3 Penumpang KRL Positif Covid-19, Bogor Minta KAI Selektif dan Perketat Pengawasan

Senin, 04 Mei 2020 - 15:39 WIB
Penumpang transportasi massal terapkan physical distancing selama PSBB. Foto: Dok SINDOnews
BOGOR - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor meminta PT Kereta Api Indonesia (KAI) maupun PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) memperketat proses penggunaan moda transportasi massal di tengah Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19). Khususnya penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jabodetabek.

"Kalaupun pemerintah tetap memutuskan KRL beroperasi, tentunyapembatasan penumpang harus diperketat atau selektif," ujar Bupati Bogor Ade Yasin saat dikonfirmasi, Senin (4/5/2020). (Baca juga: KRL Rawan Penyebaran Corona, KCI Diminta Tegas Jalankan Protokol Covid-19 )

Lebih lanjut Ade yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor ini menjelaskan, sebab dengan adanya temuan tiga kasus positif Covid-19 dari hasil Polymerase Chain Reaction (PCR) Swab Test di Stasiun Bogor beberapa waktu lalu itu menunjukan perkiraan bahwa warganya banyak yang positif dari KRL itu adalah benar.



"Apalagi banyaknya kasus positif di Kabupaten Bogor yang wilayahnya terdapat stasiun seperti Bojonggede, Gunung Putri dan Cibinong. Maka dari itu, PT KAI harus menerapkan physical distancing sekaligus menyeleksi penumpangnya dengan cara menunjukkan kartu identitas tempatnya bekerja (bekerja di delapan sektor yang dikecualikan)," ungkapnya.

Hal senada diungkapkan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim. Dia mengaku telah berkomunikasi dengan jajaran pimpinan PT KAI dan KCI agar hasil PCR swab test itu jadi perhatian dalam penerapan physical distancing."Kami minta mereka untuk lebih konsisten menerapkan physical distancing di dalam stasiun maupun gerbong," kata Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim saat dikonfirmasi, Senin (4/5/2020). (Baca juga: 3 Penumpang Positif Covid-19, Pemkot Depok Kembali Ajukan Pembatasan KRL )

Lebih lanjut ia mengungkapkan, respons dari PT KCI cukup baik jika memang banyak para penumpang yang tak mentaati protokol Covid-19, maka rangkaian KRL tidak diberangkatkan. "Kalau dari PT KCI responsnya bagus. Katanya mereka tidak akan memberangkatkan KRL bila penumpang tidak mentaati aturan sesuai protokol Covid-19," katanya.

Tak hanya itu, pihaknya juga berharap dalam pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), seluruh stakeholder, termasuk penyedia jasa transportasi melakukan evaluasi dan perbaikan. "Kita berharap dengan adanya temuan ini, semua pemangku kepentingan untuk melakukan evaluasi dan perbaikan sistem agar risiko penyebaran Covid-19 terus ditekan. Apapun caranya," ungkapnya.

Selain itu, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan Jawa Barat terkait tiga penumpang KRL Commuter Line yang dinyatakan positif ternyata bukan warga Bogor. (Baca juga: 3 Penumpang KRL Positif Corona, PT KCI: Penyebaran Virus Dapat Terjadi di Manapun )

"Ketiganya warga luar Bogor, dua orang asal DKI Jakarta dan satu orang asal Kabupaten Bandung Barat. Ketiganya bekerja di DKI. Harusnya perusahaan menyiapkan asrama sementara di area kerja masing-masing agar tak terjadi penularan di moda transportasi massal," pungkasnya.
(mhd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More