PDIP Ngaku Tetap Kaji Nama Anies Jadi Cagub meski Sudah Duetkan PKS dengan Sohibul
Jum'at, 28 Juni 2024 - 23:13 WIB
JAKARTA - Ketua Badan Pemenangan Pilkada PDIP , Adian Napitupulu memastikan tetap akan mengkaji peluang Anies Baswedan untuk dicalonkan sebagai calon Gubernur (Cagub) Jakarta 2024. Kendati Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sudah menduetkan Anies dengan kadernya yakni Sohibul Iman.
"Dinamikanya tetap terus kita perhitungkan, tetap kita kaji peluang-peluangnya, tetap kita diskusikan satu dengan yang lain. Walaupun sampai saat ini kita belum memutuskan satu nama pun," ujar Adian usai menghadiri FGD bertajuk 'Tata Cara Hukum dan Model Kerja Aparat Penegak Hukum pada Kasus Politik' yang digelar di The Tribrata, Darmawangsa, Jakarta Selatan, Jumat (28/6/2024).
Oleh karena itu, kata dia, PDIP tidak bisa berbicara bagaimana peluang pengusungan Anies sebelum kajiannya telah selesai dilakukan. Ada sejumlah aspek untuk mempertimbangkan sosok Anies untuk menjadi bisa diusung oleh partainya.
"Apakah mungkin kita mengusung Anies ketika memang secara kajian ideologi, kajian politik, kajian terhadap pemikiran, program, dan sebagainya. (Jika) Memungkinkan, kenapa tidak?" tuturnya.
Sehingga, Adian menegaskan bahwa partainya tidak semata-mata memutuskan calon kepala daerah hanya karena berdasarkan hasil survei sosok tersebut memiliki tingkat keterpilihan atau elektabilitas yang tinggi di daerah tersebut.
"Lho Jokowi dulu kalah kok elektabilitasnya waktu Pilgub DKI, kerja kita yang kemudian membuat kerja kita bersama-sama yang membuat dia kemudian bisa menang," tuturnya.
"Jadi tidak cuma, oh ya survei angkanya begini-begini, terus kepalanya nggak ada gimana? Nggak ada isi kepalanya. Nggak punya pikiran, nggak punya gagasan, nggak punya program. Kan semua harus kita hitung," pungkasnya.
"Dinamikanya tetap terus kita perhitungkan, tetap kita kaji peluang-peluangnya, tetap kita diskusikan satu dengan yang lain. Walaupun sampai saat ini kita belum memutuskan satu nama pun," ujar Adian usai menghadiri FGD bertajuk 'Tata Cara Hukum dan Model Kerja Aparat Penegak Hukum pada Kasus Politik' yang digelar di The Tribrata, Darmawangsa, Jakarta Selatan, Jumat (28/6/2024).
Oleh karena itu, kata dia, PDIP tidak bisa berbicara bagaimana peluang pengusungan Anies sebelum kajiannya telah selesai dilakukan. Ada sejumlah aspek untuk mempertimbangkan sosok Anies untuk menjadi bisa diusung oleh partainya.
"Apakah mungkin kita mengusung Anies ketika memang secara kajian ideologi, kajian politik, kajian terhadap pemikiran, program, dan sebagainya. (Jika) Memungkinkan, kenapa tidak?" tuturnya.
Sehingga, Adian menegaskan bahwa partainya tidak semata-mata memutuskan calon kepala daerah hanya karena berdasarkan hasil survei sosok tersebut memiliki tingkat keterpilihan atau elektabilitas yang tinggi di daerah tersebut.
"Lho Jokowi dulu kalah kok elektabilitasnya waktu Pilgub DKI, kerja kita yang kemudian membuat kerja kita bersama-sama yang membuat dia kemudian bisa menang," tuturnya.
Baca Juga
"Jadi tidak cuma, oh ya survei angkanya begini-begini, terus kepalanya nggak ada gimana? Nggak ada isi kepalanya. Nggak punya pikiran, nggak punya gagasan, nggak punya program. Kan semua harus kita hitung," pungkasnya.
(kri)
tulis komentar anda