASN) DKI maka konstruksi PAD Jakarta yang merosot ini bisa segera diperbaiki.
"Tunjangan perbaikan penghasilan semua pegawai berpengaruh sama pendapatan daerah berkaitan dengan kasus Covid-19," ungkapnya.
Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meyakini, bahwa pada tahun ini PAD DKI mengalami penurunan pendapatan. Karena pandemi Corona yang membuat sejumlah sektor penyumbang pajak dan penggerak roda perekonomian DKI tak bisa beroperasi sewajarnya.
Sejak virus Corona mewabah di Jakarta berbagai sektor usaha mulai tak beroperasi normal. Ketika kegiatan perekonomian turun maka pajak yang dibayarkan juga ikut turun. "Ketika pajak yang dibayarkan turun maka pendapatan Pemprov DKI juga turun," pungkasnya.
(mhd)
tulis komentar anda