Rumah Sakit Rujukan Kabupaten Bekasi Hampir Terisi Penuh Pasien Covid-19
Kamis, 17 September 2020 - 14:35 WIB
BEKASI - Selain di Kota Bekasi, kondisi meningkatnya pasien yang terpapar Covid-19 juga terjadi di Kabupaten Bekasi . Sejumlah rumah sakit rujukan yang tersebar di 23 kecamatan tersebut sudah hampir terisi penuh. Kondisi itu terjadi lantaran meningkatnya warga yang terpapar corona.
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah mengatakan, tingkat keterisian dirumah sakit rujukan untuk kasus Covid-19 berada angka sekitar sekitar 70%."Ruang rawat inap sudah hampir penuh, dari 475 ruang yang disiapkan, sudah terisi 344 ruang," kata Alamasyah kepada wartawan Kamis (17/9/2020).
Menurut dia, dalam peningkatan kasus Covid-19 masih berpotensi pada klaster perusahaan. Penyebaran Covid-19 pada klaster industri di Kabupaten Bekasi kini sudah ada angka 41 perusahaan dengan jumlah pegawai yang terpapar virus mencapai 608 orang.
"Saat ini, jumlah perusahaan atau klaster industri di wilayah kerjanya memang mengalami peningkatan. Meningkat jumlah perusahaan dimana ada karyawan yang terkonfirmasi Covid-19. Namun temuan baru jumlah pasien klaster industri tergolong dapat teratasi,” ujarnya.
Sementara Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi mengkonfirmasi ketersediaan ruang ICU (Intensive Care Unit) untuk merawat pasien Covid-19 di 49 rumah sakit rujukan tersisa 5%. Artinya dari 49 rumah sakit rujukan itu telah terisi 95% dari total kapasitas yang ada. (Baca: Gawat! Ruang ICU Pasien Covid-19 Gejala Berat di Bekasi Tersisa 3 Tempat Tidur)
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Sri Enny Mainarti mengatakan, disemua rumah sakit rujukan itu tersedia 71 kamar dengan ICU sudah terisi 95% atau tersisa 5 persen. Namun, angka laporan itu berbeda setiap harinya atau bersifat fluktuatif.
Meski demikian, beberapa pekan terakhir ini keterisian ruang ICU selalu di atas 80% dan Rabu, 16 September 2020 kemarin persentase keterpakaiannya sebesar 95%. Sri mengungkapkan, 95% ruang ICU itu diperuntukkan oleh pasien yang bergejala berat dan suspek.
Sementara untuk ruang isolasi di 49 rumah sakit rujukan di Kabupaten Bekasi ada sebanyak 272. Dari jumlah itu sudah terpakai sekitar 70%."Ruang isolasi masih dibilang aman bagi gejala ringan atau OTG. Tapi ruang ICU ini tersisa sedikit karena kasus terus meningkat," tukasnya.
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah mengatakan, tingkat keterisian dirumah sakit rujukan untuk kasus Covid-19 berada angka sekitar sekitar 70%."Ruang rawat inap sudah hampir penuh, dari 475 ruang yang disiapkan, sudah terisi 344 ruang," kata Alamasyah kepada wartawan Kamis (17/9/2020).
Menurut dia, dalam peningkatan kasus Covid-19 masih berpotensi pada klaster perusahaan. Penyebaran Covid-19 pada klaster industri di Kabupaten Bekasi kini sudah ada angka 41 perusahaan dengan jumlah pegawai yang terpapar virus mencapai 608 orang.
"Saat ini, jumlah perusahaan atau klaster industri di wilayah kerjanya memang mengalami peningkatan. Meningkat jumlah perusahaan dimana ada karyawan yang terkonfirmasi Covid-19. Namun temuan baru jumlah pasien klaster industri tergolong dapat teratasi,” ujarnya.
Sementara Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi mengkonfirmasi ketersediaan ruang ICU (Intensive Care Unit) untuk merawat pasien Covid-19 di 49 rumah sakit rujukan tersisa 5%. Artinya dari 49 rumah sakit rujukan itu telah terisi 95% dari total kapasitas yang ada. (Baca: Gawat! Ruang ICU Pasien Covid-19 Gejala Berat di Bekasi Tersisa 3 Tempat Tidur)
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Sri Enny Mainarti mengatakan, disemua rumah sakit rujukan itu tersedia 71 kamar dengan ICU sudah terisi 95% atau tersisa 5 persen. Namun, angka laporan itu berbeda setiap harinya atau bersifat fluktuatif.
Meski demikian, beberapa pekan terakhir ini keterisian ruang ICU selalu di atas 80% dan Rabu, 16 September 2020 kemarin persentase keterpakaiannya sebesar 95%. Sri mengungkapkan, 95% ruang ICU itu diperuntukkan oleh pasien yang bergejala berat dan suspek.
Sementara untuk ruang isolasi di 49 rumah sakit rujukan di Kabupaten Bekasi ada sebanyak 272. Dari jumlah itu sudah terpakai sekitar 70%."Ruang isolasi masih dibilang aman bagi gejala ringan atau OTG. Tapi ruang ICU ini tersisa sedikit karena kasus terus meningkat," tukasnya.
(hab)
tulis komentar anda