Ridwan Kamil - Suswono Usung Konsep DKI dari Desentralisasi hingga Inovasi
Senin, 02 September 2024 - 16:15 WIB
Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ridwan Kamil - Suswono mengusung konsep DKI, yang memiliki makna Desentralisasi hingga Inovasi. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ridwan Kamil - Suswono mengusung konsep DKI, yang memiliki makna Desentralisasi hingga Inovasi. Hal ini dilakukan dalam upaya membangun 'Jakarta Baru Menuju Jakarta Maju' di Pilkada 2024.
"Terakhir dari saya, salah satu gagasan adalah desentralisasi. Jadi konsep kami itu nanti namanya DKI, Desentralisasi, Kolaborasi, Inovasi, itu saja," kata Ridwan Kamil di Markas TKN Fanta, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (2/9/2024).
Ridwan Kamil mencontohkan saat menjabat Wali Kota Bandung, setiap RW mendapat anggaran untuk membereskan permasalahan warga di wilayahnya sehingga tak perlu laporan ke gubernur.
"Contoh, nanti RW, seperti saya dulu wali kota, dikasih anggaran, sehingga RW bisa ngerjain sesuatu buat beresin perintilan-perintilan di ujung tanpa usah dikit-dikit ke gubernur dan ke balai kota," jelasnya.
"Jadi dalam lima tahun, dengan anggaran RW itu, dia bisa membereskan. Sehingga dari sekala besar di tengah kota sampai kampung-kampung umum, akan disentuh," tambahnya.
Bang RK sapaan karibnya itu menekankan, slogan yang dipakai yakni Jakarta Baru Menuju Jakarta Maju. "Slogannya itu adalah Jakarta baru, karena sudah tidak lagi Ibu Kota kan? Mari kita bersepakat ini Jakarta mau seperti apa ya? Kalau dulu tidak ada taman petpark misalkan, di Jakarta baru tidak hanya manusia, tapi hak asasi hewan juga kita hadirkan," tuturnya.
"Nah, itu contoh Jakarta baru kira-kira. Nah, kemudian menuju Jakarta maju. Karena kita mau lompat kepada yang namanya kota global. Kalau kota global kan artinya pergaulannya harus dunia," tutupnya.
Lihat Juga: Catatan Blusukan Ridwan Kamil di Jakarta: Dikerubungi Emak-emak, Gendong Warga, hingga Dolan Gang Sempit
"Terakhir dari saya, salah satu gagasan adalah desentralisasi. Jadi konsep kami itu nanti namanya DKI, Desentralisasi, Kolaborasi, Inovasi, itu saja," kata Ridwan Kamil di Markas TKN Fanta, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (2/9/2024).
Ridwan Kamil mencontohkan saat menjabat Wali Kota Bandung, setiap RW mendapat anggaran untuk membereskan permasalahan warga di wilayahnya sehingga tak perlu laporan ke gubernur.
"Contoh, nanti RW, seperti saya dulu wali kota, dikasih anggaran, sehingga RW bisa ngerjain sesuatu buat beresin perintilan-perintilan di ujung tanpa usah dikit-dikit ke gubernur dan ke balai kota," jelasnya.
"Jadi dalam lima tahun, dengan anggaran RW itu, dia bisa membereskan. Sehingga dari sekala besar di tengah kota sampai kampung-kampung umum, akan disentuh," tambahnya.
Bang RK sapaan karibnya itu menekankan, slogan yang dipakai yakni Jakarta Baru Menuju Jakarta Maju. "Slogannya itu adalah Jakarta baru, karena sudah tidak lagi Ibu Kota kan? Mari kita bersepakat ini Jakarta mau seperti apa ya? Kalau dulu tidak ada taman petpark misalkan, di Jakarta baru tidak hanya manusia, tapi hak asasi hewan juga kita hadirkan," tuturnya.
"Nah, itu contoh Jakarta baru kira-kira. Nah, kemudian menuju Jakarta maju. Karena kita mau lompat kepada yang namanya kota global. Kalau kota global kan artinya pergaulannya harus dunia," tutupnya.
Lihat Juga: Catatan Blusukan Ridwan Kamil di Jakarta: Dikerubungi Emak-emak, Gendong Warga, hingga Dolan Gang Sempit
(maf)
tulis komentar anda