Usai Gerbang Pancasila DPR Roboh, Mahasiswa Terus Berusaha Merangsek Masuk
Kamis, 22 Agustus 2024 - 16:27 WIB
JAKARTA - Situasi unjuk rasa atau demo mahasiswa yang menyuarakan penolakannya terhadap draf Rancangan Undang-Undang tentang Pemilihan Kepala Daerah (RUU Pilkada) di gerbang Pancasila atau belakang DPR pada sore hari ini semakin memanas. Berdasarkan pantauan di lokasi, mahasiswa terus memaksa masuk Kompleks Parlemen setelah berhasil merobohkan gerbang besi besar yang berdiri kokoh.
Tak hanya memaksa masuk, mahasiswa juga turut melakukan aksi bakar-bakar di hadapan barisan polisi yang sudah memperketat barisan penjagaannya. "Buka, buka, buka pintunya, buka pintunya sekarang juga," teriak kelompok mahasiswa dari arah luar, Kamis (22/8/2024).
Sementara, dari sisi kepolisian terus meningkatkan pengamanannya. Jika sebelumnya hanya barisan polisi yang membuat barikade, kini diperkuat dengan pagar besi.
"Rekan-rekan mahasiswa saya minta mundur karena sudah masuk gerbang, silakan mundur. Tolong tertib, jangan ada yang melakukan pelemparan," seru petugas kepolisian lewat pengeras suara.
Mengabaikan seruan polisi, mahasiswa terus meminta agar pihak kepolisian justru bertugas untuk mengayomi masyarakat, bukan justru melakukan tindakan represif. "Pak polisi, pak polisi, tugasmu mengayomi," nyanyian mahasiswa kepada polisi.
Hingga saat ini, para mahasiswa dari berbagai universitas terus berdatangan dan memadati gerbang Pancasila yang sudah berhasil dirobohkan.
Lihat Juga: Budi Gunawan Tegaskan Kualitas Pilkada Ditentukan oleh Netralitas Penyelenggara, Termasuk Aparat dan ASN
Tak hanya memaksa masuk, mahasiswa juga turut melakukan aksi bakar-bakar di hadapan barisan polisi yang sudah memperketat barisan penjagaannya. "Buka, buka, buka pintunya, buka pintunya sekarang juga," teriak kelompok mahasiswa dari arah luar, Kamis (22/8/2024).
Sementara, dari sisi kepolisian terus meningkatkan pengamanannya. Jika sebelumnya hanya barisan polisi yang membuat barikade, kini diperkuat dengan pagar besi.
"Rekan-rekan mahasiswa saya minta mundur karena sudah masuk gerbang, silakan mundur. Tolong tertib, jangan ada yang melakukan pelemparan," seru petugas kepolisian lewat pengeras suara.
Mengabaikan seruan polisi, mahasiswa terus meminta agar pihak kepolisian justru bertugas untuk mengayomi masyarakat, bukan justru melakukan tindakan represif. "Pak polisi, pak polisi, tugasmu mengayomi," nyanyian mahasiswa kepada polisi.
Hingga saat ini, para mahasiswa dari berbagai universitas terus berdatangan dan memadati gerbang Pancasila yang sudah berhasil dirobohkan.
Lihat Juga: Budi Gunawan Tegaskan Kualitas Pilkada Ditentukan oleh Netralitas Penyelenggara, Termasuk Aparat dan ASN
(rca)
tulis komentar anda