Strategi Dharma-Kun Perkuat Identitas Budaya Betawi Berbasis Komunitas dan Ruang Kreatif
Minggu, 06 Oktober 2024 - 21:29 WIB
JAKARTA - Calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 2 Kun Wardana membeberkan strateginya untuk memperkuat identitas budaya Betawi berbasis komunitas hingga ruang kreatif agar tidak punah. Menurut dia, perlu pemahaman sejak dini terkait pendidikan berbasis budaya.
“Bagaimana meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya budaya Betawi. Hal itu dengan membangun dari sejak dini, jadi pendidikan berbasis budaya itu sudah ada dimulai sejak dini SD, SMP, SMA dan seterusnya,” ujar Kun saat Debat Perdana Cagub-Cawagub di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (6/10/2024).
Berikutnya, Kun ingin memperkuat sarana dan prasarana mulai dari komunitas masyarakat. Jika terpilih, dia ingin membangun pusat komunitas di setiap RW.
“Sehingga mereka bisa mengaktualkan budaya Betawi yang ada, bahkan nanti akan menuju rumah adat Betawi Jakarta,” katanya.
Terakhir, setiap komunitas yang ingin mengembangkan seni dan budaya bisa menggunakan fasilitas secara gratis.
“Kemudian yang ketiga yakni bagaimana tadi di setiap wilayah mereka bisa menggunakan fasilitas secara gratis termasuk Taman Ismail Marzuki. Mereka-mereka yang ingin mengembangkan seni dan budaya bisa menggunakan fasilitas itu dengan gratis,” ujar Kun.
“Bagaimana meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya budaya Betawi. Hal itu dengan membangun dari sejak dini, jadi pendidikan berbasis budaya itu sudah ada dimulai sejak dini SD, SMP, SMA dan seterusnya,” ujar Kun saat Debat Perdana Cagub-Cawagub di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (6/10/2024).
Berikutnya, Kun ingin memperkuat sarana dan prasarana mulai dari komunitas masyarakat. Jika terpilih, dia ingin membangun pusat komunitas di setiap RW.
“Sehingga mereka bisa mengaktualkan budaya Betawi yang ada, bahkan nanti akan menuju rumah adat Betawi Jakarta,” katanya.
Terakhir, setiap komunitas yang ingin mengembangkan seni dan budaya bisa menggunakan fasilitas secara gratis.
“Kemudian yang ketiga yakni bagaimana tadi di setiap wilayah mereka bisa menggunakan fasilitas secara gratis termasuk Taman Ismail Marzuki. Mereka-mereka yang ingin mengembangkan seni dan budaya bisa menggunakan fasilitas itu dengan gratis,” ujar Kun.
(jon)
tulis komentar anda