Cawagub Suswono Sebut Urban Farming Solusi Tambah Pasokan Pangan di Jakarta
Jum'at, 01 November 2024 - 22:50 WIB
JAKARTA - Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jakarta, Suswono menyebutkan, pasokan pangan di Jakarta saat ini terbilang rawan, yang mana 98% pasokan pangan berasal dari luar. Maka itu, urban farming menjadi salah satu solusi menambah pasokan pangan Jakarta.
"Kita tak boleh menyerah dengan Jakarta yang memang pasokan pangannya 98%. 98%nya itu pasokan pangan Jakarta dari luar, ketahanan Jakarta rawan sekali. InsyaAllah saya bisa membantu mengatasi persoalan lahan pangan, di antaranya urban farming, setidaknya bisa 10% saja (menambah pasokan pangan dari dalam Jakarta) itu sudah cukup bagus dengan memanfaatkan lahan telantar tersebut," kata Suswono pada wartawan di Jagakarsa, Jumat (1/11/2024).
Menurutnya, urban farming dilakukan dengan memanfaatkan lahan-lahan telantar yang ada di Jakarta. Apalagi, terdapat banyak contoh urban farming yang sejatinya dilakukan oleh sejumlah warga di Jakarta pula, yang mana telah ditemuinya di berbagai wilayah Jakarta.
"Saya sudah bertemu dengan petani anggur di Duren Sawit Jakarta, bertemu juga dengan petani holtikultura di Tengsin, lalu ada usaha untuk memperbanyak bibit lele, yang mana penghasilannya antara Rp6-10 juta perbulan dengan tanah cukup sempit, luar biasa," tuturnya.
Maka itu, papar Cawagub Jakarta nomor urut 1 tersebut, pasangan Cagub-cawagub Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono atau RIDO bakal mendorong Urban Farming pasca memenangkan kontestasi Pilgub Jakarta 2024 mendatang. Terlebih, anak muda Jakarta pun tak sedikit yang telah melakukan Urban Farming.
"Kita akan terapkan dan menemui lahan-lahan terlantar luas itu, pemiliknya siapa, kapan mau di bangun, harapannya nanti bisa mempertemukan anak-anak muda yang juga saya surprise banyak anak muda berminat Urban Farming," katanya.
Guna mendukung Urban Farming, tambah Suswono, pelatihan peningkatan kapasitas untuk warga Jakarta harus dilakukan pula. Pihaknya pun bakal menyediakan sarana agar pelatihan tersebut bisa dilakukan ke depannya.
"Banyak kreativitas yang bisa dilakukan masyarakat, maka kami dorong supaya mereka bisa meningkatkan kapasitasnya dengan pelatihan-pelatihan itu untuk meningkatkan kapasitasnya, kecenderungannya mau apa, ikut pelatihannya seperti apa, nanti kita sediakan sarana-sarana itu," katanya.
Lihat Juga: Catatan Blusukan Ridwan Kamil di Jakarta: Dikerubungi Emak-emak, Gendong Warga, hingga Dolan Gang Sempit
"Kita tak boleh menyerah dengan Jakarta yang memang pasokan pangannya 98%. 98%nya itu pasokan pangan Jakarta dari luar, ketahanan Jakarta rawan sekali. InsyaAllah saya bisa membantu mengatasi persoalan lahan pangan, di antaranya urban farming, setidaknya bisa 10% saja (menambah pasokan pangan dari dalam Jakarta) itu sudah cukup bagus dengan memanfaatkan lahan telantar tersebut," kata Suswono pada wartawan di Jagakarsa, Jumat (1/11/2024).
Menurutnya, urban farming dilakukan dengan memanfaatkan lahan-lahan telantar yang ada di Jakarta. Apalagi, terdapat banyak contoh urban farming yang sejatinya dilakukan oleh sejumlah warga di Jakarta pula, yang mana telah ditemuinya di berbagai wilayah Jakarta.
Baca Juga
"Saya sudah bertemu dengan petani anggur di Duren Sawit Jakarta, bertemu juga dengan petani holtikultura di Tengsin, lalu ada usaha untuk memperbanyak bibit lele, yang mana penghasilannya antara Rp6-10 juta perbulan dengan tanah cukup sempit, luar biasa," tuturnya.
Maka itu, papar Cawagub Jakarta nomor urut 1 tersebut, pasangan Cagub-cawagub Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono atau RIDO bakal mendorong Urban Farming pasca memenangkan kontestasi Pilgub Jakarta 2024 mendatang. Terlebih, anak muda Jakarta pun tak sedikit yang telah melakukan Urban Farming.
"Kita akan terapkan dan menemui lahan-lahan terlantar luas itu, pemiliknya siapa, kapan mau di bangun, harapannya nanti bisa mempertemukan anak-anak muda yang juga saya surprise banyak anak muda berminat Urban Farming," katanya.
Guna mendukung Urban Farming, tambah Suswono, pelatihan peningkatan kapasitas untuk warga Jakarta harus dilakukan pula. Pihaknya pun bakal menyediakan sarana agar pelatihan tersebut bisa dilakukan ke depannya.
"Banyak kreativitas yang bisa dilakukan masyarakat, maka kami dorong supaya mereka bisa meningkatkan kapasitasnya dengan pelatihan-pelatihan itu untuk meningkatkan kapasitasnya, kecenderungannya mau apa, ikut pelatihannya seperti apa, nanti kita sediakan sarana-sarana itu," katanya.
Lihat Juga: Catatan Blusukan Ridwan Kamil di Jakarta: Dikerubungi Emak-emak, Gendong Warga, hingga Dolan Gang Sempit
(abd)
tulis komentar anda