Viral Siswi SD di Depok Jadi Korban Kekerasan Bocah SMP: Dipukul, Diinjak, dan Dijambak
Selasa, 04 Juni 2024 - 19:39 WIB
DEPOK - Seorang bocah perempuan yang masih duduk di bangku kelas 6 SD, AU diduga menjadi korban bullying oleh dua bocah perempuan berinisial S dan E yang telah duduk di bangku SMP. Korban dipukuli, diinjaki, dan dijambaki oleh dua bocah SMP tersebut hingga memar dan lebam-lebam sekujur tubuhnya di semak-semak pinggiran kali Pitara, Depok.
Peristiwa itu viral di media sosial X setelah video dugaan bullying hingga kekerasan itu diunggah akun @depok24jam_ pada Selasa (4/5/2024). Dugaan bullyng itu diduga terjadi pada Minggu (2/6/2024) kemarin.
Terdapat dua video yang menggambarkan dugaan aksi bullying tersebut terhadap korban. Setidaknya, ada 2 orang yang diduga melakukan dugaan kekerasan terhadap korban, sedangkan ada 1 orang lagi melakukan perekaman terhadap aksi tersebut sambil tertawa-tawa.
Saat menerima perlakuan bullyng dengan cara dipukuli, diinjaki, dan dijambaki itu, korban AU tampak tak melakukan perlawanan apa pun. Korban disebut-sebut merupakan siswi kelas 6 SD, sedangkan dua siswi terduga bullying merupakan bocah SMP.
"Kasus bullying yang melibatkan siswi sekolah kembali terjadi di Kota Depok. Kali ini korbannya adalah AU, siswi kelas 6 Madrasah Ibtidaiyah (MI) di kawasan Pitara, oleh pelaku siswi SMPN di kawasan Cipayung dan SMP swasta di Pitara," tulis admin @depok24jam_ sebagaimana dilihat pada Selasa (4/6/2024).
Kakak korban, Sabrina mengatakan, keluarganya sudah pernah mendatangi keluarga terduga pelaku, hanya keluarga terduga pelaku seolah menyepelekan dugaan aksi bullying tersebut dengan mengatakan itu cuma konten belaka. Padahal, akibat perbuatan keduanya, adiknya mengalami luka lebam di bagian perut, dengkul, dan pahanya.
"Ayah sama nenek mendatangi keluarga pelaku. Terus kesel keluarga pelaku cuma bilang, itu cuma konten doang. Dalam video yang beredar terjadi dua kali, tapi pengakuan adik saya kejadian bullying ini sudah lima kali," kata Sabrina.
Menurutnya, dugaan kasus bullying itu diketahuinya setelah dia melihat adanya video dugaan kasus bullying hingga penyiksaan di galeri handphone milik adiknya itu. Dia lantas menanyai adiknya perihal video itu dan luka lebam di tubuhnya hingga akhirnya sang adik menceritakan dugaan bully dan kekerasan padanya itu.
Sabrina menambahkan, adiknya, AU dan terduga pelaku, S dan E sempat satu sekolahan saat kedua terduga pelaku masih duduk di bangku SD. Korban merupakan junior kedua pelaku.
Peristiwa itu viral di media sosial X setelah video dugaan bullying hingga kekerasan itu diunggah akun @depok24jam_ pada Selasa (4/5/2024). Dugaan bullyng itu diduga terjadi pada Minggu (2/6/2024) kemarin.
Terdapat dua video yang menggambarkan dugaan aksi bullying tersebut terhadap korban. Setidaknya, ada 2 orang yang diduga melakukan dugaan kekerasan terhadap korban, sedangkan ada 1 orang lagi melakukan perekaman terhadap aksi tersebut sambil tertawa-tawa.
Saat menerima perlakuan bullyng dengan cara dipukuli, diinjaki, dan dijambaki itu, korban AU tampak tak melakukan perlawanan apa pun. Korban disebut-sebut merupakan siswi kelas 6 SD, sedangkan dua siswi terduga bullying merupakan bocah SMP.
"Kasus bullying yang melibatkan siswi sekolah kembali terjadi di Kota Depok. Kali ini korbannya adalah AU, siswi kelas 6 Madrasah Ibtidaiyah (MI) di kawasan Pitara, oleh pelaku siswi SMPN di kawasan Cipayung dan SMP swasta di Pitara," tulis admin @depok24jam_ sebagaimana dilihat pada Selasa (4/6/2024).
Kakak korban, Sabrina mengatakan, keluarganya sudah pernah mendatangi keluarga terduga pelaku, hanya keluarga terduga pelaku seolah menyepelekan dugaan aksi bullying tersebut dengan mengatakan itu cuma konten belaka. Padahal, akibat perbuatan keduanya, adiknya mengalami luka lebam di bagian perut, dengkul, dan pahanya.
"Ayah sama nenek mendatangi keluarga pelaku. Terus kesel keluarga pelaku cuma bilang, itu cuma konten doang. Dalam video yang beredar terjadi dua kali, tapi pengakuan adik saya kejadian bullying ini sudah lima kali," kata Sabrina.
Baca Juga
Menurutnya, dugaan kasus bullying itu diketahuinya setelah dia melihat adanya video dugaan kasus bullying hingga penyiksaan di galeri handphone milik adiknya itu. Dia lantas menanyai adiknya perihal video itu dan luka lebam di tubuhnya hingga akhirnya sang adik menceritakan dugaan bully dan kekerasan padanya itu.
Sabrina menambahkan, adiknya, AU dan terduga pelaku, S dan E sempat satu sekolahan saat kedua terduga pelaku masih duduk di bangku SD. Korban merupakan junior kedua pelaku.
(abd)
tulis komentar anda