Pembongkaran Pasar Tumpah Bogor Dibatalkan, Warga Kesal dan Siapkan Aksi Demo
Minggu, 17 November 2024 - 17:03 WIB
BOGOR - Satpol PP Kota Bogor membatalkan pembongkaran Pasar Tumpah di Jalan Merdeka, Bogor Tengah, Kota Bogor. Akibatnya, warga setempat kesal dan menyiapkan aksi demo.
"Pertama pertimbangan Forkopimda terkait kondusivitas menjelang pilkada. Pedagang meminta penundaan sampai Lebaran 2025, cuma tidak kami berikan. Jadi, penundaan pembongkaran itu akan kami lakukan setelah penghitungan suara pilkada. Tetap akan kami bongkar, kami sudah menjumpai perwakilan pedagang," ujar Kasatpol PP Bogor Kota Agustiansyah, Jumat (15/11/2024).
Menyikapi itu, Dadang Sudrajat, warga setempat merasa aneh pembatalan pembongkaran dengan alasan kondusivitas.
"Kalau alasannya karena pilkada supaya kondusif, harusnya preman-preman itu ditangkap bukan dilepas begitu saja," katanya
Padahal, dengan dibongkarnya pasar tumpah, warga dan pedagang lebih merasa aman dan nyaman karena tidak ada lagi pungli.
Kusnadi, warga lainnya mengatakan, masyarakat dan pedagang sudah satu suara menolak aksi premanisme sekaligus provokasi dari keberadaan pasar tumpah.
"Sekarang kalau ditunda sama saja membiarkan mereka untuk kembali kuasai pasar. Karena aksinya mereka diam-diam nanti setelah provokasi berhasil baru mereka melakukan intimidasi pedagang terang-terangan," ucapnya.
Sebenarnya warga dan pedagang sudah ada rencananya membantu proses pembongkaran. Rencana itu sebagai bentuk kalau warga dan pedagang bisa kondusif.
Di sisi lain, Asep, salah satu warga merespons kabar penundaan itu dengan rencana bakal menggelar aksi demo di depan pasar hingga Balai Kota.
"Pertama pertimbangan Forkopimda terkait kondusivitas menjelang pilkada. Pedagang meminta penundaan sampai Lebaran 2025, cuma tidak kami berikan. Jadi, penundaan pembongkaran itu akan kami lakukan setelah penghitungan suara pilkada. Tetap akan kami bongkar, kami sudah menjumpai perwakilan pedagang," ujar Kasatpol PP Bogor Kota Agustiansyah, Jumat (15/11/2024).
Menyikapi itu, Dadang Sudrajat, warga setempat merasa aneh pembatalan pembongkaran dengan alasan kondusivitas.
"Kalau alasannya karena pilkada supaya kondusif, harusnya preman-preman itu ditangkap bukan dilepas begitu saja," katanya
Padahal, dengan dibongkarnya pasar tumpah, warga dan pedagang lebih merasa aman dan nyaman karena tidak ada lagi pungli.
Kusnadi, warga lainnya mengatakan, masyarakat dan pedagang sudah satu suara menolak aksi premanisme sekaligus provokasi dari keberadaan pasar tumpah.
"Sekarang kalau ditunda sama saja membiarkan mereka untuk kembali kuasai pasar. Karena aksinya mereka diam-diam nanti setelah provokasi berhasil baru mereka melakukan intimidasi pedagang terang-terangan," ucapnya.
Sebenarnya warga dan pedagang sudah ada rencananya membantu proses pembongkaran. Rencana itu sebagai bentuk kalau warga dan pedagang bisa kondusif.
Di sisi lain, Asep, salah satu warga merespons kabar penundaan itu dengan rencana bakal menggelar aksi demo di depan pasar hingga Balai Kota.
tulis komentar anda